Kami berjalan melalui lorong gelap, agak panas, sempit.Akhirnya kami sampai di ujung lorong, ternyata bagian dalamnya luas! Ada sebuah desa yang besar didalamnya!
Siapa sangka, didalam gua yang berisi makhluk makhluk mematikan terdapat tempat yang begitu indah.
"Lewat sini." orang-orang desa yang tadi memanggil kami menuntun kami ke sebuah aula dari kayu.
Kulirik Lucen, air matanya sudah berhenti mengalir, tapi wajah sedihnya tidak dapat ia sembunyikan.
Ketika kami masuk ke dalam aula, angin segar berhembus dari dalam pintu yang dibuka, menunjukkan isi aula yang megah tersebut.
Seorang wanita tua terlihat sedang duduk di kursi goyangnya yang nyaman sambil merajut sebuah syal.
"Madam Irene," kata Lucen, "Maafkan aku." Lucen berlutut dihadapan Madam Irene dan menundukkan kepalanya.
"aku membawa pendatang baru, lagi. mereka juga telah mengalahkan peliharaanmu, Madam." Lucen melapor kepada Madam Irene.
"Ooh, baiklah Lucen, bawa mereka kemari."
Kami dibawa kedepan Madam Irene, dia menatap kami satu persatu dan berkata, "Sungguh ajaib dunia ini, kalian memiliki berkat malaikat!"
Dia menunjuk Nia, "Bulk-up Magic," lalu dia menunjuk Satria. "The protector's shield," lalu kearahku, "sihirmu bukan sihir biasa nak! Itu adalah cahaya dan kegelapan! Ruang dan waktu, elemen pengontrol!"
"Kalian sudah membunuh hewan peliharaanku, jadi sebagi gantinya maukah kalian menjadi pelindung desa kami?"
Al : "Kami bahkan belum tahu nama desa ini."
M.Ir :" Bukankan Lucenku sudah mengatakannya? Ini adalah desa harapan, Hope Village!"
Al : "Tapi, belum semua mendapat sihir mereka." katanya sambil melirik Marsha
M. Ir : "Karena itulah, aku akan memberi kalian misi ini, misi yang dapat membangkitkan sihir kalian dan memperkuat fisik dan mental kalian."
M : "Kurasa kami siap, sebutkan saja!"
Mar, N, Sat, Al : "Kami akan mengikuti keputusan Maya!"
M. Ir : "Ikutlah denganku."
Kami berjalan menyusuri aula hingga tiba disebuah pintu kecil dengan tulisan, 'castaway' tertulis di atas lubang intip.
Madam Irene mengetuk pintu tersebut, dan dibalas oleh suara ledakan yang besar dari dalam, anehnya pintu tersebut masih tak tergores.
"Kau mau apa nenek tua?!!" teriak suara tersebut, "Aku akan mengeluarkanmu!!"
"Ini pasti hanyalah salah satu permainanmu bukan!"
"Aku akan mengeluarkanmu! Dengan satu syarat!"
"Dan apa syaratnya?!"
"Tunjukkanlah jalan ke Kamuha, Alfheim, Lost Lands, dan The Gate!"
"Kau gila?! Itu adalah tempat tempat paling berbahaya di Chrisya!"
"Kau ingin kebebasan?"
"Baiklah..."
Pintu pun dibuka dan sesosok pria berjubah seukuran Aldy keluar.
"Aaahh, aku mengerti, Irene. Kau ingin melatih anak anak ini ya?"
"Sudahlah, cepat perkenalkan dirimu!"
"Baiklah, namaku Nand, kalian bisa memanggilku Penguin. Aku akan memandu kalian berlima ke tujuan kalian masing masing."
Al : "Tujuan kami berbeda?! (Namanya penguin?) "
M. Ir : "Tentu, kemampuan kalian semua berbeda."
M :" Tunggu sebentar, tujuannya hanya 4, jadi salah satu dari kami pergi berdua?"
M. Ir : "Tentu tidak, Satria akan tetap disini bersamaku."
S :" Tentu saj- tunggu, APAA?!!!
M. Ir : "Kemampuanmu sama sepertiku nak, aku takkan membiarkan orang selain penyihir kuno atau penyihir kerajaan mengajarimu cara mengendalikannya."
Nand : "Baiklah semua mari berangkat."
Setelah Nand berkata, muncullah asap disekelilingnya dan, dia bertambah banyak!
"Alpha akan menuntun Nia ke Kamuha, desa ninja." kata Madam Irene.
"Beta akan menuntun Marsha ke Alfheim, hutan para peri, Omega akan menuntun Aldy ke Lost Lands, kota terbengkalai di atas gunung." Nand yang mengenakan jubah putih mengarahkan.
"Dan aku, Gamma akan mengantarmu, Maya ke The Gate, pintu gerbang menuju Surga dan Neraka."
"Kalian berlatihlah sampai pelatihan selesai, dan laksanakan setiap ujian yang diberikan, Nand, kau akan kembali kesini setelah mengantar mereka dan berlatih bersama Satria!" Madam Irene menambahkan.
"Sekarang, Pergi!"
() () () () () () () () () () () () () () () () () () () ()
______________________________________
FYI
-----------------------------------------------------------
Maya akan menemukan sesuatu dalam The Gate, dan apakah kalian tahu, Maya sangat mencintai Marsha dan mampu melakukan apapun untuknya
KAMU SEDANG MEMBACA
Maya : Lost Dimension
FantasiCerita tentang anak lelaki yang berusaha menyelamatkan dimensi lain dan menghancurkan para dewa di tempatnya terdampar bersama teman temannya. Cari tahu akhir cerita ini ya! And for Marsha, please don't take this too serious.