Senior Lentera Buana

7 0 0
                                    

Ketukan sepatu menggema dilantai ruang Divisi Marketing.
Beberapa karyawan sibuk dengan pekerjaan masing masing, dan beberapa lagi malah asyik ngerumpi.

Tanpa peduli dg kedatangan si Senior gagah idaman gedung Lentera Buana. Mereka masih berkutat dg kesibukan masing masing. Sebenarnya, agar terlihat sibuk.

"Meda, ikut saya." barito penuh wibawa menggema. Beberapa penggemar pemilik suara itu mendesah pasrah ketika bukan mereka yg diajak hari ini. Melainkan si anak baru.

"Tapi mas, Meda masih revisi pengiriman yg kemarin kan.." tolak Meda halus.

"Terserah kamu aja. Saya bisa apa ?" jawabnya acuh namun sarat ancaman.

Meda, dibalik kubikelnya mendengus gusar. Bisa bisanya pria gila itu melakukan ini padanya !!

"Yaudah mas, saya matiin komputer dulu."

"Saya tunggu di loby 10 menit." titahnya tenang. Kemudian melenggang meninggalkan Meda dg setumpuk kesalnya.

"Duh, seneng banget sih bisa ke lapangan sama mas Galaxy." Meda menoleh, menatap sebal Bianca teman satu kubikelnya.

"Duh, Bi. Kalo aja bisa lo yg pergi gue rela deh !" geram Meda meraih tas jinjing hitam keluaran terbaru salah satu merk ternama.

"Duh,Med.. Kalo mas Galaxy ngebolehin juga rela gue panas panasan ama doi.." balas Bianca makin kacau.

Ya Tuhan ! Ngga ada emangnya orang normal di kantor ini ? Kenapa sih Meda harus banget dapet kerjaan disini ? Dari sekian juta perusahaan yg dia lamar. Kenapa hanya Lentera Buana yg menerimanya ?

Pertama Bianca yg kecintaan banget sama Galaxy. Yg apa apa sedikit ngomongnya disangkut pautkan dg pria berambut messy itu. Tapi ngga pernah bisa lepas dari acara sayang sayangan sama Derian tunangannya. Ngga mikir ya, gimana kalo sampe Derian tau bahwa tunangannya ini gila banget sama Galaxy ?.

Kedua Galaxy. Ya siapa lagi ? Sumber masalah dalam hidupnya kan cuma cowo super keren yg sekarang lagi duduk ngobrol sama ngga tau siapa. Cowo terpuja gedung Lentera Buana yg akan dg senang hati meluluh lantahkan perasaan para penggemarnya. Yg dengan lapang dada menyambut Meda dalam timnya, membuat gadis itu tidak bisa hidup tenang.

"Gal, nanti malem Karin telpon ya?" ujar si mbak -ngga tau siapa- melambai manja pada Galaxy sebelum menghempaskan diri.

"Kita hari ini pergi kemana mas ?" tanya Meda mengikuti Galaxy masuk mobil kantor.

"Ke tempatnya Banyu. Ada meeting  disana." jawab Galaxy menginjak pedal gas mobil.

Meda hanya mengangguk saja. Sama sekali tidak ada niatan untuk mengajak Galaxy ngobrol. Ya buat apa ? Meda ngga mau jadi salah satu penggemar Galaxy. Atau menjadi bagian dari pencari perhatian Galaxy. No thanks.

"Kamu udah makan siang ?" Meda menoleh pada Galaxy.

"Belum."

"Kita makan siang dulu. Jadwal hari ini bakal penuh, kamu ngga akan sempet makan nanti." terang Galaxy memutar stir ke kiri memasuki rumah makan sunda.

Gusti !!!

Bagi Meda, hal yg perlu dihindari dikantor ada dua ; pertama, jangan terlibat masalah apapun dg sesama rekan kerja. Kedua jangan terlibat apapun entah itu masalah atau kebersamaan dg Galaxy, karena bisa memicu pasal pertama.

Dan sekarang !! Meda malah duduk berhadapan dg Galaxy dirumah makan sunda ? Bisa tenggelamkan Meda sekarang ?

"Kamu mau pesen apa ?" tanya Galaxy meletakkan buku menu.

"Saya nasi timbel aja sama ayam penyet."

Galaxy mengangguk dan menulis menu pesanan Meda. Kemudian memanggil pelayan untuk mengambil pesanan mereka.

"Kenapa kamu sepertinya menghindari saya ?"

Duh, emang Meda harus jawab apa ?

"Sepertinya kamu ngga suka sama saya ?"

Ya emang ! Kalo Meda suka, berarti Meda termasuk bagian pecinta Galaxy dong ?

"Biasa aja, mas." jawab Meda meraih ponsel yg berdering.

Thanks to my phone.

"Gue lagi ditempat makan sama senior gue." Meda melirik Galaxy yg ternyata memperhatikan dirinya.

"Duh, lo pergi sendiri aja sih. Asli gue pulangnya malem ini nanti," keluh Meda.

"Yailah Shil, gue males ketemu bokap dih."

"Yaudah. Salam aja ke Nyai yak.." Meda meletakkan lagi telpon pintarnya.

"Kamu ada janji ?"

"Oh, bukan.. Adik saya minta dianterin ke rumah ayah saya."

"Kenapa kamu ngga mau ?"

"Saya males. Lagian adik saya udah besar, dia tau kok jalan kerum---" Meda melotot memandangi Galaxy yg sudah tersenyum manis padanya.

"Naha oge kuring kudu ngabejaan ka mas Galaxy ?" rajuknya kesal.

Aaiiihhhh... Meda !!

Pelayan datang membawa menu pesanan keduanya. Mata Meda melotot melihat ternyata rumah makan ini juga menyediakan lobster ?
Ya ampun, seumur hidup Meda ngga pernah tau rasanya lobster dan sekarang udang segede gaban itu ada dihadapannya dg aroma menggiur.

"Makasih."

Suara Galaxy membuyarkan fantasi nikmat Meda. Ah, jaga image Med..

"Kamu mau tukeran ngga sama saya ?" Meda mendongak mengemut telunjuk dan ibu jarinya.

"Saya lupa saya alergi sea food." ujar Galaxy menyodorkan nasi putih dan lobster kepada Meda.

"Kenapa pesen kalo alergi ?"

"Kan tadi saya udah bilang. Lupa."

Meda menimbang sebentar sebelum akhirnya setuju. Heleh ! Ayam penyet mah bisa kapan aja, kalo lobster kan kapan lagi ?

Akhirnya mereka makan dg tenang. Meda sangat menikmati makanannya begitupun dg Galaxy yg sesekali tersenyum meliht cara makan Meda.

Namun kemudian kerutan didahi Galaxy menghias. Kenapa mendadak Meda terkejut dan diam ?

"Kenapa ?"

"Mas.." panggil Meda sedikit ketakutan.

"Ada apa ? Kamu kenapa ?" Galaxy hampir berpindah kesebelah Meda kalau saja tangan gadis itu tidak melambai --disitu aja--

"Lobsternya mahal yaa ? Saya ngga ada duit buat bayar makanan saya.." rajuknya panik.

Astaga !!

Jantung Galaxy hampir saja mencelos. Gadis ini !!!

Mau ketawa tapi kasihan. Ngga ketawa tapi ngeselin.

"Tenang aja, saya yg bayar kok.." ujar Galaxy menenangkan.

"Aahh.. Syukur deh !" Galaxy tersenyum. Melihat wajah lega Meda ternyata lucu juga. Lebih lucu lagi saat dia panik barusan.

"Tapi potong gaji ya bulan depan ?"

Pias sudah wajah Meda.

_____


Aku tulis cerita ini dari 2018. Dan baru aku publish setelah sekian lama menghilang. Terus, akhirnya ku pikir ya udah publish aja buat menyenangkan diri.
Aku upload 2 chapter, semoga kalian suka.
Jangan lupa komen dan kasih bintang.

Regards

Kim / ig : @/my__moon01

Galaxy AndromedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang