12. Sangat membosankan tanpa mu

7K 415 35
                                    

12. Sangat membosankan tanpa mu

Ryan memutar kursi kebanggaannya​ dengan sebuah pena yang dia gigit di mulutnya. Sumpah ini pose yang gak ada bagus-bagusnya sama sekali untuk seorang CEO dan jika Alex melihat tingkahnya seperti ini, sudah dapat dipastikan kalau sepupunya itu akan tertawa keras.

Ryan melihat jam di ponselnya baru saja jam sepuluh pagi dan Ryan sudah di landa kebosanan setengah mati. Semua berkas sudah selesai ia kerjakan walaupun harus lembur karena Dirga menerornya tanpa henti.

"Clara sedang apa ya?!" Gumamnya sambil terus berputar pelan. Dia begitu penasaran dengan Clara, jangankan menelpon memberi kabar via WhatsApp atau SMS pun tak ada. Minimal memberi kabar kalau dia izin cuti kepada Ryan. Ryan hanya mengambil kesimpulan kalau  Clara tengah meliburkan diri.

Lalu Ryan terdiam dan kembali lagi ke posisinya semula karena terdengar ketukan dari luar. Buru-buru Ryan mengambil pose serius sambil membuka dokumen dan memeriksa isinya. Ryan menatap siapa yang datang ke kantornya  dan ternyata sosok didepannya ini adalah ketua  dibidang IT. Biasanya tiap sebulan sekali ada jadwal rutin memberikan laporan tentang teknis di kantor dan   Ryan saja hampir melupakan tentang hal ini saking sibuk memikirkan keadaan Clara.

Setelah kepala IT itu keluar Ryan kembali melakukan kegiatan memutar kursi kerja nya. Dia bingung setengah mati karena gak ada kerjaan biasanya dia akan menjahili Clara dan menyuruh sekretaris nya itu membuatkan teh atau kopi dan serta merivisi dokumen yang sengaja Ryan tumpuk agar Clara lembur terus. Atau diam-diam menambah suhu ruangan kerja Clara menjadi lebih dingin dari biasanya​. Mendapatkan sekretaris yang seperti Clara membuat sisi jahilnya muncul dengan sendirinya. Karena Clara juga akan melakukan tindakan pembalasan yang tak kalah ekstrim padanya tanpa memandang dirinya sebagai bos.

Sebenarnya Ryan kangen dengan Clara tapi terlalu gengsi menyebutkan kata itu walaupun hanya dalam hati. Biasanya dia akan mendengar celotehan Clara atau sekedar melihat wajah memelas Clara karena melihat tumpukan dokumen di depannya.

Ryan menatap dokumen-dokumen yang telah menumpuk tapi tangannya serasa berat untuk mengambil satu dari tumpukan dokumen itu. Sebenarnya Ryan masih penasaran dengan sosok pria yang ditangisi oleh Clara karena seumur-umur dia tak pernah dicintai sampai sebegitu dalamnya oleh seorang perempuan. Ryan merasa pria itu sangat beruntung dan dia bernasib sial. Terakhir dia merajut kasih dengan Naomi, seorang wanita yang berparas cantik dengan tubuh tinggi semampai. Wajah Naomi yang merupakan perpaduan antara Asia dan Eropa itu menambah daya tarik nya, apalagi mata birunya yang mampu membius setiap lelaki. Tapi begitulah, ternyata wajah cantik saja tak menjamin hubungan baik-baik saja. Apalagi bunda nya sama sekali tak menyukai Naomi. Entah untuk alasan apa, bunda memang secara lugas mengatakan kalau dia tak suka dengan Naomi. Tutur katanya memang lemah lembut tapi kalau sekedar pencitraan untuk apa?!

Berkencan dan berpacaran dengan Naomi adalah salah satu prestasi paling langka yang pernah Ryan dapatkan tapi kebanggaan itu justru tak bertahan lama. Semua rekan bisnisnya memuji hubungan mereka apalagi saat ada jamuan makan malam dari beberapa kolega tak jarang Naomi turut serta dan mereka pasti mendapatkan decakan kagum dari para perempuan-perempuan yang hadir di sana.

"Apakah aku harus bertanya pada Dirga?" Pertanyaan itu terlintas lagi di benaknya. Karena hanya Dirga lah yang tahu bagaimana masa lalu Clara. Kenapa aku jadi kepo begini sih, Ryan malah bergidik ngeri pada dirinya sendiri.

Tapi semakin dia penasaran seperti ini rasanya sungguh tidak mengenakan sama sekali.

Sumpah demi apapun Ryan sangat merasakan greget sekarang. Haruskah haruskah??! Dan pada akhirnya, Ryan memutuskan untuk menghubungi Dirga juga.

***

Dirga mengeryitkan dahi saat melihat pesan singkat Ryan yang sangat-sangat aneh. Dirga cukup lama mengenal Ryan saat masa kuliah di London mengambil S2 di sana. Dan melakukan tindakan seperti ini bukan ciri-ciri dari seorang Ryan.

when i meet you (Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang