Part 3

124 9 1
                                    

"Jujur. Gue sakit liat lo sama cowok selain gue. Sekalipun itu sahabat gue."
_________________________________________

Langit - langit putih polos menjadi pemandangan pertama yang dilihat oleh Keisya setelah sadar dari pingsannya.

Sebelumnya...

"Lo sakit?" tanya Malik bernada khawatir. Tiba - tiba pandangan Keisya menjadi gelap dan kepalanya terasa sangat pusing, ia tak mampu menahan berat tubuhnya lalu Keisya terhuyung ke belakang, namun ia merasa seseorang telah menangkapnya.

"Mal, kita bawa Keisya ke rumah sakit, sekarang!" seru David yang menangkap tubuh Keisya. Dan buku - buku milik Keisya ia jatuhkan begitu saja.

Malik yang melihat David menangkap Keisya lebih dulu darinya, merasakan sesuatu sedang menancap di jantungnya. Sakit sekali. Malik hanya berdiri diam hingga satu suara menyadarkan dirinya dari lamunannya.

"Lo denger gue gak sih! Keisya pingsan! Kita harus cepet - cepet bawa Keisya ke rumah sakit!" seru David sekali lagi.

"Lo bawa Keisya ke mobil ya. Gue mau rapiin buku - bukunya dulu. Ntar gue nyusul." ujar Malik sambil berjongkok memungut buku - buku milik Keisya.

"Jangan lama - lama. Kalo lama gue tinggal." seru David sambil membopong tubuh Keisya yang tak berdaya menuju parkiran dimana mobilnya berada disana.

Sementara David membawa Keisya menuju parkiran, Malik mengambil buku - buku milik Keisya, tak sengaja ada sebuah Quote kecil terjatuh dari novel milik Keisya. Malik yang melihat Quote tersebut langsung mengambil dan membacanya.

Malik tersenyum manis membaca Quote diatas kertas kecil berwarna pink tersebut. Ia langsung menyimpan kertas kecil itu ke dalam sakunya dan bergegas menuju parkiran.

Malik tiba diparkiran dengan susah payah membawa tumpukan buku yang hampir membuat punggungnya encok.

"Lama lo! Cepetan masuk" perintah David yang menunggunya di samping mobil sambil mondar - mandir karena takut terjadi apa - apa dengan Keisya.

"Bukain!" sahut Malik menyuruh David membukakan pintu mobil. David langsung masuk dan tidak lupa memakai seat belt-nya, dan menancap gas menuju rumah sakit.

Rumah sakit

Keisya membuka matanya pelan dan sesekali mengerjap berusaha mengimbangi cahaya yang masuk lewat jendela.

"Lo udah bangun, Kei?" tanya seseorang yang bernada sangat khawatir dengannya. Ia adalah David.

"Gue dimana?" tanya Keisya pelan.

"Lo di rumah sakit. Lo tadi pingsan." sahut Malik yang juga berada di sampingnya.

Keisya berusaha mengingat kejadian di sekolah tadi. Namun kepalanya masih sangat sakit hingga ia mengaduh kesakitan, sontak membuat Malik dan David panik.

"Masih sakit?" tanya mereka berdua serentak mendekatkan mukanya dan memegang kening wanita itu.

David melihat Malik begitu pun juga Malik. David tau sahabatnya itu menyukai Keisya, dan ia langsung duduk kembali membiarkan Malik yang masih memegang kening Keisya.

"Kepala lo masih sakit? Mau gue panggilin dokter?" tanya Malik dengan nada yang sangat khawatir.

"Enggak, gue nggak papa kok." jawab pelan Keisya sambil bergerak ingin duduk namun ditahan oleh Malik.

"Mendingan lo tiduran aja dulu, keadaan lo masih belum stabil." ujar Malik khawatir.

David yang melihat semua itu merasa ingin keluar dari kamar itu, namun ia menahan agar tak melakukan itu, karena Malik akan curiga dengannya kalau David menaruh hati pada Keisya. David menguatkan hatinya melihat perhatian yang diberikan Malik kepada Keisya, walau hatinya saat ini sangat sakit.

Love TriangleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang