4. Perjuangan dimulai

781 159 77
                                    


"Gue jujur ya gak biased. Emang anak cewek di kelas kita tuh yang paling cakep seangkatan!" Ujar Eunsang pagi-pagi gini berbagi falsafah dan pandangan hidupnya ke Junho si soulmate sejati.

"Dia sih menurut gue yang paling oke. Cantik, berbakat, gak jaim" sahut Junho sementara matanya masih mengikuti kemana pun gadis bertubuh kurus tinggi itu melangkah.

"Siapa? Sunday? Jirr... Beneran naksir lo?!" Kejut Eunsang seraya menepuk bahu teman seperjuangannya itu.

"Tapi gapapa sih bro, yang namanya jatuh cinta ya memang gak bisa diprediksi. Kita gak bisa milih di mana kita jatuh" sambung Eunsang membuat Junho mendelik karena kali ini omongannya bener dikolaborasikan dengan kinerja kerja otak.

"Saran gue sih mending lo kayak Jay gas di awal. Urusan diterima enggaknya serahkan pada semesta" tukas Eunsang membuat Junho semakin yakin. Ya.. emang mudah dipropaganda dan dicuci otaknya mah si Junho ini.

---

Jam istirahat, anak-anak berhamburan keluar kelas. Rata-rata sih pada ke kantin. Tapi ada juga yang stay di kelas, kayak si Isa sama Nayoung yang beberapa hari ini selalu membawa bekal makanan buatan sendiri dari rumah.

Kalau Isa ditanyain kenapa bawa bekal terus jawabannya demi alasan kesehatan, kalau Nayoung mah lain... kehematan.

Nayoung si gadis bertubuh mungil berdarah padang itu memang hemaaaaattt banget anaknya. Motto hidup Nayoung tuh 'pemasukan harus lebih besar dibanding pengeluaran'.

"Nay" panggil Junho.

"Kenapa?."

"Lo jual pulsa sama kuota kan?" Tanya Junho.

Wajah Nayoung beriak antusias. "Iya telkimsil ada, 4 ada, indosa ada.."

"Eh bukan bukan! Gue bukan mau beli!" Potong Junho.

"Lah terus?" Heran Nayoung.

"Anu.. si Monday pernah isi pulsa atau kuota sama lo gak?."

"Hah? Pernah sih... Emangnya kenapa?" Tanya Nayoung pula mulai curiga.

"Hehe.. Bagi nomernya dong Nay" pinta Junho tersenyum jail.

Alis gadis itu berkedut. "Idihhh sorry ya, demi kenyamanan dan kepercayaan customer gue. Data pribadi gak bakal gue kasih! Kalau mau, minta sendiri langsung ke orangnya sana!" Tolak Nayoung mentah-mentah.

Junho mendengus. "Idihhh apaan dah" gerutunya menyerah lalu memelesat nyusul temannya yang lain ke kantin. Oke... untuk sekarang mending mikirin urusan perut dulu dah baru urusan hati.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DUMBEST CLASS [02 LINE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang