Hari ini adalah hari pertama ku ke sekolah tanpa menggunakan tongkat penopang, rasanya sangat aneh, tubuhku yang biasanya tertopang seutuhnya disatu sisi, sekarang harus berdiri tegak seperti sedia kala, terasa ringan di sisi kanan ku. Kaki kananku terasa lebih kuat dan lebih ringan dibanding kaki kiriku. Aku masih belum terbiasa dengan ini, beberapa hari berjalan seperti biasanya mungkin akan memulihkan ketidakseimbangan ini.
Kembali ke suasana familiar kelas kedua ku di SMA ini, kali ini aku datang lebih awal, pintu kelas masih tergembok rapat, petugas pemegang kunci datang terlambat, padahal hari ini adalah hari senin, benar-benar panutan yang buruk...
Tigapuluh menit menunggu, duduk termenung di beranda kelas sungguh sangat menyiksa tulang ekor ku, hingga beberapa saat kemudian seseorang memanggilku dari samping...
"Ka-kak Iwan....?"
Perempuan bertubuh tinggi, menatap dengan penasaran, dia menatapku seakan mencoba memastikan. Dan tak lama kemudian ia berjalan mendekat.
"Diana?"
"Kelasnya masih terkunci, kak? "
"Iya... Koh hirman belum datang ya?"
"Begini kak, Tadi Koh hirman kecelakaan dan sekarang ada di RS"
"Kecelakaan? "
"Iya kak, Ana juga kurang tahu, yang jelas kejadiannya terjadi subuh tadi"
"Keadaan Koh Hirman gimana? "
"Tulang pahanya patah, kak, juga tulang bahu dan pinggulnya, rencananya selesai upacara nanti akan ada penggalangan dana untuk membantu Koh"
"Mudah-mudahan beliau cepat sembuh"
"Aamin, kak"
"Diana, kamu kok tau soal berita itu? "
"Pak Anas yang mengatakan itu pagi tadi di gerbang, katanya, Koh hirman di tabrak seorang pengendara motor hitam besar tanpa plat"
"Ada saksi?!! "
"Ada kak, Subuh tadi Koh hirman dan Faizal anaknya berangkat ke mesjid berdua, Faizal selamat dari kejadian itu, tapi katanya sampai sekarang masih syok berat, berkat permintaan Koh hirman untuk menyuruhnya berjalan di sisi kiri Koh hirman, Faizal hanya sedikit lecet. "
"Firasat buruk mulai beliau rasakan, naluri dewasa Koklh hirman berfungsi di saat yang tepat"
"Sepertinya memang begitu kak, tak ada yang tahu kepekaan hati orang tua, Ohya... kak, untuk kunci pintu, Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan tadi berkata bahwa setiap perwakilan kelas harus mengambil kunci pintu kelas masing-masing di ruang tata usaha"
"Tujuan mu kesini ternyata itu yah? "
"Iya kak, heheh kelamaan yah? "
"Banget... "
"Maaf kak, kalau begitu aku pergi dulu yah kak... "
"Oh....Infonya, terima kasih"
"Siap kak!!... "
Diana adalah adik kelasku yang kelasnya berada tepat dibelakang kelasku. Tak heran bila aku mengenalnya dengan sangat baik, dua tahun lalu kami berada di SMP yang sama. Butuh waktu beberapa minggu untuk bisa mengenali sosok Diana saat ini yang jauh lebih feminim dibanding dengan tiga tahun yang lalu, aku masih mengingat ketika dia berlari melintasi halaman depan kelas ku ketika mengejar kumpulan siswa pria yang jauh lebih besar darinya, sambil memegang sapu ijuk dan sendok sampah, memakai celana training di balik rok biru SMP-nya. Melihat dirinya sekarang ini, dia pasti sangat ingin berubah...
KAMU SEDANG MEMBACA
Our story
Romance"Ayah... " "Apakah ayah sangat mencintai ibu..? " "Tentu saja sayangku.. ibumu adalah awal semua kebahagiaan ayah.. " "Benarkah.. ? " "Tentu saja, dia segalanya bagi ayah " "Seberapa banyak kasih sayang, ayah kepada ibu..? " "Walau jumlahnya tak je...