line!
line!
line!
line!
Matanya masih terpejam. Hayoon masih setengah sadar.
line!
line!
line!
line!
Tangannya menggapai sekitar kasurrnya, mencari HPnya yang berbunyi sejak tadi.
line!
line!
line!
line!
"Duh! Siapa, sih?"
Hayoon langsung bangun, dengan muka bantal yang menunjukkan raut kesalnya.
Dan nama Dario Hyunsuk Hartawan muncul di notifikasi teratas.
"Gila, ngapain ini anak nyepam malem-malem, sih?"
Baru Hayoon mau kembali tidur, HPnya kembali bergetar.
Telepon masuk dari Hyunsuk.
"Assalam-"
"LO GILA YA?!"
Salam dari Hyunsuk langsung dipotong oleh teriakan Hayoon.
"Apa, sih?"
"MIKIR APAAN, SIH, LO NELPON JAM SEGINI?"
"Ya biasa aja dong. Udah tidur lo?"
"Ga, lagi jalan ke pasar."
"Hah? Pagi buta gini?"
"YA LO PAKE NANYA LAGI! JELAS-JELAS ORANG LAGI TIDURLAH!"
"Ga usah teriak juga gue denger."
"Bodo gue matiin."
"WEH BENTAR!"
"Apalagi?"
"Ada hal penting yang harus gue omongin. Keburu lupa ntar."
Hayoon menarik nafasnya dalam.
Sabar. Sabar.
"Besok kita ngumpul lagi ya. Rapat."
"Besok juga kita semua ngampus, Suk. Langsung ngumpul pas istirahat aja, kan, bisa."
"Gue, kan, cuma ngabarin doang. Masih untung gue mau ngabisin pulsa buat nelpon lo."
Daripada Hayoon harus mengumpat dan akhirnya menambah dosa di pagi buta begini, Hayoon langsung memutuskan sambungan teleponnya.
Matikan data. Pasang mode airplane. Jaga-jaga kalo manusia menyebalkan itu berulah lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
annoying friend― choi hyunsuk ✔
Fanficsok ganteng boleh, asal jangan sok tau | kpoplokal ©2018 syyouth- Parallel Universe}