bab 3

10.3K 827 24
                                    


*

*

Naruto Uzumaki : 21 tahun
Sasuke Uchiha : 25 tahun
Jaejoong : 21 tahun
Jung Yunho : 22 tahun
Sakura Haruno : 23 tahun

*

*

Setelah sarapan, Sasuke mengikuti sang ayah yang membawa mereka masuk kedalam ruang kerja ayahnya. Dan disinilah mereka, saling diam. Karena Sasuke menunggu sang ayah berbicara duluan.

Fugaku menghela nafas, sikap putra keduanya itu semakin dingin semenjak pernikahan tak terduga Sasuke 6 bulan yang lalu menggantikan Itachi.

" kemana saja kau dua hari yang lalu? "

Sasuke menaikkan alisnya, ia tau dengan pasti jika ayahnya itu tau apa yang ia lakukan selama ini. Karena sejak empat hati yang lalu ia sadar ayahnya itu meminta Kakasi a.k.a tangan kanan ayahnya untuk mengikutinya.

" kenapa bertanya jika ayah sudah tau ?!"

Fugaku berdehem, ia menyamankan kembali posisi duduknya. Ah... Sepertinya anaknya itu sudah sadar jika ia mengirim orang untuk mengawasinya.

" jadi, kau bermain dengan wanita lain dibelakang istrimu ?"

Sasuke mendengus, ia menyandarkan punggungnya di sandaran kursi.

" aku hanya pengganti kakak ayah, dan di perjanjian kita aku adalah pria bebas "

" setidaknya hargailah istrimu "

Sasuke menjilat bibirnya yang terasa kering.

" bukan namaku yang tertera di buku nikah,... Bahkan tuhan juga tau kita hanya melakukan pernikahan palsu "

" Sasuke !!"

" dengar ayah, aku sudah menemukan kebahagiaanku.... Jadi, jangan mengusiknya "

Setelah mengatakan itu Sasuke beranjak, moodnya benar-benar buruk. Kakaknya juga, kenapa belum sadar-sadar. Semuanya akan semakin rumit, jika kakaknya belum sadarkan diri juga.

Tangan putih itu membuka pintu ruang kerja ayahnya, dan saat pintu terbuka mata kelamnya menangkap sosok Sakura yang tengah terpaku dengan nampan di tangannya.

" kau mendengar semuanya bukan "

Sakura mendongak dengan mata berkaca-kaca menatap mata kelam Sasuke yang menatapnya datar.

" s-sas "

" dan ku harap kau mengerti "

Sasuke beranjak melewati tubuh ringkih itu.

PRANG !!

" ASTAGA !!"

Sakura menjatuhkan nampan berisi dua gelas teh itu hingga pecah. Tubuhnya merosot kebawah, kedua tangannya menutupi wajahnya yang sudah berurai air mata.

Mikoto berlari mendekat, saat telinganya mendengar suara pecahan beling. Ia mendapati tubuh menantunya yang sudah merosot jatuh dengan tubuh bergetar. Ia hanya bisa meraih tubuh gemetar itu kepelukannya. Bibirnya tak lepas menggumamkan kata-kata menenangkan untuk sang menantu.

" aku sudah memperingatkanmu Sakura, Sasuke tak bisa begitusaja terikat... Jika bukan dengan orang yang ia kehendaki "
Ujar Fugaku yang berjongkok di depan Sakura.

" anata ?!"

Fugaku menoleh kearah sang istri.
" aku tak ingin membuatnya berharap lebih jauh lagi.... Karena ke'egoisan para tetua klan, sekarang Sasuke berubah "

Ia kembali menatap Sakura yang masih menangis di pelukan Mikoto. Ada setitik rasa kasihan pada gadis itu. Ia sadar, selama Sakura dan Sasuke menikah, Sakura belajar menjadi istri yang baik. Baik sikap dan perasaannya pula.

PelakorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang