6_ENAM

99 3 0
                                    



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Walaupun mengatakan kalau tempat yang akan mereka tuju berada hanya di ujung setapak ini, nyatanya setapak ini tak juga menunjukan tanda-tanda ujungnya, terpaksa Adi dan Zach harus berkemah di dalam hutan. Hari menjelang malam ketika hujan mulai turun. Dome orange itu berkapasitas 2 orang, namun mau tak mau, si monster imut-imut yang sudah resmi menjadi guide advanture mereka harus diprioritaskan.

Binggo masih terlalu lucu untuk dipanggil monster.

"About Side Earth, kamu bisa sedikit menceritakanya." Adi sudah meringkuk di balik kantong tidurnya.

Dengan cafflano abu-abu di tangan Zach mendengarkan.

Binggo mengangguk sekali dan mulai bercerita.

Dalam sistem tata surya, Bumi, menurut penuturan si Burung Enggak adalah sebuah planet ganda. Suatu tempat dimana Tuhan menciptakan dua kehidupan dalam satu ruang. Ada dunia supranatural yang berdampingan dengan Bumi, mereka menyebutnya Sisi Bumi. Dua dunia itu bersama-sama mengorbit dan berevolusi.

Di masa yang lalu Bumi dan Sisi Bumi terhubung dengan portal-portal yang bisa diakses oleh orang-orang tertentu. Ribuan portal tertutup dan terbuka mengikuti siklus pengorbitan bintang, bulan, planet dan komet. Suatu hari, entah apa penyebabnya, Poros Bumi bergeser secara gaib, poros mereka miring beberapa derajat ke kanan. Sehingga menggeser posisi portal-portalnya. Alhasil, portal-portal itu tak lagi singkron satu sama lain. Karena itu lah, kedua dunia ini terpisah. Bumi mengalami perubahan extrem selama beribu-ribu tahun setelahnya. Wajah bumi yang putih datar berselimut salju, menjadi daratan yang terkotak-kotak. Es di kutub mencari. Daratan-daratan memisah dan menggabung. Lempeng-lempeng bertumbrukan, memisahkan benua-benua dengan samudra. Panas dan dingin bergerak, menciptakan topan dan gelombang.

Kedua dunia itu kini berseberangan.

Bumi mulai beradaptasi dengan banyak hal. Manusia-manusia di Bumi berevolusi, yang lambat laun melupakan semua hal yang berhubungan dengan Sisi Bumi. Mahluk-mahluk Sisi Bumi yang terjebak di Bumi, tak lagi dianggap sama. Mereka memburu para putri duyung, memusuhi hantu dan iblis, menganggap malaikat dan peri hanyalah mitos. Peradaban yang semakin maju, membuat manusia di Bumi menjadi mahluk buas yang mementingkan kepentingan golonganya sendiri-sendiri. Dengan campur tangan pasukan iblis di Bumi secara undercover, peradaban manusia menjadi terkotak-kotak, tersekmenisasi dengan hal-hal dan golongan golongan tertentu.

Sebuah planet tunggal yang bertransformasi menjadi benua-benua, kemudian menjadi region-region. Negara-negara. Provinsi-provinsi. Suku-suku. Komunita-komunitas. Hingga berhenti di satu titik krusial, dimana manusia hanya berpikir dan bertindak atas kemauan dan ideologi dirinya sendiri. Ketunggalan. Independenisme. Soliter. Keegoisan.

Sekmen itu semakin lama semakin menyempit. Mereka berselisih dan berperang atas nama perbedaan agama, pandangan politik, ras. Meliputi masalah-masalah klasik yang terus bergulir tak ada habisnya seperti si putih yang mengungguli si hitam, oposisi versus pemerintahan, Tuhanku yang benar melawan Tuhanmu yang salah.

SISI BUMITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang