Np : Faded - Alan Walker (Cover by Conor Maynard)
🌹🌹🌹
Dua minggu ini, Nial di sibukkan dengan masalah penyerangan rumah pemberiannya yang di tinggali oleh Ellisa bersama anak dan adiknya saat Jack dan anak buahnya di sibukkan oleh urusan lain bersama Nial di luar kota. Penyerangan tersebut mengakibatkan meninggalnya Adriana, dan luka yang cukup serius pada Ellisa.
Besok ia sudah harus kembali ke Jerman karena lusa, Rose akan melaksanakan graduate-nya. Namun, keadaan Ellisa yang belum membaik sepenuhnya membuat Nial khawatir apalagi sosok perempuan berambut cepak itu belum juga di dapatkan oleh orang-orangnya. Benar kata Jack juka orang itu terlalu pintar mengecoh dia dan orang-orangnya.
Nial meremas rambutnya saat pening terasa menyerang kepalanya. Bagaimanapun juga, Rose tetap menjadi prioritasnya di atas semua kepentingannya sekarang. Apalagi masalah yang kali ini ia hadapi lagi-lagi masalah Ellisa. Jika Rose mengetahui ini, ia yakin Rose akan sangat marah padanya.
"Tuan, ada yang perlu saya bicarakan dengan anda." suara Jack memecah lamunannya.
Nial segera memutar kursi kerjanya dan berhadapan dengan Jack yang menyodorkan sebuah map dan membukanya. "Mungkin saya terlalu lancang untuk mengatakan ini, Tuan. Tapi, ini satu hal yang sangat penting," jelas Jack dengan tatapan tegasnya.
"Katakan saja, Jack," balas Nial dengan datar.
Jack membuka amplop yang ada di dalam map tersebut lalu mengeluarkan sebuah foto. "Maaf karena saya melakukan ini tanpa persetujuan anda, tapi feelings saya mengatakan jika Nona Rose adalah dalang di balik wanita berambut cepak itu, Tuan."
Nial mengernyit tidak suka. "Apa maksudmu, Jack?"
"Seperti yang anda lihat, di foto ini, Nona Rose sedang bercakap dengan seorang wanita yang sama seperti yang kita dapati membakar rumah Ellisa beberapa waktu lalu."
"Itu tidak mungkin, bagaimana bisa Rose berbuat seperti itu?"
"Maafkan saya, Tuan." Jack menunduk.
"Keluarlah, Jack. Aku butuh waktu untuk memikirkan segalanya."
🌹🌹🌹
Rose sudah bersiap dengan dress sederhana berwarna merah maroon dengan rambut yang di bentuk bunny tail. Ia tersenyum memoleskan lipstick berwarna senada dengan dressnya. Ya, hari ini adalah hari dimana ia akan melepas status mahasiswa yang melekat padanya sejak empat tahun yang lalu.
Dengan senyum sumringah, Rose turun dan masuk ke dalam mobil lamborghini hitam metaliknya. Tak sampai satu jam, mobil itu sudah berhenti di depan gedung besar yang menjadi tempatnya menempuh pendidikan selama tiga bulan terakhir. Di sana, ia sudah di sambut oleh keluarganya. Thomas, Vanya, Darel, Kharel, dan Khayla. Keluarga Nial juga ikut andil di sana, ada Hans dan juga Elina.
"Dimana Nial?" tanya Rose langsung pada intinya setelah menayalami mereka satu persatu.
"Dia akan sedikit terlambat, Rose. Ada beberapa urusan yang belum ia selesaikan," jawab Elina tersenyum dan mengelus lengan Rose lembut.
Rose tersenyum kecil. "Baiklah. Kurasa acaranya akan segera di mulai, ayo kita masuk ke dalam." Rose mendahului mereka untuk masuk ke gedung besar itu.
Benar jika acara tersebut akan di mulai. Seorang mc sedang membacakan urutan acara pada hari itu. Hingga saat nama Rose di panggil, Rose beranjak dengan senyum. Ia membenarkan dressnya dan berjalan dengan anggun menuju panggung. Rose sudah mendapat gelar sarjananya, dia kembali ke tempat duduknya dan diam menyimak sampai acara benar-benar selesai.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARK ROSE ✅
RomancePenghianatan yang di lakukan oleh kekasih dan sahabatnya membuatnya berubah menjadi gadis yang arogan dan sombong. Sampai ia bertemu dengan anak dari sahabat Ibunya. _________________________________ Apa aku salah jika aku posesif terhadap orang yan...