1.Ready! Set! Go!

386 9 2
                                    

halo! ana author kotak! =-=a ok....ana lupa mo ngapain disini ._.

*disambit sapu* iya!! ana inget =-= alamak...benjol la....

ini fanfic ke-2 setelah star line ana ancur berantakan =-=llll

jadi...ini adalah harapan terakhir ana TT^TT

._. ah banyak cingcong silahkan membaca

3

2

1

Bell pun berbunyi,seorang siswi pun berjalan menuruni tangga dengan lesu.Luca itulah nama panggilannya umurnya sudah menginjak 16 tahun lebih tapi ia sudah di tinggal oleh keluarganya dari kecil karena sebuah kecelakaan

''Hmm?'' Luca menabrak seorang lelaki yang lebih besar darinya

''Maaf'' ucap Luca ia pun dengan segera pergi menyingkir dari jalan pria itu tapi tangannya di tahan oleh pria itu

''Kau ikut kami''

''Kami?'' wajah Luca pun terangkat dan melihat sekeliling

Dan saat melihat sekelilingnya ia melihat empat orang pria lengkap dengan jas hitam dan kacamata hitamnya

''Maaf anda siapa?'' Tanya Luca sopan

''Tidak usah banyak tanya'' ucap tegas pria yang menahan tangan luca

Pria itu tinggi besar dan luca bisa melihat bahwa tanganya sangat berotot,rambut pirangnya di sisir ke samping mata biru langitnya pun menghiasi wajah pria itu.pria itu cukup maskulin atau bisa dibilang lumayan tampan

''...baik'' ucap luca menyerah

Mereka pun berjalan di lorong sekolah,lalu

''....boleh aku kekamar mandi dulu tuan?'' Tanya luca

''Ya tapi cepat'' ucapnya

Luca dengan cepat masuk ke kamar kecil yang ada di lorong itu,ia pun menutup pintu kamar mandi itu

''Siapa mereka...''

''Hei cepatlah!''

''I-iya!''

Ternyata orang itu menguping dari pintu

''Apa yang harus aku lakukan...'' pikir Luca

Luca pun keluar setelah selesai dari kamar mandi

''Ayo''

Mereka pun berjalan lagi,luca di kawal oleh dua orang di depan dan dua orang di belakang.saat mereka sudah di luar..

''Dimana mobilnya?''

''Akan ku telepon'' ucap salah satu pengawal

''Kesempatan!" Luca pun berlari dengan cepat ke belakang sekolah

''Dia kabur! Cepat kejar dia!''

Rambut hitam panjangnya bergoyang searah dengan larinya Luca dan tubuh kecilnya dengan leluasa berlari di antara siswa-siswa yang baru saja pulang

''Dia terlalu cepat!''

''Apa boleh buat! Lumpuhkaan dia saat di tanah kosong!''

''Baik tuan!''

Sebuah suntikan pun mendarat di tanah di dekat kaki Luca

''Ap-apa?! tranquilizer?! Disekolah?!'' teriak Luca

Luca berlari sekencang-kencangnya,ia pun masuk kedalam sekolah dan membuka salah satu pintu lalu membiarkannya dan bersembunyi di balik tembok untuk melihat

The Way I TakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang