Prolog

4.5K 322 138
                                    

Menutup diri itulah tujuanku.
Tujuan yang membuat aku mengerti bahwa ditinggalkan tanpa kepastian itu sakit.

Sakit yang membuat hatiku untuk menutupnya.
Menutup semua perasaanku padanya dan menguburnya dalam-dalam.
.
.
Happy Reading
Jangan lupa vote dan komennya

🥀🥀🥀

Kringgg...kringgg...

"Jam berapa sih, perasaan masih malem," dumel Risa yang masih memejamkan matanya meraba nakas untuk mencari dimana letak jam wekernya. Setelah ketemu perempuan itu mematikan jam wekernya.

Mata Risa kini masih terpejam. Tidak lama Clarissa atau yang kerap dipanggil Risa membuka matanya bergeming sejenak lalu mengucek matanya, mengumpulkan terlebih dahulu nyawanya pagi ini. Setelah sudah merasa cukup, Luna bangkit dari tidurnya, menyibakkan gorden agar cahaya matahari dapat memasuki bilik kamarnya itu.

Tumben banget mama enggak bangunin aku pagi ini, batin Risa menuruni kasurnya dan memakai sendal untuk segera pergi ke kamar mandi tapi saat ingin beranjak pergi, setangkai bunga mawar yang tergeletak di tas meja belajarnya mengalihkan perhatiannya.

Tumben banget mama enggak bangunin aku pagi ini, batin Risa menuruni kasurnya dan memakai sendal untuk segera pergi ke kamar mandi tapi saat ingin beranjak pergi, setangkai bunga mawar yang tergeletak di tas meja belajarnya mengalihkan perhatiannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bunga... Dari siapa?

Kening Risa berkerut saat mengambil bunga itu. Risa terheran, bertanya-tanya siapa orang yang menyimpan bunga mawar di atas meja belajarnya tersebut, apalagi tanpa dilapisi pembungkus apapun, hal itu bisa membahayakan orang karena terkena durinya saat mengambil mawar tersebut.

Kemudian matanya teralihkan pada coretan tulisan di balik mawar itu, tepatnya di notebooknya yang terbuka, Risa segera mengambilnya. Terkesan aneh, padahal biasanya note Risa sudah disimpan dengan rapih, tersusun di dalam rak kaca meja belajar karena berisi rumus-rumus penting untuk dihafalkan menjelang ulangan harian maupun ulangan semester, tapi ini malah terbuka lebar di sana

Pelan-pelan Risa membaca note tersebut agar tidak ada sedikit pun kalimat yang terlewatkan.

___________________________________________

Dear Risa,

Gue harap lo masih bisa tetep senyum setelah baca tulisan gue ini :)

Sebelumnya gue mau minta maaf sebesar-besarnya. Mungkin saat lo bangun dan baca surat ini gue udah nggak bisa di samping lo lagi. Sebelum itu gue mau minta maaf, gue cuma bisa kabarin lo dengan surat kalo hari ini gue udah pergi, jauh dari kehidupan lo dan memulai kehidupan baru gue bukan di Jakarta lagi.

Oh ya sebelumnya makasih ya? Lo udah jadi motivator untuk ngerubah gue jadi lebih baik. Makasih juga kemarin lo udah luangin waktu buat jalan sama gue sebelum pergi. Gue janji gue enggak akan lupain lo.

Intinya gue bakal selalu sayang sama lo, Clarissa♡

-F
___________________________________________

Air mata Risa mengalir tanpa sengaja, entah kepergian seseorang yang berarti baginya kini masih menjadi tanda tanya. Padahal lelaki itu pernah bilang mencintai bukan hal yang sulit jika terbiasa, tapi buktinya ia malah pergi meninggalkan sebuah rasa, dan jatuh cinta adalah sebuah kesalahan yang tidak ingin diulangi kedua kalinya oleh Risa.

"Buat apa sayang kalau akhirnya dijatuhkan, buat apa mencintai walau ujungnya patah hati."

-Closed Heart-

Follow Instagram
@melanithn @storymelthnz

~Sudah direvisi~

CLOSED HEART (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang