TWIN! [SEQUEL]

11.3K 723 29
                                    

"Ahhhnn~ chanyeolhhh~~" Baekhyun menjambak rambut Chanyeol. Menikmati tumbukan Chanyeol pada prostatnya.

"Masih ingin aku menumbukmu disana, baby?" Chanyeol menjilat batang leher Baekhyun.

"Lakukanhh~ ahh!"

Chanyeol mengangkat kedua kaki Baekhyun ke pundaknya. Ia semakin cepat menggerakkan pinggulnya.

"Chanhh~~" Kaki Baekhyun beralih memeluk pinggang Chanyeol erat. "Lakukan lebih cepat- nngghhhh~"

"Sabar- nnghh- sayang... Aku tidak ingin kegiatan kita menyakitinya..." Chanyeol menggeram tertahan.

Tangan Baekhyun merambat ke perutnya sendiri. Mengusap perutnya yang terlihat membesar. Menahan bagian bawahnya ketika ia mendapatkan pelepasannya.

"Aaaaaaahhhhhh~~" Baekhyun mendongakkan kepalanya. Merasakan kenikmatan ketika ia kembali mendapatkan pelepasannya.

Chanyeol semakin bersemangat untuk menumbuk prostat Baekhyun yang masih berada di bawahnya.

"Suka dengan hasil kerjaku, baby?" Chanyeol memeluk tubuh Baekhyun. Mengangkatnya sehingga tubuh Baekhyun kini berada di atasnya.

"Channnnnnnnnn~~" suara Baekhyun agak tersendat. Ia menaik-turunkan tubuhnya di atas tubuh besar Chanyeol. Mencari kenikmatannya sendiri.

Baekhyun hampir mendapatkan pelepasannya lagi. Tubuhnya semakin brutal naik dan turun di atas Chanyeol. Membuat Chanyeol menghentikan gerak Baekhyun.

"Pelan-pelan saja, sayang.. ini sudah bulan terakhirmu. Aku tidak ingin terjadi sesuatu padanya.."

"Tidak- ahhhh~ Chanyeoll~~~" Baekhyun menumpukan tangannya pada pinggang Chanyeol dan semakin menaik-turunkan tubuhnya dengan cepat.

Tok tok tok!

Terdengar suara ketukan, mereka sudah tau pasti siapa yang mengetuk, Baekhee.

"OPPA! JANGAN TERLALI KERAS BERMAIN AKU TIDAK INGIN KEPONAKANKU KENAPA-KENAPA!!"

"YAK! SELESAIKAN SAJA URUSANMU!" Chanyeol berteriak.

"YAK!"

"Channyeeoollll~~" Punggung Baekhyun melengkung ke atas saat penis Chanyeol berhasil menumbuk titik kejutnya lagi. Nafasnya terengah-engah, tapi ia belum sampai. "Aku tidak kuat—

Chanyeol membalikkan tubuh keduanya sehingga Chanyeol berada di atas Baekhyun.

"Aku tidak berjanji akan bermain kasar denganmu, Baby... Aku hanya tidak ingin bayiku kenapa-kenapa.." Chanyeol kembali mencium bibir Baekhyun dan melumatnya pelan. Sedangkan pinggulnya ia goyangkan dengan pelan tetapi setiap hentakannya selalu tepat mengenai prostat Baekhyun.

"Ahn~ Chann~~" Baekhyun mendapatkan pelepasannya lagi diikuti oleh Chanyeol.

Chanyeol mengeluarkan penisnya dari dalam lubang Baekhyun. Dadanya sedikit terengah.

"Terimakasih, Baby..." Chanyeol mengecup bibir Baekhyun sekilas. Dirinya merebahkan tubuhnya di sebelah Baekhyun.

Baekhyun sedikit mengernyit. "Aku harus ke kamar mandi." Baekhyun bangkit dengan cepat sambil memakai bathrobenya.

"Kau mau kuantar?"

"Tidak usah, Chanyeol.. lagipula, kamar mandi itu dekat.." Baekhyun memegang tangan Chanyeol erat ketika ia tubuh dari ranjangnya.

"Baiklah.."

***

Chanyeol sedikit memejamkan matanya. Dirinya sedikit penat setelah melakukan kegiatannya bersama Baekhyun. Kini ia sudah memakai baju. Siap untuk berangkat menuju tempat kerjanya.

"Baekhyun..." Chanyeol berdiri di depan pintu kamar mandi. Tangan sebelahnya mengetuk pintu itu tidak sabar. "Kenapa lama sekali?"

"Ch-chanyeol.. hiks.. sakit..." Terdengar suara pelan Baekhyun dari dalam kamar mandi membuat Chanyeol membolakan matanya.

"Baekhyun! Apa yang terjadi?!"

"Sakit... Hks..."

Chanyeol mencoba memutar kenop pintu kamar mandi itu. Tetapi terkunci.

"Buka kuncinya, Baek! Aku tidak bercanda!"

"Chan-yeol... Aku-tidak kuat.. hks... Sakit—

"Persetan!"

Chanyeol menggeram. Ia mendobrak pintu kamar mandi itu sehingga terlepas dari engselnya.

Dilihatnya Baekhyun yang sedang memegang perutnya sambil terduduk di dekat bathtub. Bathrobenya basah dengan banyak cairan bening berwarna sedikit kuning.

"Ya tuhan- Baekhyun—

"A-aku akan segera melahirkan-hks Chan..." Tangan Baekhyun menggenggam kemeja Chanyeol. "Ini sangat menyakitkan-hks. Aku tidak yakin bisa bertahan–hks.."

Chanyeol menelan ludahnya. Dirinya sungguh gugup. Tapi dengan cepat ia membawa Baekhyun dalam gendongannya.

"Junmyeon Hyung! Baekhee! Siapkan mobil, cepat!"

"Aigo! Akhirnya kakakku akan melahirkan!" Baekhee keluar dari dalam kamarnya dengan rambut dan baku yang sedikit berantakan diikuti Junmyeon di belakangnya.

"Tahan sebentar, Baek.."

Chanyeol masih mendekap Baekhyun dalam balutan Bathrobe yang basah terkena cairan ketubannya.

***

"Tarik nafas-buang.." Ucap Chanyeol di telinga Baekhyun. Dirinya menggenggam tangan pucat Baekhyun erat. "Jangan biarkan dirimu tegang, Baekhyun-ah.."

"Ya... Aku tau.. ini tidak menyakitkan, tapi aku sungguh takut sekali.."

"Tenangkan dirimu Baekhyun—

Baekhyun sedikit terkekeh. "Yang harusnya tenang itu adalah kau, Chan.. tanganmu sangat gemetar saat ini.." Baekhyun mengusap lembut tangan Chanyeol menggunakan jarinya.

Posisinya kini sedang tertidur di atas sebuah ranjang dengan kain menjadi penghalang di hadapannya. Kakinya mengangkang, sedang para dokter membelah perutnya, berusaha mengeluarkan bayinya.

"Aku ingin tau apa yang sedang mereka lakukan.." Baekhyun mendesah kecewa. "Apa proses Caesar itu begini? Kukira aku akan dibius total."

Chanyeol tidak menjawab. Dirinya sibuk menatap para dokter yang sedang memotong tali pusar bayinya dan mengangkat bayinya. Menjahit perut terbuka Baekhyun.

Terdengar suara tangisan bayi yang begitu memekakkan telinga. Membuat Chanyeol tiba-tiba saja mengeluarkan air matanya.

"Selamat, sayang.. akhirnya kau menjadi seorang ayah.." dan perlahan pegangan tangan Baekhyun padanya melonggar.

Chanyeol menggendong bayinya. Matanya tidak berhenti mengeluarkan air mata. Mengecup dahi bayi di dalam dekapannya. Memberikan kehangatan pada bayinya. Mengeluarkan semua emosinya.

ONESHOOT [CHANBAEK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang