Mine

lima

****

"jangan jatuh cinta pada ku oppa  ,, kau akan terluka"

-

"aku tidak perduli yoona  !! Aku akan berusaha membuat mu mencintai ku"

Siwon berlirih pelan,  mengucap pada angin yg diam tak membalas ucapan nya.  Yoona-nya sudah kedeluan pergi.

Ya,  kembali wanita itu pergi bahkan sebelum siwon mengucap kan apapun.

-

-

"Kau sengaja kan meninggalkan ku dengan jessica tadi pagi ?"

Siwon masih sibuk pada ponselnya,  dia hanya memberikan jawaban "heemmm" pertanda dia sedang konsentrasi ke benda canggih tersebut.

Setelah 'ditolak' oleh yoona tadi siwon kembali kekantornya.  Wajahnya tidak menampakkan rasa sedih,  entah apa yg sedang direncanakan oleh pria choi itu.

"kenapa kau lakukan itu? "

Dia menghentikan kegiatan nya,  menarik mata itu dari ponsel dan beralih pada sahabatnya itu  .

"aku lakukan itu karna jessica menyukai mu "

Donghae tercengang. !

*****

"Tu---tuan? "

"lama tidak bertemu ahjumma Hong !"

Ahjumma hong tersenyum seadanya,  membukan pintu lebar bagi si pria yg baru saja datang.  Membantu pria ber coat biru itu menarik koper besarnya.  Membuntuti nya dari belakang,  menuju kemar bagi tuan muda nya itu.

"Yoona sudah kembali kesini? "

Ahjumma hong mengikuti arah mata tuan muda nya,  memperhatikan dengan sendu pintu kamar sang adik yg sedikit terbuka  . Ya,  dia baru saja membersihkan kamar milik yoona dan melupakan menutup pintu nya .

"Nde,  nona muda sudah bercerai dengan --"

"Arrayo Ahjumma  !! Jangan menyebut nama pria brengsek itu dihadapan ku  ! Jika bertemu dengan nya aku akan membunuhnya "

Pelayan Hong itu berdelik ngeri  , bisa dirasakan ada kilatan kemaran dari tuan muda nya ini.

******

"Membolos lagi Nona Lee? "

Yoona memberikan tatapan membunuh pada park chanyeol ! Ayolah,  suasana hatinya sedang buruk saat ini.

"Aku bukan Nona Lee  , tuan park  !!!"

Dia terkikik.  Ikut berdiri disamping yoona,  kini kedua nya tengah asyik menikmati angin siang dengan pemandangan sekitaran rumah sakit.

"Lalu jika bukan Nona Lee  , bagaimana jika Nona Choi ? Bukan kah itu terdengar manis? "

Yoona jengah,  meniup poni panjang nya guna menetralkan rasa dongkol dihatinya,  jika saja ada tenaga nya bisa dipastikan sepatu berhak lima cm ini sudah melayang dipuncak kepala pria park itu.

Dia gelisah

Sendiri nya tidak tahu,  kenapa hati ini sedikit terusik karna perkataan siwon tadi.  Ada sesuatu yg memuncah,  entah kemarahan atau karna hati nya yg sedikit goyah.

Goyah akan pertahanan yg selalu dibuatnya sendiri.  Benteng yg diciptakan guna menetapkan hatinya hanya untuk pria yg bahkan tidak pernah mencintai nya.

"Kenapa?  Apa hati mu goyah karna pria itu? "

Chanyeol mengerti kenapa dia bisa uring-uringan seperti ini,  namun dia tidak mengerti bagaimana perasaan yoona saat ini.