MSE | 1

9.7K 263 14
                                    

[Guys, jangan lupa vote dan comment ya]


.
.
.

Magenta Dara Milenia, gadis itu terlihat lemas. Wajahnya terlihat pucat, pandangannya tiba-tiba buram.

"Eh Genta, lo ga mau pulang? Mau jagain sekolah lo?" Tanya Maroon Dileon Garvin, laki-laki itu memiliki badan tinggi, hidung mancung, wajah tampan yang selalu menjadi idola dikalangan gadis.

"Ha?" Magenta menatap Maroon samar-samar. Ia berusaha bangkit berdiri, namun tubuhnya terlalu lemah untuk dipaksa. Dengan sigap Maroon menggendong Magenta menuju mobilnya. Ia tahu gadis ini butuh pertolongan bukan hinaan seperti biasanya.

'Yaampun, gue harus antar dia kemana? Rumahnya dimana ya? Ck, nyusahin banget"

Sembari menyetir, diam-diam maroon memperhatikan wajah Magenta, ia tak bisa membohongi diri bahwa Magenta memang perempuan yang menarik. Mata sipitnya, hidungnya yang mancung, bibir merah mudanya, entah setan apa yang merasuki pikiran Maroon sehingga ia ingin memiliki Magenta.

'Ah! Gue mikir apa sih? Diakan selalu bilang kalau gue musuhnya? Ngga pantas buat gue kasih hati' Batin Maroon sembari menyeringai

•••

Maroon menggendong Magenta keluar dari Mobil, tak ada pilihan lain lagi selain membawa gadis itu kerumahnya.

Maroon sedang tinggal sendiri, Ibunya sudah meninggal sejak ia berumur sepuluh tahun dan ayahnya, Sony sedang berada di New York untuk mengurus perusahaannya. Sesekali ia akan pulang menemui putranya, Maroon. Sedangkan pembantunya telah seminggu izin pulang kampung.

Tak heran jika Maroon sering membawa temannya menginap dirumah.

Ia membaringkan Magenta di kasurnya, Maroon memegang kedua pinggang dan melihat Magenta dengan menyelidik.

Seragam Magenta mengikuti lekukan tubuh langsing miliknya, bentuk tubuh yang menjadi impian dari banyak kaum wanita. Biasa disebut dengan body goals.

'Ya ampun, apa bahan untuk bajunya kurang? Hingga kelihatan ngepas banget. Atau sengaja pamer kali ya? Dasar!' Maroon menepuk jidatnya

Ia berhenti memandang Magenta sebelum hal buruk merasuki pikirannya. Maroon merogoh saku untuk mengambil hape miliknya, rencana aneh menguasai pikiran pria ini.

Maroon mengambil foto Magenta yang sedang tertidur pulas.
Ia tersenyum jahat, "Magenta, lo lihat gimana gue bakal ngerjain lo"


•••

Magenta mulai membuka mata, ia merasa lebih baik dibanding sebelumnya. Ia berusaha memulihkan kesadaran hingga ia tersadar bahwa dirinya berada di tempat yang sangat asing.

Magenta mengubah posisi tidurnya menjadi duduk.

Ia mengerjapkan Mata berkali-berkali untuk memastikan bahwa dirinya memang sedang berada di tempat lain.

"Ah! Aku dimana? Dikamar? Kamar siapa ini?" Magenta mulai nangis bombay ia memeriksa tubuhnya seolah-olah hal buruk telah terjadi.

"Ya ampun! Dasar cewek, ga usah pake nangis berapa?" Magenta melirik Maroon yang duduk di kursi santai dekat kasur dengan segelas kopi ditangannya.

My Sweet EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang