8 ; hyunsuk yang selalu yakin

1.3K 404 92
                                    

"WES NASIBE KUDU KOYO NGENE~"

Audio mobil Hyunsuk dipenuhi dengan musik dangdut favoritnya.

"DUWE BOJO KOK RA TAU NGEPENAKE~"

Lima orang lain yang duduk dimobilnya cuma melirik Hyunsuk kesal.

Dari awal perjalanan udah ngomel-ngomel sampai capek sendiri, akhirnya semuanya cuma bisa diam.

"YOWIS BEN DUWE BOJO SING GALAK YO WIS BEN~"

"Bisa diem ga, sih, lo?"

"SENENG GAWE AKU SUSAH NANGING AKU WEGAH PISAH~"

Makin disuruh diam, Hyunsuk malah makin kencang bernyanyi.

"Gue doain mobilnya tabrakan lagi."

Hyunsuk langsung menoleh ke belakang, "Heh, bilang apa tadi?"

Tapi tak ada yang menyahuti Hyunsuk.

Perkataan Hyunsuk kemarin bukan sekedar candaan.

Kalau Hyunsuk bilang dia mau makan ayam goreng, ya ayam goreng.

Dan, kalau Hyunsuk bilang observasi mereka di perusahaan kayu Jati Merdeka, ya benar-benar berangkat.

Walaupun mendapat banyak protes. Walaupun medannya sesulit apapun. Mereka tetap berangkat dengan kepercayaan diri yang tinggi.

Cuma Hyunsuk, sih.

Katanya dia mau membuktikan kalau nothing impossible.

"Suk, kayanya tadi itu harusnya lurus deh."

Hayoon yang memantau perjalanan mereka lewat waze langsung menegur waktu Hyunsuk malah ambil jalan lurus.

Tapi Hyunsuk cuma diam. Tidak mendengarkan.

"Suk, ini di waze nyuruh lurus loh."

Moonhee yang duduk di seat kedua dengan Minseok langsung memajukan tubuhnya, melihat pada aplikasi waze-nya Hayoon.

"Iya, Suk, ini tadi harusnya lurus."

"Belok kanan." Sahut Hyunsuk.

Minseok yang langsung membuka aplikasi waze juga langsung menunjukkannya pada Hyunsuk.

"Iya, Suk, seharusnya lurus bukan belok."

Hyunsuk menghela nafasnya keras.

"Ini perusahaan keluarganya siapa, sih?"

Yang lain cuma melirik Hyunsuk bingung.

"Ini perusahaan keluarga gue, kok jadi kalian yang sok tau."

"Iya tapi, Suk-"

"Belok kanan."

Sudahlah.

Hyunsuk memang ga bisa dibilangin.

Dan gara-gara mereka tidak berusaha lebih keras buat bilang kalo seharusnya mereka mengikuti waze daripada percaya sama Hyunsuk, akhirnya mobil mereka terjebak di jalan buntu.

Sudah terlanjur masuk ke dalam hutan.

"Suk, ini di mana deh." Moonhee menatap sekitarnya khawatir.

Hyunsuk masih menatap lurus ke depan.

"Batu, sih. Ga pernah denger kalo dibilangin sama orang." Protes Jinyoung.

"Tai emang si Hyunsuk." Sahut Byunggon kesal.

Hayoon menghentakkan kakinya, "Harusnya tadi ngikuti waze aja, ngapain lo malah belok kanan, sih. Sekarang malah nyasar, kan."

"Duh!" Hyunsuk langsung memotong omelan Hayoon, "Gue cuma mau buktiin ke kalian semua, kalo ga ada yang ga mungkin."

"Ya tapi ini udah sore, Suk. Mana mendung lagi, kalo hujan, kan, serem." Wajah Minseok terlihat sangat ketakutan.

Hyunsuk menoleh lalu tersenyum jahil, "Takut ada setan ya.."

Byunggon langsung melempar bekas bungkus makanan pada Hyunsuk, "Jangan mulai ya. Ini hutan. Jangan macem-macem lo."

Iya. Byunggon takut hantu.

Habis nonton insidious aja dia langsung ga bisa tidur tiga hari tiga malam.

Tapi, makin ada yang takut, Hyunsuk malah makin jahil.

"Genderuwo tuh ada genderuwo!"

Buuukk!

Hyunsuk langsung dilempar bantal sama Hayoon, "Genderuwo sama lo juga masih sereman lo kemana-mana."

"Hihihihi kuntilanak hihihihi.."

BRAAAKK!

Seperti ada sesuatu yang jatuh di atas mobil Hyunsuk.

Seisi mobil langsung diam.

"AAAAAAAAA!"

"SETAAAANNN!"

"ASTAGFIRULLAH!"

Hyunsuk langsung cepat memundurkan mobilnya dan putar balik mengikuti waze.

Dikira hantu, padahal cuma dahan pohon yang jatuh.

Kapan, sih, semuanya bisa kembali berjalan normal?





annoying friend 💢

annoying friend― choi hyunsuk ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang