8.Pelajaran yang tak terlupakan

16.4K 688 79
                                    

Aideen mengepalkan tanganya didalam mobil yang ia parkirkan sembarangan dipinggir jalan.Hatinya meradang ketika melihat Michellnya digandeng seorang pria yang tidak ia kenal.Meski amarahnya sudah sampai ubun-ubun,tapi ia tak berniat untuk turun dari mobilnya dan menemui Michell.Setelah Michell dan pria itu masuk kedalam sebuah mobil dan pergi meninggalkan tempat tersebut,Aideen juga melajukan mobilnya,bukan mengikuti kemana mereka pergi melainkan Aideen pulang kekediamannya.

Sesampai dirumah Aideen tampak gusar,pikirannya tidak tenang!ia berpikir bagaimana bisa istrinya menemui pria lain dan berselingkuh dibelakangnya.Aideen dengan mudahnya sudah memvonis Michell berselingkuh tampa tau apa yang sebenarnya terjadi.

Ditempat lain Michell sedang berada dirumah sakit,ia tadi habis terserempet sebuah motor.Michell mendapatkan cedera dipergelangan tangan kanannya dan kakinya,karena luka itulah Michell kesulitan jalan dan mengakibatkan kakinya pincang sebelah.

Sebenarnya menurut Michell lukanya tidak terlalu serius tapi karena Revan,orang yang telah menolongnya sekaligus temannya waktu SMA dulu memaksa Michell agar mau dibawa kerumah sakit,akhirnya dengan terpaksa Michell menuruti keinginan Revan.Toh sebenarnya ini demi kebaikan Michell juga.

"Bagaimana keadaanmu?"tanya Revan setelah dokter yang memeriksa Michell keluar dari ruangan tersebut dan luka yang ada ditangan dan kaki Michell sudah diperban.

"Aku baik-baik saja!kau saja yang terlalu berlebihan"

"Aku hanya tidak mau luka itu menjadi infeksi dan membuatmu bertambah sakit".

"Terimah kasih"Michell mengulum senyumnya.

"Ah,sudah lama sejak kita lulus SMA dan sekarang kita bertemu lagi dalam situasi seperti ini"ucap Revan.

"Iya kau benar"

"Kau kemana saja?kenapa kau tak pernah datang dalam acara reuni sekolah".

Michell terdiam,bukannya ia tidak mau datang dalam acara reunian SMA yang diadakan sekolahnya hanya saja Michell malas untuk datang mengingat apa saja yang dialami Michell sewaktu masih duduk dibangku SMA.

Dulu sewaktu SMA,Michell merupakan salah satu siswi yang terkenal hampir sempurna,selain memiliki paras yang cantik,ia juga anak dari orang kaya bahkan dalam hal pelajaranpun Michell cukup pintar dan beberapa kali mendapatkan juara kelas,meski dengan kesempurnan itu tak lantas membuat ia menjadi wanita sombong,Michell tumbuh dengan didikan yang baik dari kedua orang tuanya karena itu ia menjadi wanita yang baik yang suka menolong dan tak pernah pandang bulu dalam hal berteman.Toh tidak heran bila banyak murid laki-laki yang menyukainya,entah itu murid satu angkatan dengannya ataupun kakak kelasnya.

Berbeda dengan siswa laki-laki yang mendekati Michell karena mereka menyukai Michell.Siswi perempuanpun banyak yang dekat dan ingin berteman dengan Michell.Awalnya Michell berpikir mereka berteman dengannya dengan tulus tapi ternyata Michell keliru,mereka semua berteman dengan Michell karena ada maunya.Tak ada satupun dari mereka yang benar-benar tulus berteman dengan Michell.Itulah yang membuat Michell malas menghadiri acara reunian sekolahnya dulu.

"Hei,kok melamun"Revan melambaikan tangannya didepan muka Michell,membuyarkan lamunan Michell tentang masa SMA nya dulu.

"Ha. . .iya apa?".

"Kenapa kok bengong,apa ada yang menganggu fikiranmu?"

"Hmmm,tidak!aku harus segera pulang?"Michell mencoba bangun dari brankarnya.

"Aku akan mengantarmu"tawar Revan.

"Maaf,bukannya aku menolak niat baikmu tapi lebih baik aku naik taksi aja"

"Tapi. . ."

"Maaf Revan"sela Michell.

"Baiklah kalau itu maumu tapi masih bisakan kita berteman dan bertemu lagi dilain waktu"ucap Revan.

Sang PsikopatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang