Sahabatku dan sebuah cerita

44 11 0
                                    

     Dua pekan ini aku mengurungkan niatku mengunjungi toko itu. Seluruh waktu luangku menghilang. Menghilang seketika saat lutfi meninggalkan kewajibannya di klub musik dan menggunakan hampir seluruh waktu luangnya untuk berduaan dengan rini.

Yaaah...  Aku tahu ini aneh. Tapi... Yah,rini menerimanya pada hari itu..

Tugasnya sebagai sekertaris terlimpahkan padaku, Sial....

Aku tidak percaya hubunganya bisa mulus seperti ini, tidak bila dia bersama gadis itu. Gadis yang dulunya dikenal sebagai pembunuh semangat pria itu. Aku tak yakin hubungan itu murni perasaan cinta. Tidak salah lagi...  Apakah lutfi sudah jatuh ke dalam kegelapan ilmu hitam sejauh itu?. tidak mungkin...  Sahabat ku. Kau sudah tersesat terlalu dalam, maafkan aku sebagai sahabatmu yang kurang pengertian ini.

"Iwaan!!"

Seseorang memanggilku dan aku berbalik menoleh ke arah suara itu

"Rini... "

"Lu-lutfi...  Lutfi... Cari dia sekarang!!"

Ada apa ini, cewe ini tak pernah sekalipun berbicara dengan ku, dia datang menemuiku di dalam kelasku, dengan keadaan ngos ngosan seperti siswa yang baru saja dikejar guru BP untuk perubahan model rambut.

"Bukankah seharian ini kalian selalu jalan berdua? "

"Dia manghilaang!! "

"Lalu...? "

"Kau sebagai sahabatnya wajib mencarinya"

"Dan kau menyebut dirimu sebagai siapa, hah? "

"Ten..tentu saja pacarnya"

Heh...  Reaksi ini... Rini memalingkan wajahnya, rona merah di pipinya, jangan-jangan ia malu dengan kalimatnya sendiri. benar-benar mengejutkan.

"Orang seperti dia rela menjualku untuk membelikanmu hadiah kau tahu.."

"Pokoknya cepat cari dia!!"

"Hededehh...  Oke oke,  sebenarnya apa sebenarnya alasanmu mencarinya? "

"Pagi tadi, Siska dan muti memberitahuku... bahwa... bahwa lutfi punya selingkuhan di kelas ini, apa itu benar...? "

"Itu mustahil, kau sudah tahu itu kan"

"Itu tidak mungkin, pasti kau menyembunyikan sesuatu kan?. Orang seperti dia mana mungkin tidak punya.. .. ..  Itu.... "

"Itu..? "

"Bukan apa-apa!!, cepat!!, cepat cari dia!! "

Cewe ini benar-benar berubah

"He...  Oke oke.. "

Seumur hidup aku tak pernah merasa sebangga ini kepada lutfi, bak kuda liar yang berlarian di padang rumput, rini yang dulu beringas, sekarang jadi seperti itu, tidak salah lagi, bocah itu pake pelet atau semacamnya, gadis itu bak takut kehilangan dia sekarang.
Sepertinya sekarang aku lebih memprihatikan nasib rini ketimbang sahabatku yang berambut keriting itu.

•°•°•°•

     Aku berjalan santai menyusuri beberapa kelas, menuju ke satu tujuan yang kemungkinan besar lutfi tuju. Dan dugaan ku benar, seperti biasanya instingku memang sangat dapat diandalkan. Di dalam dapur kantin, seperti biasanya, lutfi duduk di bangku kecil yang dibuat oleh pengurus kantin, sambil memainkan dua batang spatula penggoreng kentang, bak seorang drumer professional, bocah keriting itu menikmati tindakan bodoh sekaligus sintingnya itu. Suara drum yang sangat khas ia ciptakan dengan mulutnya. Membelakangiku dengan asiknya, dia sibuk dengan dunianya sendiri.

Our storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang