3. Hari Itu

1.7K 78 8
                                    

"Tebarkan senyummu kepada siapapun yang engkau kehendaki
Sebagai tanda anggunnya dirimu
Dalam indahnya raga yang terbalut hijab syar'i"
~Muhammad Syafi'i Al Fikri~
🍃🍃🍃

Fikri pov.
Ini adalah hari pertamaku ditugaskan ustadz bersama kakakku untuk membantu pengajar di sebuah TPQ yang tidak terlalu jauh dari pondok ini.

Awalnya aku ragu, pun ada perasaan takut dan lain-lainnya, apalagi aku dan kakakku termasuk santri baru di sini. Namun kucoba meluruskan niatku dan memantabkan langkah kakiku, akhirnya aku dan kakakku bersedia menyanggupi amanah itu.

Di sore itu, aku memulai pelajaran dengan perkenalan. Betapa terkejutnya hatiku saat kutau bahwa murid di TPQ yang bernama Al-Hikmah ini terbilang cukup banyak, dan lagi ternyata ada pula beberapa pengajar wanita yang... kukira mungkin ada yang sepantaran denganku kelas 1 SMA, dan ada yang di bawahku 1 atau 2 tingkat.

Dan gadis itu... Gadis berhijab syar'i berwarna cream itu menarik perhatianku, menurutku dia berbeda dari yang lain. Begitu anggun, ramah, sopan, dan...pemalu. Tentu menurutku dia gadis yang unik.

Dan saat pertama kali aku dengannya tak sengaja saling bertatapan, rasanya begitu aneh, hati ini semacam merasakan sesuatu. Rasanya aku dengan gadis itu telah lama mengenal, seperti sangat dekat padahal sebetulnya kami baru pertama kali bertemu.

Setelah aku dan kakakku 'Muhammad Hanif As-Said' memperkenalkan diri, kami memulai pelajaran tentang hadist.

Dan di akhir saat penutupan, kami menyanyikan sebuah nasyid. Betapa dag dig dug hati ini saat menyanyikannya, namun aku tidak boleh terlihat gugup. Bagaimana tanggapan gadis itu jika sampai melihatku gugup? Aku tak mau hal itu terjadi.

Oh Yaa Robbi, mengapa aku jadi memikirkan gadis itu? Astaghfirullaah, kumemohon ampunan-Mu Ya Allah

...

Assalaamu'alaikum😊
Haloo...
Update lagi nih, hehe...
Yang ini masih terlalu pendek nggak? Maaf yaa😞
Okelah, gimana nih ceritanya?
Udah tau kan 'dirimu' itu siapa...
Ya, Muhammad Syafi'i Al-Fikri.
Dia punya kakak lhoo...

Untuk kelanjutan ceritanya, tunggu ya... Di next chapter...
Kalau ada kritik silakan ya, jangan sungkan😄

Sekian dulu oke, see you:)

Oh iya, jangan lupa AlQurannya yaa😊😇😊

 Aku Bukan Anak PesantrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang