Raihan
Message from : Zara
08:55 am
Temui aku di restoran XXX pada jam makan siang. Ayah yang bayar.
Raihan menyunggingkan senyum tipis melihat message yang masuk ke handphonenya, gadis ini. Raihan duduk di kursinya dan mengetik message balasan untuk putrinya itu.
To : Zara
10:00 am
Mau minta uang?
Raihan hanya meletakan hp-nya sebentar dan tak lama layarnya bercahaya lagi. Message balasan langsung masuk secepat kilat.
Message from : Zara
10:01 am
Enak aja, uangku masih banyak. Ini penting dan ayah harus datang tanpa terkecuali. Ini sangat penting!
Raihan mengernyitkan dahinya. Sepenting apa hal yang biasanya Zara bahas terhadapnya. Raihan hanya membaca message tersebut tanpa membalasnya. Biasanya hal yang terpenting bagi Zara adalah uang jajannya sudah habis. Raihan menatap lagi layar laptopnya tidak menghiraukan dan, message from Zara masuk lagi. Ada apa anak ini—ucapnya dalam hati.
Message from : Zara
10:15
Ayah, aku serius ini bukan soal uang. Jadi ayah harus datang.
To : Zara
10:16
Ok.
Raihan melanjutkan pekerjaannya lagi. Tidak begitu memikirkan apa hal yang dimaksudnya itu. Berselang waktu tiga puluh menit message balasan masuk lagi. Kali ini sebuah foto yang dikirimkannya. Raihan mengernyitkan dahi sebelum membuka message tersebut. Matanya tersentak ketika ia melihat foto yang dikirim Zara. Itu adalah foto Hani dan kedua orang tuanya. Hani dengan senyumnya yang masih sangat lebar kala itu.
To : Zara
10:46
Kamu dapat darimana? Ibumu sempat mencari foto itu, lebih baik langsung kembalikan, karena ia terlihat murung ketika kehilangan foto tersebut.
Message from : Zara
10:47
Akan aku kembalikan apabila kita telah bicara.
Raihan menaikkan kedua bahunya. Oke, sepertinya ini penting. Raihan menatap jam tangannya dan masih dua jam lagi untuk makan siang, sedangkan dia sungguh penasaran apa yang akan anak semata wayangnya ini bicarakan.
***
Zara
Zara duduk disamping jendela, tempat favortinya tentu. Menatapi jam tangannya sambil menyeruput smoothies strawberry kesukannya tersebut. Pria dewasa dengan kemeja biru muda bermotif garis memasuki cafee yang ia datangi dan duduk tepat dihadapannya. Wajah Ayahnya terlihat serius menatapnya, baru ia sadar ayahnya terlihat mempesona ketika serius.
"Jadi, kenapa?"
"Ayah, mengapa aku tidak mengenal mereka?"
"Kedua orang di foto tersebut?" Tanya Raihan mengangkat satu alisnya.
"Uhm um." Zara mengangguk sambil melanjutkan kencannya dengan smoothies strawberry-nya. Tentu Ayah yang akan membayar nantinya!
"Kenapa bingung" Zara menimpali sebelum Raihan sempat berbicara. Wajah Ayahnya terlihat bingung.
![](https://img.wattpad.com/cover/118970578-288-k423324.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
From London To Jakarta
De TodoCerita ini berkisah tentang seorang anak yang ingin mengungkap masa lalu ibunya. Keinginan kuat membawanya berkelana dari London hingga Jakarta. Perjalanan yang akan mengungkap semua kebelengguan hati mengenai masa lalu yang sempat menghilang. Serta...