6.kau pembunuh. . .

17.5K 606 25
                                    

Abaikan Typo

Michell mondar-mandir dikamarnya.Jam sudah menunjukkan angka 1 tapi ia belum juga beranjak tidur,bukan tampa sebab ia resah dan tak bisa tidur karena saat ini ia mencemaskan Aideen.selama ini Aideen selalu pulang tepat waktu dan biasanya Aideen mengabari Michell kalau ia harus kerja lembur dan pulang telat tapi entah apa yang terjadi hingga Aideen belum pulang sampai selarut ini dan bahkan Aideen tak memberi kabar Michell sama sekali.Dari beberapa jam lalu hingga detik ini sudah berulang kali Michell mencoba menghubungi Aideen tapi hasilnya Nihil,teleponnya tersambung tapi Aideen tak kunjung menjawab pangilan dari Michell.

Michell tersentak saat ia mendengar suara mobil memasuki halaman rumahnya.Michell segera berlari keluar kamar karena ia yakin itu suara mobil Aideen.

Aideen tersenyum ketika melihat Michell berlari kearahnya dan krmudian berhambur memeluknya.

''Kenapa kau belum tidur"tanya Aideen sambil mempererat pelukannya.

"Aku khawatir,udah tengah malam kau belum pulang dan kau tak menjawab panggilan dariku".

"Aku pikir karena kau merindukanku".

"Ya,itu juga salah satunya".Michell cekikikan dipelukan Aideen.

Aideen membopong tubuh Michell menuju kamar mereka dan merebahkannya diatas ranjang.

"Jadi apa yang kau rindukan dariku".

"Semuanya"Michell menangkup pipi Aideen yang saat ini berada diatas tubunya.Ia tersenyum nakal sebelum akhirnya mrngecup bibir Aideen sekilas.

"Entah sejak kapan tapi saat ini aku sudah mulai tergantung padamu dan aku tidak bisa memejamkan mataku bila tidak berada dalam dekapanmu"aku Michell.

"Lalu bagaimana dengan belaianku,apa saat ini kau tak menginginkannya".

Aideen membelai pipi Michell dengan lembut,mendengar kejujuran Michell membuat ia begitu menginginkannya lebih dari ini,ia begitu menikmati setiap moment kebersamaannya dengan Michell hingga membuat Aideen lupa akan tujuan awalnya menikahi Michell.

Seperti halnya Michell tampa Aideen sadari ia sudah mulai terbiasa dengan adanya Michell.Ada perasaan aneh didalam dirinya setiap ia berada jauh dari Michell,perasaan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya,entah itu hanya sebuah bentuk obsesi saja atau mungkinkah itu cinta?Aideen juga tidak tau karena sampai detik ini ia tidak tau apa definisi cinta itu dan ia pun juga belum pernah merasakan yang namanya jatuh cinta.

Michell memejamkam matanya saat dengan perlahan Aideen mulai melucuti pakaiannya,ia membelai dan mengecup setiap senti tubuh Michell dan memberikan sensasi yang membuat Michell kecanduan.

Seperti malam-malam sebelumnya,malam inipun mereka melepaskan kerinduan dengan sentuhan dan belaian.

# # #

Baru 2 jam Aideen memejamkan matanya,Lucas menelponnya memberi kabar kalau ia menangkap orang yang diam-diam berani menggelapkan dana perusahaan.Setelah mendapat kabar tersebut Aideen langsung menyuruh anak buahnya untuk membawa orang tersebut ketempat yang sudah diinstruksikan kepada anak buahnya.

Aideen mengecup kening Michell sebentar sebelum ia beranjak bangun dan bersiap-siap menuju tempat yang akan digunakan Aideen untuk mengeksekusi orang yang mencari masalah dengannya.Sebenarnya Michell sudah bangun saat Aideen menerima telfon,hanya saja ia malas untuk membuka matanya,ia baru membuka matanya ketika Aideen keluar kamar.Michell bangun dari ranjangnya,mencuci muka dan segera menyusul Aideen keluar kamar.
Michell mencari Aideen dimeja makan tapi tak menemukannya disana.

"Dean,dimana Aideen?"tanya Michell kepada salah satu pelayan yang bekerja dirumahnya.

"Tuan baru saja pergi nona".

Sang PsikopatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang