Jalan raya di pagi hari yang basah, air hujan semalam masih menunggu datangnya sinar matahari pagi untuk membawanya menguap terbang ke udara, di awal tahun...
"Iwaan!! "
"Oh... Kau, kali ini aku tak mampir lagi, sudah berapa kali gue harus ikut kena hukuman gara-gara kebiasaan meler lu itu. Tumben bangun pagi ente, biasanya ente bangun jam 8"
"Heheh,, gomen-gomen... "
"Gomen gomen, gampang banget ngebalasnya, cepetan jalannya mungkin udah masuk jam pelajaran, percepat langkahmu!! "
"Oh, siap! "
"Lutfi... "
"Apaan? "
"Pulang nanti temenin aku ke melodies lagi "
"Lagi!!!? , Udah berapa kali kita ke sana "
"Sinar gitar ku putus, lagi... "
"Nggak mau"
"Eh.. Eh ... Eh!!!, Lutfi!!, inget kemarin gue temenin lu ke alfamidi "
"Oh!.. Jadi lu gak ikhlas gitu temenin gue kemarin, oke.... "
"Bukan kek gitu..., balas juga ngapa... Temenin gue juga"
"Nggak bosan apa?, ke toko itu terus"
"Ya nggak lah, bosan karna apa coba?"
"Disana cuman ada rak kaset jadul yang debunya masya allah tebalnya"
"Oke kita deal yah?, sore nanti kita mampir "
"Woi.. Kau ngedengerin atau nggak sih?"
"Hahahah.. Gue kan hebat"
"Hebat...Cih katanya hebat, buktinya kemarin Iwan Sang penakluk wanita untuk pertama kalinya ditolak, Hahahah...!"
"Ingat, lu udah janji ,nggak ngebocorin percakapan gue dengan sarah kemarin"
"Yah... Gimana yah. Oh! Gini aja. Kamu ke toko itu sendirian dan gue akan berusaha ngejaga rahasia kejadian kemarin dengan sekuat tenaga"
"Bilang aja nggak mau temenin gue ke sana, kau kurang solid yah. Sahabat itu harus saling membantu"
"Bukan begitu sood, kan hari ini gue mau nembak rini, pulang sekolah nanti. Ngerti doong... "
"Oh!!.Lah gue lupa. Hari ini toh? "
"Yo'i... Hari ini pukul Empat sore nanti, di kelas nya rini"
"Yakin lu fi?, rini kan cewe ngamukers"
"Nggak kok, aku suka rini karena rini punya mata yang sama dengan matanya ibu"
"Gue baru denger tu, serius??"
"Yah serius!. Kemarin gue nggak sengaja duduk di meja yang sama dengan rini. "
"Wih... Terus terus? "
"Dia pergi, hehehe.. Dengan tatapan nya yang dingin, tapi gue ngerasa ada yang familiar dengan tatapan dingin itu. Saat itu aku sadar, tatapan itu sama dengan tatapan ibu waktu aku habisin kue lebaran di lemari, waktu aku masih kecil dulu dan dengan sensasi dan aura yang sama juga"
KAMU SEDANG MEMBACA
Our story
Romance"Ayah... " "Apakah ayah sangat mencintai ibu..? " "Tentu saja sayangku.. ibumu adalah awal semua kebahagiaan ayah.. " "Benarkah.. ? " "Tentu saja, dia segalanya bagi ayah " "Seberapa banyak kasih sayang, ayah kepada ibu..? " "Walau jumlahnya tak je...