Secangkir kopi dengan asap.
Membuatku bergumam panas.
Setitik rasa mulaiku hisap.
Membuatku seringan kapas.Hanya setitik rasa.
Namun banyak memberiku asa.
Hanya segumpal darah.
Namun banyak memberiku arah.Asap masih megepul di atas secangkir kopi.
Lebih baik daripada mengepul di atas api.
Tidak ada lagi rasa yang aku kecap.
Tetapi aku merasa kalap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Terpendam✅
PoetrySemua kata yang ingin diucapkan hanya tertanam dalam hati, yang entah kapan akan diucapkan. Copyright © Juni 2017