HAPUS MEMORI

131 20 11
                                    

Reranting itu tampak kosong
Tanpa lembar daun mengait tubuhnya
Kemarin,
Kulihat daun terakhir diterpa angin
Terbang,
Melayang-layang
Tak tentu arah

Daun bergumam,
"Kisah kita kali ini, sungguh elegi,"

"Tetaplah tersenyum. Bahagialah tanpaku."
Ucap reranting mulai sendu
Di tataplah luas langit cakrawala
Awan kelabu hampir merata
Melingkupi hati kian merana

"Jangan bersedih, hapuslah memori tentangku. Kelak kan kautemui daun-daun baru bersamamu."

"Jika bisa, akan kulakukan. Perihal itu tak semudah dibayangkan."

Angin pun bertiup kembali
Daun itu hilang bersama beribu lara
Sang awan pun menyaksikan
Jatuhlah rintik di batas perpisahan
Guruh terikut campur menyesakkan

Kilat menyambar
Terbakar

Surakarta, 170118, 12.47

AWAL UNTUK SEBUAH AKHIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang