Semua telah siap. Penampilan yang perfect, make up yang tidak terlalu mencolok. Dan tak lupa ransel kecilnya. Hei, ada yang berbeda dengan gadis berambut hitam itu hari ini.
"Rose! Ada apa dengan rambutmu? Kenapa mirip sekali dengan ekor kuda?" Ledek Darel yang sedang menikmati wafflenya.
"Tau apa kau tentang fashion perempuan" balas perempuan yang Darel ejek yang tak lain adalah kakaknya.
"Yayaya, pergilah - pergilah. Pangeranmu sudah menunggu" Ujar Darel kembali fokus pada sarapannya.
Rose menyambar segelas susu yang sudah di siapakan lalu meminumnya habis dengan tergesa. Dia bangun terlambat hari ini.
"Mom, Dad, Aku pergi dulu" teriaknya sambil berlari menuju teras. Dan yang di katakan adiknya adalah benar, Pangerannya sudah menunggu.
"Morning, Frans. Apa kau sudah menunggu lama?" sapanya mencium pipi Frans.
"Tidak, aku baru lima menit yang lalu" Frans tersenyum pada kekasihnya itu.
"Baiklah, ayo berangkat" Rose berkata dengan semangat.
Tak perlu menempuh perjalanan berjam - jam. Rose dan Frans sudah sampai di Kampusnya. Frans membukakan pintu untuk Rose. Dengan senang hati, Rose menyambut uluran tangan Frans dan berjalan dengan mesra melewati lorong - lorong kampus menuju kantin.
"Rose, Frans" Teriak seseorang dari sudut kantin yang belum terlihat ramai.
Senyum Rose mengembang lebar. Ia mempercepat langkahnya menarik Frans mendekat ke sudut kantin.
"Noura..." Rose memeluk sahabatnya itu. "How are you, Bitch?" tanyanya setelah melepas pelukan dan duduk di seberang meja Noura. Dan jangan lupa, di sampingnya ada Frans.
"I'm fine. How about you, Bitch?" Noura balik bertanya.
"Kabarku buruk. Kau tau, Nou? Liburan kali ini aku hanya di rumah bersama Dua beruang kembar dan satu kucing centil." Rose menghela nafasnya. "Dad, dan Mom pergi mengurus kerjaan. Sedangkan dia..." Rose menjeda ucapanya dan menatap Frans. "Dia penuh dengan acara keluarga, tak pernah seharipun dia di sampingku. Sungguh menyebalkan" Rose mengerucutkan bibirnya.
"Sayang, aku tak berbohong. Maafkan aku yang belum memberi kita waktu untuk berdua, aku janji. Next week, kita akan pergi ke London bersama." Frans tersenyum sambil mengelus kepala Rose dengan lembut. "Let's spend time together" bisiknya sambil mengecup pelipis Rose.
Mood Rose pun berubah membaik. Frans memang tau cara mengubah moodnya dengan cepat. "Thanks, Frans" Rose mengecup bibir Frans sekilas.
Tanpa Rose sadari, gadis di seberang mejanya menatap tak suka terhadap sikap mereka.
▶⚪⚫⚪◀
Menurut Nial, tak ada yang spesial dari hari ini. Semua sama seperti hari - hari sebelumnya. Datang pagi ke kampus, mengikuti jadwal kuliah yang ada, menghabiskan waktu istirahat di dalam perpustakaan, lalu pulang saat jam kuliah selesai. Hanya itu kesehariannya di Universitas Harburg Alphard.
Ia tergolong mahasiswa yang cerdas bahkan jenius. Tak di ragukan lagi kemampuannya saat ia masuk ke Universitas ternama itu dengan beasiswa. Bukan karna tak mampu, tapi memang karna kemampuan otaknya yang terlalu jenius sehingga menarik perhatian pemilik kampus tersebut untuk menjadikannya sebagai salah satu mahasiswa di Universitas miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARK ROSE ✅
RomancePenghianatan yang di lakukan oleh kekasih dan sahabatnya membuatnya berubah menjadi gadis yang arogan dan sombong. Sampai ia bertemu dengan anak dari sahabat Ibunya. _________________________________ Apa aku salah jika aku posesif terhadap orang yan...