3. Gadis Mimpi dan Kalungnya

237 54 5
                                    

Mata Syafira memerah, pertanda kekuatan telekinesis itu menguasa dirinya, dan tak terkendali. Semua yang ada di atas meja itu terangkat perlahan. Semua orang masih sibuk dalam pertengkarannya. Ketika Kelvin datang, amarah Syafira terhenti, mata merahnya memudar, karena terkejut. Semua kembali seperti semula, tidak ada satupun yang menyadari bahwa piring dan gelas tadi sempat melayang.

"Apa-apaan ini! Apa yang Loe lakuin ke dia Dy?" tanya Kelvin.

"Gue nggak melakukan apapun, minuman nggak sengaja tumpah," jawab Audy berbohong.

"Gue tau sikap loe yang kekanak-kanakan ini, jadi lo gk usah bohong," ucap Kelvin.

"Iya gue ngaku kalau salah, gue nggak suka sama si cupu ini, dia pantas diginiin, udah ah. gue nggak mau debat sama loe Vin," timpal Audy Kesal.

"Loe harus minta maaf ke dia, Dy."

"Ogahhh!" Audy meninggalkan Kantin.
"Yuk guys!"
"Go AEJ"

"Kamu nggak papa kan?" tanya Kelvin, semua terdiam melihatnya, Syafira pun hanya diam saja dengan kepala menunduk. Syafira masih meredam untuk mengendalikan emosinya.

"Hey, kalau diajak ngomong, jawab dong, jangan diem aja," ucap Kelvin mengangkat dagu Syafira yang tertunduk dengan jarinya. Tatapan mereka bertemu sejenak. Syafira menjauhkan tangan Kelvin dari dagunya, Kelvin terdiam raut wajahnya terkejut.

"Aku nggak papa, terimakasih, aku ingin ke kamar mandi," jawabku mulai meninggalkan kantin.

Langkah Syafira terhenti karena Kelvin menahannya.

"Tunggu."
Syafira membalikkan badanya.
"Ada apa lagi?"
"Gue cuma mau minta maaf karena kesalahan Audy, maafkan pacar gue itu ya," ucap Kelvin.

"Tenang saja, aku selalu memaafkannya di setiap kesalahan yang dia lakukan padaku," jawab Syafira.

Syafira pergi, Kelvin kembali terdiam. Tiba-tiba Kak Rey datang dengan kemarahannya, dia menyalahkan Kelvin atas apa yang terjadi pada Syafira. Kak Rey salah faham.

"Berani-beraninya loe nyakitin Syafira, apa yang loe lakuin ke dia?" Tanya Kak Rey sambil mendorong dada Kelvin. Kelvin terhentak kebelakang mengenai sebuah meja di Kantin.

"Loe siapa? Dateng-dateng ngajak berantem, tanpa tahu masalahnya. Ohh gue tau, pasti loe pacar cewe itu ya?" Ucap Kelvin dengan nada keras.

"Loe gk perlu tahu siapa gue! Loe apain Fira?" tanya Kak Rey.

"Stop! Kak Rey dan Kak Kelvin jangan berantem, itu bukan salah Kelvin, Audy yang membully Syafira Kak," jelas Keisya.

"Tuh denger, bukan gue kan. Maafin kelakuan pacar gue, Audy."

"Ah Basi!" Kak Rey kesal.
Semua meninggalkan Kantin lalu menyusul Syafira.

Kelvin masih terdiam...
"Matanya, sama seperti tatapan gadis dalam mimpi gue, wajah si cupu itu juga sama walaupun gue hanya samar melihatnya. Ya gue ingat itu, apa dia gadis yang ada dalam mimpi gw itu ya. Gk, gk mungkin. Gadis di mimpi gue itu cantik, sedangkan dia hanya cewe cupu kampungan yang penakut," batin Kelvin. Daffa menghampiri Kelvin.

"Ayo balik ke kelas, bentar lagi masuk," Daffa mengajak Kelvin, lalu ia berjalan duluan. Saat ingin berjalan, Mata Kelvin justru tertuju pada kalung berlian permata Biru di bawah meja kantin. Tanpa berfikir panjang, Kelvin mengambilnya dan membawanya ke kelas.

*****
"Loe ada masalah apa sama yang namanya Audy, Fir?" tanya Kak Rey.

"Nggak ada masalah apapun Kak, Audy memang sering menggangguku."

"Tapi loe nggak disakiti kan?"

"Nggak kok kak, Audy hanya menumpahkan minumannya di kepalaku, mungkin dia nggak sengaja."

"Kamu terlalu baik Fir, secepat itu memaafkan orang lain. Seharusnya kamu membalas perbuatanya itu, bukan diam saja seperti ini."

"Emosi tidak akan menyelesaikan masalah kak."

"Lihat bajumu basah seperti ini!"
Ucap Kak Rey menunjuk ke arah bajuku yang basah.

"Aku bawa baju olahraga kak, sementara aku akan menggunakannya, lalu mengeringkan bajuku ini."

"Oke kakak ambilkan bajumu ya, di kelas kan?" tanya Kak Rey.

"Tidak kak, terimakasih. Kak Rey kembali ke kelas saja, pasti sudah ada guru."

"Baiklahh."

*****

Saat pelajaran...
"Kalung siapa ini, indah sekali. Apakah kalung ini terjatuh atau terlepas dari pemiliknya? Bagaimanapun caranya aku harus mencari pemiliknya dan mengembalikannya," batin Kelvin sambil memandangi Kalung berlian permata Biru berbentuk hati itu dalam genggamannya.

"Kelvin!" bentak Ibu Guru.
Kelvin terkejut, refleks tangannya menyembunyikan kalung itu ke dalam laci meja.

"Jika ibu sedang menjelaskan materi, dengar dan perhatikan dengan baik, jangan mengabaikan Ibu. apa yang kau sembunyikan?" kata Ibu Sri, Guru Bahasa Indonesia.

"Tidak ada Bu, saya tidak menyembunyikan sesuatu, hanya memasukkan bolpen ke laci saja."

"Baiklah, coba kamu jelaskan secara singkat materi ini di depan kelas." Kelvin dengan mudah menjelaskannya.

Dia merupakan salah satu siswa berprestasi di sekolah itu, seperti Syafira. Kelvin sudah mempelajari materi itu kemarin malam. Jadi, dengan mudah ia mampu menjelaskan materi tersebut.

*****

Keributan yang sebelumnya terjadi di kantin, terdengar sampai ke telinga guru, bahkan Kepala sekolah. Ada siswa yang menjadi saksi pertengkaran tersebut, ia mengatakan bahwa Audy lah yang dengan sengaja memancing keributan, bahkan pergi begitu saja tanpa meminta maaf. Wali kelas Audy merasa bahwa ia harus menghukum Audy atas kesalahannya. Wali kelasnya tahu, bahwa Audy anak yang jail. Ini hari pertama sekolah, Audy sudah berbuat onar, wali kelasnya tidak bisa tinggal diam melihat kelakuan anak didiknya itu. Dia memanggil orang tua Audy dan orang tua Syafira.

Ayah Syafira dan Ayah Audy datang ke sekolah, Syafira dan Audy ikut serta ke ruang wali.

Telekinesis Girl's LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang