First Meeting

2.6K 428 23
                                    

Pembagian hari tugas liaison officer di okterfest merupakan hal yang memerlukan keberuntungan besar. Paling sial jika mendapat di hari pembukaan, pertengahan minggu festival dan hari terakhir, dan untuk hal seperti ini Yoon Jeonghan selalu sial.

Sekarang adalah waktunya dia bertugas menjadi liaison officer di oktoberfest dan dia kedapatan jadwal bertugas di pertengahan minggu festival yang merupakah hari terpadat dan tersibuk apalagi saat pertengahan festival jatuh pada hari sabut.

Selamat datang di neraka, Yoon Jeonghan. Gerutunya selama seharian ini.

"Hani! Ada wartawan media perancis marah-marah, tolong tangani ya." ujar salah seorang koleganya.

Jeonghan berjalan dengan sigap ke arah yang koleganya tadi tunjuk, menghampiri segerombolan wartawan perancis yang terlihat marah.

Dengan kemampuan komunikasinya yang baik, sikapnya yang tenang dan  memang pada dasarnya social butterfly, keributan yang disebabkan oleh gerombolan wartawan perancis tersebut pun lambat laun menjadi tenang kembali.

Belum sempat dia beristirahat, kelompok wartawan dari negara lainnya memanggil dia dan begitu berulang-ulang selama seharian ini.

Dengan ketidakhadiran beberapa liaison officer di hari ini, Jeonghan benar-benar dibuat kewalahan. Tidak ada satu kesempatan bagi Jeonghan untuk duduk dan menikmati makan siangnya, yang sekarang sudah berganti menjadi makan malam.

"Kalau saja aku tidak cinta alkohol dan uang." gerutunya, menyeret tubuh lapar dan letihnya ke dekat stand paling ujung yang sepi.

Dia merebahkan dirinya di kursi putih panjang dengan meluruskan kakinya dan badannya yang letih seperti habis kerja rodi.

"Aku memang harus potong rambut sepertinya."

Lelaki berkulit putih itu terus menggerutu dan mengkritik apa pun yang terlintas dipikirannya, termasuk mengkritik lelaki yang duduk di rerumputan seberangnya, yang membawa kamera analog dan mengarahkan lensanya ke dia.

"Mengerti privacy?" tanya Jeonghan ketus, masih merebahkan diri.

"Pardon?" sahut lelaki tersebut dalam bahasa inggris, lalu menurunkan kameranya.

Jeonghan mendegus kesal. Turis ya? Turis dari negara mana sih tidak sopan.

Dengan sigap dia langsung bangkit duduk, sedikit menggerutu karena jam istirahatnya terganggu oleh turis tidak tahu sopan santun ini.

"Mister, please don't take my picture without permission. Do you know about privacy?" tanya Jeonghan dengan bahasa inggris yang cepat. "I know this is a festival, but no one likes their picture get taken by a stranger. Which country are you from?"

Turis tersebut menatap Jeonghan dengan tatapan kikuk, sambil menggaruk leher belakangnya dia berkata "I'm sorry, i think..."

"You didn't think!" potong Jeonghan dengan suara lebih ketus.

Moodnya saat ini sedang sangat buruk karena kelelah dan kelaparan, sehingga menjadikan turis di depannya ini tempat sampah kekesalannya.

"Look, i know i did wrong and i'm sorry. I used analog so i can't automatically delete your picture." sahut turis tersebut tidak kalang jengkel

Jeonghan mendengus kesal karena si turis ini memakai kamera analog dan tidak bisa menghapus fotonya langsung.

Saat turis tersebut hendak berjalan menjauh darinya, Jeonghan dapat mendengar si turis menggerutu dengan bahasa yang sangat dia kenal.

Dengan cepat, dia langsung berjalan mendekati si turis--menarik lengan kekar tersebut dan menariknya ke kursi yang dia tempat tadi.

"Oh? Kamu orang Korea?" tanyanya dengan bahasa Korea.

Turis tersebut tersentak saat mendengar Jeonghan berbicara kepadanya dengan bahasa Korea yang sangat fasih.

"Benar." sahut turis tersebut dengan suara formal.

"Siapa namamu?" tanya Jeonghan kali ini terlihat sangat antusias karena turis ini adalah orang korea pertama yang dia temui di festival ini.

"Perkenalkan nama saya Choi Seungcheol." jawab si turis sambil membungkukkan badan 90 derajat.

Melihat sikap si turis korea ini, Jeonghan langsung tertawa terbahak-bahak. "Formal banget, sih. Kuno sekali. Orang jaman Joseon ya?"

Turis itu, Choi Seungcheol, mengerutkan dahi menatap manusia di hadapannya dengan heran.

"Ada yang salah dengan saya?"

Jeonghan mengangguk. "Cara bicaramu dan sikapmu kuno, formal. Kameranya pun juga," lalu terkikik sendiri.

Sekarang, gantian dia yang terlihat tidak sopan karena menertawai cara bicara orang yang baru dia kenal--dan mungkin saja sikap tidak sopan Axel telah menular kepadanya, dasar jerman!

Melihat Jeonghan yang tidak kunjung selesai tertawa, Seungcheol ingin meninggalkan si platinum blonde itu sebelum akhirnya lengannya di tahan lagi.

"Aku hahaha Yoon Jeonghan." ujar Jeonghan masih tertawa. "Maaf, tapi itu lucu aku sudah lama tidak bertemu orang Korea beneran."

Seungcheol menatap lelaki di depannya ini dengan heran.

"Sudah hampir dua tahun aku tidak kembali, dan ini benar-benar aneh serta menyenangkan. Astaga." ujar Jeonghan yang terlihat sibuk untuk tidak tertawa.

Seungcheol hanya menganguk singkat, dia ingin cepat-cepat pergi dari hadapan lelaki dengan rambut yang di kuncir kuda. Dia berpikir lelaki ini sudah gila karena tadi dia marah-marah lalu sekarang malah tertawa.

"Mau makan tidak? Aku lapar, ayo ngobrol tentang Korea." ujar Jeonghan setelah tertawanya mereda dan dia sudah kembali mengendalikan diri.

Dia masih memegang lengan lelaki yang terlihat sangat tidak nyaman dengan sikap dirinya bahkan berpikir kalau dia sangat tidak sopan dan sangat aneh.

"Sesama orang Korea bukan orang asing, Seungcheol. Ini ucapan minta maaf karena aku tadi ketus meskipun kamu yang salah."

Dengan suara yang terdengar sangat bersahabat untuk orang yang barusan marah-marah, rasanya tebakan Seungcheol mengenai lelaki ini gila memang benar.

"Uh... Sure." sahut Seungcheol dengan ragu-ragu karena si platinum blonde terlihat tidak akan melepaskan cengkraman di lengannya sampai dia mengiyakan.

Mendengar jawaban Seungcheol tersebut, Jeonghan lalu tersenyum lebar dan menarik si turis korea yang baru dia kenal ke salah satu stand makanan yang telah dia incar untuk di datangi sejak tadi pagi.

Sementara Seungcheol, dia merasa aneh karena si orang gila ini bersikap sangat sok akrab dengan dirinya dan memanggilnya tanpa tambahai -ssi.

------------------------

[12:00 KST]
Today is 14th February anddddd Happy Birthday, Carats!!!♡
Let's enjoy enjoy while it lasts~
This chapter is gift for Carats Birthday ♡

Thank you :)

[✓] From 5317 MilesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang