MSE | 17

1K 77 0
                                    

Tekan bintang dan beri komentar ya.
•° Happy reading °•

Magenta tak bisa tidur dengan tenang, setiap kali matanya terpejam hanya ada sosok Maroon yang terlukis jelas dalam benaknya.

Perkataan Maroon selalu terngiang-ngiang.

"Bukan cuma lo yang deg-degan, gue juga"

"Sekarang gue lagi jatuh cinta. Kita saling jatuh cinta"

Terlebih lagi kejadian yang membuatnya benar-benar kelu. Ia bisa mengingat jelas semuanya.

"Lo selalu anggap gue musuhkan?" Maroon mencubit pipi kanan Magenta lembut. Gadis itu mengangguk.

"Kalau gitu sekarang bisa ngga lebih dari musuh?"

"Bisa. Kita teman.." Jawabnya sambil mengacungkan jari kelingking.

Maroon melihat jari Magenta kemudian menurunkannya pelan.
"Lo bisa nggak nerima gue lebih dari sekedar teman"

"Maksud lo? Sahabat?"

Maroon menggeleng dan tersenyum, "Lebih dari itu"

"Jadi adek lo?" Magenta seakan menjawab asal saja.

"Jangan berpura-pura jadi orang bego gini Genta, ntar gue tambah sayang" Maroon mengacak rambut Magenta dengan gemas.

Magenta bisa merasakan pipinya yang memanas saat ini. Maroon berhasil membuatnya lumpuh.

"Menurut lo apa gue sekonyol itu minta lo jadi adek gue agar kita lebih dari seorang teman?" Maroon tak pernah memudarkan senyumnya.

"Nggak..." Magenta mengalihkan pandangan dari Maroon

Maroon menarik dagunya agar wajah gadis itu bisa menghadap padanya, "Biasain kalau orang lagi ngomong di tatap, Genta.."

My Sweet EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang