Wahai malam.
Kau begitu kelam.
Walapun ada sang rembulan.
Yang berarak begitu pelan.Dewa-dewi malam.
Biarkan aku terpaku di depan jendala.
Bersama kenangan yang memiliki banyak kendala.
Membuat malam bertambah kelam.Bintang tidak menunjukan cahayanya.
Walaupun ia tidak berpisah dengan malam miliknya.
Bulan nampak sendirian menikmatinya.
Menunggu pagi datang menghampirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Terpendam✅
PoetrySemua kata yang ingin diucapkan hanya tertanam dalam hati, yang entah kapan akan diucapkan. Copyright © Juni 2017