Terima Kasih

3 0 0
                                    

Meda mengerjap pelan. Kerongkongannya terasa kering. Kepalanya masih pusing namun tidak separah tadi sore.

Suasana di luar cukup tenang meski beberapa kali suara klakson menggema. Pandangannya mengedar pada pelataran restoran bernuansa hijau. Ah, restoran tempat pak Mansyur mengundangnya makan untuk syukuran acara ulang tahunnya. Namun dirinya malah terduduk didalam mobil.

Wait.

Meda menoleh ke kanan, mendapati Galaxy memejamkan mata berbantalkan stir mobil. Pandangan Meda turun kebawah menatap kaget pada tangan mereka yg bertautan.

Oh God !

Dipandangi lagi Galaxy yg nampak lelah, di dask board depan stir terdapat baskom plastik berisi air lengkap dg handung basahnya.

Maksudnya apa ini ? Galaxy mengompresnya ? Didalam mobil ? Berdua saja ?

Ah, bahu Meda terasa kebas ketika melepas tangannya dari genggaman Galaxy. Galaxy melenguh dan mengerjap, Meda bingung harus apa ? Dia memilih kembali pura pura tidur. Jangan sampai Galaxy melihatnya bangun.

"Duh, leher gue." keluh Galaxy yg didengar Meda. Pria itu pasti pegal.

Galaxy menoleh pada Meda yg memejamkan matanya. Dan tersenyum. Gadis itu masih tertidur ?

Dipegangnya dahi Meda yg sudah mulai turun panasnya. Kemudian meraih tupaiware bergambar logo Arsenal milik Galaxy sendiri.

Meneguknya hingga sisa setengah. Galaxy menoleh pada Meda yg bergerah resah, kemudian meletakkan botolnya disisi kanan stir.

"Meda.." Galaxy mengelus dahi Meda agar gadis itu terbangun. Sudah dua jam dia tertidur dan belum minum juga.

"Errghh.." aktingmu sungguh ruar biyasah Meda.

"Bangun dulu. Kamu harus minum." Galaxy menyodorkan botol Arsenalnya pada Meda.

"Makasih mas.." lirik Meda pada Galaxy.

Gadis itu meneguk habis isi botol. Masih kurang juga sebenarnya, tapi bagaimana ya ?

"Kurang ya ?" Meda mengangguk.

Galaxy mencari cari hingga bangku belakang. Dan menemukan botol air mineral milik Bianca yg masih penuh.

"Nih punya Bianca, minum aja" disodorkannya lagi botol mineral itu.

"Makasih." Meda kembali mengucapkan terima kasih pada Galaxy.

Kalo lagi sakit, Meda bisa ya bersikap manis ? Coba aja kalo sehat semanis ini. Mungkin Galaxy bisa membawanya segera pada Bunda.

"Gimana keadaan kamu ? " Galaxy menyimpan botol miliknya didalam tas kerja dan botol mineral disebelah stir.

"Feel better. Cuma masih pusing."

"Yaudah saya keluar dulu. Minta makan didalem, biar kamu bisa makan." Meda menari lengan kemeja Galaxy ketika pria itu hendak keluar.

"Mas Galaxy ikut makan sama saya kan ?" Galaxy tersenyum.

"Iya, sekalian buat saya juga. Nanti kita makan di mobil aja ngga papa ?" Meda mengangguk. Lebih baik daripada makan sendiri.

Meda sama sekali ngga suka makan sendirian, itu artinya sepi. Dan dia sangat tidak tahan sepi.

Ditatapnya punggung Galaxy yg berjalan memasuki restoran. Meda merasa Galaxy memanfaatkan sakitnya untuk berada disekitar gadis itu. Dibandingkan itu, Meda lebih baik bersikap baik terlebih dulu saat ini. Karena Galaxy mau merawat dan menjaganya sementara Karin pujaannya bersenang senang didalam sana dan mungkin akan berakhir diranjang salah satu karyawan hingga pagi menjelang.

Galaxy AndromedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang