Part 5

85 7 0
                                    

"Karena cinta tak harus saling memiliki, mungkin ini cara Tuhan menyatukan kita."
_________________________________________

"Lo berdua tadi ngapain?" satu suara mengejutkan Keisya dan ia menoleh ke sumber suara.

"Lama banget lo, Mal. Jamuran gue nungguin lo dateng." ujar David menepuk bahu Malik yang entah sejak kapan David berdiri.

"Ah, tadi macet banget. Sorry ya gue telat." sahut Malik menggaruk dahinya yang tidak gatal sama sekali.

"Woles, bro. Gue juga baru nyampe." David mengedipkan sebelah matanya manjah yang dibalas Malik dengan muka yang jijik.

"Njir, jijik gue liat muka lo." seru Malik menjauhkan muka David dari hadapannya.

Sementara Keisya hanya diam saja, ia tidak tahu kalau bakal ada Malik. Padahal Keisya udah berharap banget bakal nge-date berdua sama David. Tapi gagal. Miris.

"Kei" panggil Malik di telinga Keisya, sontak membuat Keisya terkejut setengah mati membuatnya menepis muka Malik dengan keras. Refleks. Malik mengaduh kesakitan karena tamparan dari Keisya.

"Aduh, maaf. Gue gak sengaja. Maafin gue, ya." ujar Keisya mengelus pipi Malik yang dielus malah senyum-senyum dan terkekeh.

"Cie...pipi gue di elus." ujar Malik sok keimutan dan langsung mendapat tamparan dari Keisya. Malik mengaduh kesakitan lagi namun tak di respon oleh Keisya.

"Sakit, Dav." David memanyunkan bibirnya sambil mengelus pipinya mengadu kepada David tapi ia malah begidik ngeri.

"Najis muka lo." ujar David menjauhkan muka Malik dari hadapannya.

Lalu mereka bertiga duduk di bawah pohon. Menikmati udara segar dan melihat hamparan pemandangan yang menyejukkan hati.

"Tipe cowok lo kek gimana, Kei?" tanya Malik memecah keheningan.

"Yang kayak gue lah. Hahaha." sahut cepat David sebelum Keisya menjawab. "Yang ganteng dan imut-imut manjah."

"Jijong gue. Darimananya imut yang ada amit mau muntah gue." ujar Malik sambil menjulurkan lidahnya seperti ingin muntah. "Tipe cowok lo kek gimana, Kei?" tanya Malik lagi.

"Yang jelas gak kek lo berdua." ujar Keisya datar.

Jleb. Nyesek guys.

"Yah, padahal gue udah berharap banget sama lo, Kei." ujar Malik yang langsung mendapat tolehan Keisya, yang ditoleh hanya mengedipkan matanya.

David sudah tau kalau Malik sedang mengode keras, namun sepertinya Keisya hanya biasa saja menanggapinya karena Malik terlalu sering bercanda dan jarang serius atau malah tidak pernah serius.

"Yeehh, si kutu kupret. Udah dibilangin juga, Keisya sukanya sama gue." ujar David terkekeh dan dengan pede-nya dia bicara seperti itu.

'Iya dav, gue suka sama lo. Sayang juga. Pake banget malah.' batin Keisya.

"Eh si jigong. Kepedean banget lo jadi orang." sahut Malik memukul kepala David yang dipukul malah tertawa. David emang gesrek.

"MASBULOH?" ujar David sambil mengangkat sebelah alisnya.

"Serah lo." sahut Malik datar dan malas.

Lalu keheningan kembali menyerang mereka bertiga. Tiba-tiba Keisya berdiri dan berjalan ke depan ke arah jurang.

"Kei, lo mau kemana? Kalau mau jatuh jangan disini, mendingan lo jatuhnya ke hati gue." seru David sambil terkekeh.

"Berisik banget lo." sinis Malik yang berjalan menuju Keisya.

Love TriangleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang