5

45 7 0
                                    

Harum khas buku menyeruak di dalam ruangan berukuran seratus meter persegi ini. Seorang gadis tengah mengumpulkan buku-buku yang berserakan dari meja satu ke meja lainnya. Buku-buku yang telah ia kumpulkan, ditumpuk di atas trolley buku.

Gadis itu mendorong trolley buku menuju rak dengan tulisan "NOVEL" di atasnya. Namun, ia menghentikan langkahnya ketika melihat pria berambut coklat sedang membolak-balik halaman buku di depan rak tersebut.

Mata gadis itu memicing melihat buku yang dibawa pria berjarak dua meter di hadapannya. Buku bersampul kuning. Persis dengan buku yang ia baca waktu lalu.

Entah pria itu merasa diperhatikan atau apa, matanya menatap mata gadis itu. Lalu, ia berjalan gontai mendekat kepada sang gadis.

"Ternyata, kau menguntitku, ya? Jung... Eunhee?" Pria itu sedikit menunduk, menatap Eunhee yang hanya setinggi pundaknya.

"H-hah? Pria gila! Apa maksudmu? Dan bagaimana kau bisa tahu namaku?" Eunhee mengalihkan pandangannya. Ia tampak gugup diperhatikan oleh pria yang kini tak ada satu meter di hadapannya. Yang membatasi mereka hanyalah trolley buku.

Pasalnya, pria itu berparas lumayan tampan, walau ia bersikap dingin. Wanita normal pasti akan terpana jika ditatap seperti itu.

Pria itu menunjuk name tag di seragam Eunhee menggunakan dagunya. Eunhee sedikit malu karena ia lupa bahwa namanya terpampang jelas pada seragamnya.

"Ah, bodohnya aku," gumam Eunhee dengan suara yang sangat kecil.

"Kau, mm... J-jeon Wonwoo," ucap Eunhee seraya membaca name tag pria itu. "Dengar. Aku tidak pernah sekalipun menguntitmu. Mungkin ini hanya kebetulan jika kita bertemu kembali. Kalau pun tidak, itu pasti kau yang menguntitku!" Eunhee menatap mata pria itu dengan pandangan sengit.

Wonwoo menghembuskan napasnya. Ia menatap Eunhee kembali, seperti memerhatikan sesuatu. Matanya sipitnya seketika membulat.

Eunhee merasa aneh dengan pria itu. "Ya! Kau kenapa? Jika tidak ada urusan denganku, minggirlah. Aku sedang sibuk."

Wonwoo menepi, memberi jalan kepada gadis itu. Ia tidak segera beranjak dari tempat itu. Ia malah terus memerhatikan Eunhee yang kini sedang asyik menata buku-buku novel.

Dapat ia lihat kini Eunhee sedang berjinjit, berusaha meletakkan sebuah novel di rak bagian atas. Entah dengan perintah siapa, Wonwoo segera berlari kecil dan mengambil alih novel di tangan Eunhee. Lantas ia meletakkan novel itu pada tempat yang dimaksud Jung Eunhee.

"Ya! Apa yang kau lakukan?" Eunhee menatap pria di sampingnya tak percaya.

"Hah? Apa?" Wonwoo benar-benar nampak seperti orang linglung sekarang.

"Kau, kau baik-baik saja? Kau sakit?" tanya Eunhee. Ia bergidik, takut bahwa pria itu dimasuki makhluk penunggu perpustakaan sekolahnya.

Wonwoo menggeleng, masih seperti orang linglung. Eunhee tersenyum.

"Terima kasih, Wonwoo-ssi."

Seketika Wonwoo tersadar. Ia mengerjapkan-ngerjapkan matanya. "Hm," balasnya, kembali kepada sifat dinginnya.

•••

"Kau tau, Soeun-ah? Aku bertemu pria gila itu lagi di perpustakaan," bisik Jung Eunhee sambil memasukkan daging ke dalam mulutnya.

"Apa yang dia lakukan?" Soeun pun tak mau kalah melahap makanannya.

"Dia... membantuku."

"Benarkah? Mungkin ia mulai tertarik kepadamu," ujar Soeun asal-asalan, membuat Eunhee meletakkan sumpitnya dan mendengus kesal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You and HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang