Business Trip

2.8K 429 6
                                    

Lelaki korea dengan rambut hitamnya yang telah disisir dan distyle dengan banyak minyak rambut hingga memamerkan jidatnya itu tiba di Stiftung Literturhaus--lokasi tempat pelaksanaan Litelaturefest München di laksanakan. Langkah kakinya yang tegap dan pasti tersebut berjalan mendekati meja resepsionis, mendaftarkan ulang data dirinya dan menunjukkan undangan vip sebelum salah seorang petugas resepsionis tersebut, dengan bahasa inggris yang baik, mengantarkannya masuk melalui pintu khusus tamu undangan.

"Danke--terima kasih." ujar Seungcheol dengan bahasa jerman yang sempat dia hapalkan di dalam taksi.

 Ketika resepsionis tersebut pergi, seorang lelaki paruh baya tinggi dengan pakaian formal trendy menghampiri Seungcheol dengan senyum cerah. "Herr Choi Seungcheol? Perkenalkan saya Klaus Hahn." kata pria dengan suara rendah tersebut.

Seungcheol mengulur tangan terlebih dahulu. "Yes, saya Choi Seungcheol. Senang berkenalan dengan anda mister Hahn." sahutnya dengan bahasa inggris yang cukup fasih.

Lelaki paruh baya tersebut menjabat uluran tangan Seungcheol dan menggerakannya dua kali sebagai bentuk tata krama sebelum melepasnya. "Terima kasih sudah hadir di acara kami, Herr Lee telah menghubungi saya mengenai kedatangan anda. Urusan bisnis benarkan?"

"Benar sekali mister Hahn. Hari ini peluncuran buku terbaru karya Ludwig Heine, kebetulan saya salah satu penggemar karya beliau." Seungcheol berujar dengan sikap formal bisnis yang tidak dibuat-buat.

Kedua pria tersebut berjalan menyusuri area festival buku yang telah dipenuhi oleh orang-orang dan awak media yang datang meliput. Sesekali Klaus Hahn membalas sapaan orang-orang dengan senyuman singkat dan terlihat dari pembawaannya, Seungcheol menebak pria paruh baya ini tidak menyukai basa-basi.

"Well done Herr Choi, buku Herr Heine memang sangat bagus dan menarik. Saya tidak menyangka anak muda seperti anda menyukai buku yang seperti itu."

"Pekerjaan menuntut saya untuk menyukai segala jenis genre." Seungcheol tersenyum singkat.

Saat mereka telah sampai di depan panggung tempat peluncuran buku yang juga telah dipenuhi oleh orang-orang, Klaus mempersilahkan Seungcheol untuk duduk di barisan pertama dan menampatkan dirinya di samping Seungcheol.

"Saya telah mengatur jadwal untuk anda bertemu dengan Herr Heine dan agennya, setelah acara peluncuran buku ini selesai saya akan ajak anda bertemu mereka." ujar Klaus. "Sebagai penerjemah anda hari ini, saya mohon untuk sedikit berbicara dengan bahasa jerman yang anda tahu."

Lelaki pemilik bulu mata lentik itu memberikan senyum tipis. "Tentu, saya sudah mempersiapkan diri untuk itu karena saya dengar dari kalangan sastra bahwa mister Heine sangat menjunjung tinggi bahasa jerman dan mudah untuk di dekati jika kita juga menunjukkan ketertarikan yang sama."

Klaus tertawa pelan. "Vier erfolg, herr Choi."

Setengah jam kemudian acara peluncuran buku oleh Ludwig Heine pun berlangsung, seorang lelaki paruh baya dengan rambut sangat putih yang hampir terlihat seperti platinum tersebut berjalan menaiki panggung. Tubuhnya yang terlihat tegap dengan tinggi yang menjulang hampir 190 cm dan aura yang mengintimidasi dengan matanya yang tajam, seluruh penonton yang menghadiri acara peluncuran buku langsung terdiam hingga pembawa acara membuka acara mereka.

Seungcheol menatap kehadiran Heine dengan sangat was-was, jantungnya berdegup kencang melihat pembawaan penulis buku tersebut. Ini bukanlah business trip dan pengalaman pertamanya menghadapi klien, tetapi melihat Heine yang memang terlihat berbeda dengan klien-kliennya yang terdahulu membuat Seungcheol sedikit ciut nyali sampai Klaus yang merasakan kegugupannya meremas bahunya pelan--sebagai tanda menyuruh dia agar tenang.

"Oh! bist du herr Choi Seungcheol von Pledis Publishing?" ujar Ludwig Heine ketika acara peluncuran bukunya telah selesai dengan mereka berempat--Heine, agennya, Seungcheol dan juga Klaus--telah duduk di sebuah stand kafe yang berada masih di satu lokasi festival buku.

"Ja, ich bin Choi Seungcheol, herr Heine. Senang berkenalan dengan anda." sahut Seungcheol dengan bahasa jerman terbata-bata yang diakhiri dengan bahasa inggris.

"Dein deutsch ist gut."

Di balik perawakannya yang terlihat sangat mengintimidasi ternyata Ludwig Heine adalah orang yang sangat hangat dan terbuka, dibuktikan oleh caranya membawa alur pertemuan bisnis ini dengan sangat santai yang diselingi oleh humor dan sedikit pertanyaan pribadi kepada Seungcheol. Meskipun selama pertemuan mereka dihubungkan oleh penerjemah, tetapi cara perlakuan Heine tidaklah terlihat diskriminasi apalagi ketika Seungcheol dengan lihainya mengutarakan kalimat-kalimat bahasa jerman yang dia hapal di buku panduan turis.

Pertemuan bisnis tersebut berlangsung selama satu jam setengah, membahas mengenai ketertarikan Pledis Publishing untuk menerbitkan bukunya di Korea dan bagaimana minat pembaca di Korea serta hal-hal yang berhubungan dengan mekanisme bisnis penerbitan bukunya.

Meskipun Seungcheol tidak terlalu yakin apakah Heine akan menyetujui penerbitan bukunya di Korea melalui Pledis Publishing atau tidak, karena dari jalannya diskusi Heine telah bertemu dengan rival bisnis Pledis Publishing.

"Kelihatannya Herr Heine cukup terkesima oleh dirimu, Herr Choi." ujar Klaus saat pertemuan tersebut telah selesai dan mereka berjalan ke luar Stiftung Literturhaus menuju mobil yang menjemput Seungcheol.

"Begitukah? Saya senang mendengarnya, mister Hahn."

"Saya akan mencoba untuk mendekati Herr Heine mengenai penerbitan bukunya, semoga dia akan menerima kontrak dengan anda."

"Berapa hari kira-kira?"

Bukannya dia ingin bersikap tidak tahu terima kasih dengan memburu-buru, tetapi kenyataannya dia memang diburu oleh waktu.

"Paling lama seminggu, saya akan mengabari anda." Klaus tersenyum dan membukakan pintu mobil untuk Seungcheol.

"Terima kasih untuk hari ini, mister Hahn." sahut Seungcheol. "Saya pergi dulu, ditunggu kabar baiknya."

"Achtung--hati-hati di jalan, Herr Choi. Jangan lupa mampir ke oktoberfest kami di pusat kota."

Seungcheol hanya membalas perkataan itu dengan senyum tipis sebelum menyuruh supir yang menjemputnya untuk pergi ke lokasi berikutnya--Bavariaring, tempat pelaksanaan oktoberfest yang sangat dia nanti-nantikan.

---------------------------------------------

-kamus mini-

Herr : tuan/bapak/pak

vier erfolg : semoga beruntung

Bist du herr Choi Seungcheol von Pledis Publishing? : apakah anda tuan choi seungcheol dari pledis publishing?

ich bin : saya adalah

Dein deutsch ist gut : bahasa jerman anda bagus

[✓] From 5317 MilesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang