3.Magic Academy

133 8 0
                                    

Hai hai! author kotak balik!!!!!!!!!!! ._./)

ini lanjutannya =-=b oh iya jangan lupa vote yaa~! (=-=) karena ana takut gagal dan pengen liat klo novel ini sukses =-=a mungkin ana bisa bikin novel~~ yaaay~ ._. ya udah ayo baca bareng !

3

2

1

‘’Ng...Kean..’’

‘’Ya nona?’’

‘’Biar aku saja yang membawa koper itu’’

‘’..tidak usah nona,ini sudah pekerjaanku’’

‘’Baiklah...’’

Lalu saat sampai di luar

‘’Limosin...’’

‘’Ya kenapa?’’ Tanya Ruddy

‘’Tidak apa-apa..’’

Di dalam mobil Ruddy dan Chael bercakap-cakap sedangkan Kean menyetir.mereka sudah masuk kedalam portal yang Kean buat,walau luca melihatnya dengan pandangan bertanya-tanya tapi ia tidak menanyakannya.Dari dalam Luca bisa melihat pemandangan yang serupa dengan bumi tapi yang berbeda adalah orang-orang dan bangunan yang lebih modern dan semua orang memakai sebuah mobil dan motor yang bisa mengudara

Ruddy dan Chael bercakap-cakap selama dua jam tentang pekerjaan dan sebuah masalah yang Luca sama sekali tidak mengerti

‘’Kita sampai’’

Mereka sampai di depan gerbang sebuah bangunan super besar dan bertingkat dengan atap berwarna biru

Ruddy dan Luca pun di tinggal di depan gerbang

‘’Ruddy,apakah bangunan wanita dan laki-laki di pisah?’’

‘’Tentu saja,jadi jangan pernah kau mau menjengukku atau apa’’

‘’Aku tidak akan’’

‘’Bagus’’

‘’Hm...’’

‘’Mau bertanya lagi?’’

‘’Ya,kapan kita akan kembali ke rumah Chael?’’

‘’Kenapa? Kau sudah merindukan Chael huh?’’

‘’Tidak hanya bertanya’’

‘’Setiap 1 bulan sekali kita pulang ke rumah Chael’’

‘’..oh,aku mengerti’’

Dan saat mereka masuk ke pekarangan sekolah itu,disisi jalan sudah banyak kerumunan wanita yang berteriak-teriak nama Ruddy

‘’Ruddy!!!’’

‘’Kya!! Ruddy’’

Luca hanya diam sambil berjalan menjauhi Ruddy

Mereka pun akhirnya masuk kedalam sebuah bangunan sekolah

‘’Oh? Ruddy selamat datang kembali’’ ucap seorang lelaki gagah dengan kumis dan rambut yang sudah putih beruban

‘’Ya’’

‘’Dan..siapa anak manis ini?’’ Tanya lelaki itu ramah

‘’Na-namaku Luca,Luca Rhaniel Elizabetha’’

Sesaat lelaki itu terkejut

‘’O-oh...apa kau akan mendaftar?’’

‘’Ya’’

‘’Dan biayanya?’’

‘’Semua di tanggung Chael’’ ucap Ruddy

‘’Oh? Ok tadinya mau ku beri pendidikan gratis’’ ucap lelaki itu sambil tertawa

‘’Luca lelaki tua ini adalah kepala sekolah ini’’

‘’Hahahah! Salam kenal namaku Samuel Ricx Devons,panggil aku Samuel atau lelaki tua saja hahahah’’

‘’Heheh...’’ Luca hanya tersenyum lembut pada Samuel

‘’Ok kamarmu ada di 303,kamarnya masih kosong dan kau tidur sendirian’’

‘’H-huh?’’ Luca kebinggunggan atas apa yang di bicarakan Samuel

‘’Disini ada dua tipe kamar,yang satu berdua yang kedua hanya seorang,kau dapat yang seorang’’ jelas Ruddy

‘’Oh...’’

‘’Ok ini kuncinya seragammu sudah ada dikamarmu sendiri.ada pertanyaan?’’

‘’Apa..aku tidak perlu di test?’’

‘’Kalau kau bersama Chael kau tak perlu test! Hahahah’’

Akhirnya Ruddy dan Luca pun berpisah kekamar mereka masing-masing

‘’Kamar 303...ini dia’’

Luca pun masuk kedalam kamar itu,kamar itu hanya bercat biru dengan meja belajar,meja rias dengan cermin,tempat tidur king size,tv plasma besar,dvd player dan lemari pakaian

‘’...ini hotel bintang lima atau sekolah sebenarnya’’

Luca pun membereskan pakaiannya dan mencoba seragamnya

‘’Wah...pas’’ seragam Luca berupa dua buah kemeja lengan panjang dan pendek,dua buah jas merah dan empat buah rok berwarna coklat kotak-kotak

Lalu beberapa menit kemudian

‘’Selesai’’

Setelah selesai Luca melihat peta sekolahnya

‘’....sekolah ini terlalu besar....’’ gumam Luca

Lalu seorang anak perempuan datang menghampiri Luca

‘’Hai! Apa kau anak baru disini?’’ tanyanya ramah

‘’Eh,iya’’

‘’Namaku Emilia Lukas Noelia,siapa namamu?’’

‘’Luca, Luca Rhaniel Elizabetha’’

 ‘’Salam kenal Luca’’

‘’Salam kenal juga,Emilia’’

‘’Panggil aku Emil! Ayo akan ku ajak kau berkeliling’’

Anak bernama Emil itu mempunyai rambut coklat pendek dan dengan mata coklat tuanya,sepertinya anak yang ceria pikir Luca

‘’Jadi Luca? Ada yang mau kau tanyakan?’’

‘’Ya,dimana kelasku?’’

‘’Kelas? Hmmm aku tidak tahu..kita lihat nomor absen saja,yah?’’

‘’Nomor..?’’

‘’Ya! Ayo kita lihat di ruangan absen!”

Mereka pun berjalan ke ruang absen,Luca hanya mendengar cerita-cerita seru dari mulut Emil.dan saat mereka di ruang absen

‘’Nomormu 010023,sama denganku! Nomorku 010022!’’

‘’Berarti..?’’

‘’Kita se-kelas! Yaay!!’’

‘’Horee’’ ucap Luca

‘’Kau lemas?’’

‘’Ya,aku tidak boleh terlalu lelah hahaha tapi aku tidak apa-apa’’

‘’Oh ya,kau dari mana?’’

jangan lupa vote ya~~! xD

The Way I TakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang