5 ; hyunsuk yang punya mobil baru

1.8K 477 267
                                    

"Besok kumpul jam empat ya."


Katanya Hyunsuk, sih, jam empat.

Tapi, yang lain juga sudah tau kalo setiap Hyunsuk ngajak kumpul pasti dia yang ngaret, jadi daripada capek menunggu, lebih baik telat sekalian.


Benar, kan.

Waktu yang lain baru berkumpul di depan gedung fakultas, Hyunsuk juga baru muncul dengan mobil hitam yang dikendarainya.

Memakai kacamata hitam dengan kaca mobil yang di buka sepenuhnya. Hyunsuk sudah persis seperti orang kampung yang lagi pawai karnaval.


Hari ini, rencananya memang mereka akan mencari tempat untuk observasi kelompok.


Dan saat ini adalah waktu mereka untuk morotin bensin dan tenaganya Hyunsuk.

Daripada harus berkeliling kota, boncengan pakai motor dan berjalan beriringan, kan, lebih indah kalau duduk manis di dalam mobil mahalnya orang kaya.


Lagian kalo disuruh bocengan pakai motor juga pasti Hyunsuk ga mau. Ga tahan debu katanya.


Masih memakai kacamata hitamnya, Hyunsuk keluar turun dari mobil. Tubuhnya ia sandarkan di kap mobil, dengan kunci mobil yang diputar-putar di jari telunjuknya.

"Ehemm."

Hyunsuk pura-pura batuk.


"Eheemmm."

Hyunsuk semakin mengencangkan suaranya.

Tapi masih tidak ada yang berekasi.


"Eheemmmm!"

Sekali lagi ia mengencangkan suranya, kali ini dengan dagunya yang diarahkan ke mobil miliknya.


Tapi teman kelompoknya masih tidak menyadari apa maksud Hyunsuk.

"Apa, sih, Suk?"


Hyunsuk langsung melepas kacamata hitamnya dan menunjukkan wajah datarnya.

"Ini loh, mobil gue baru."


Ya terus?

Gue harus ngucapin selamat?

Gue harus ikut bahagia atas kepemilikan mobil yang baru?


"Mobil gue baru ganti ini."


Niatnya Hyunsuk memang mau pamer.


"Oh, iya, bagus ya."

Kayanya cuma Minseok yang berbaik hati memberikan respon positif pada Hyunsuk.


"Iyalah, jelas, mobil mahal, gimana ga bagus."

Tapi memang dasarnya Hyunsuk begitu, makin dipuji makin besar kepala.

Gedein aja itu kepala sampe meledak sekalian.


"Udah deh ayo berangkat, keburu makin sore."

Semuanya langsung mengikuti ucapan Moonhee.


Tapi baru saja mereka membuka pintu, Hyunsuk sudah kembali menyela.

"Eh, itu kakinya jangan lupa dikeprok-keprok dulu."


"Hah?"

Sekali lagi, semuanya hanya menunjukkan wajah bingung.

"Dikeprok-keprok apaan, sih? Lo kira Pak Tarno." Jinyoung mengerutkan dahinya.

"Bim salabim jadi apa prok prok prok." 

Ini lagi Byunggon malah menyahut ga jelas.


"Iya, itu kakinya dibersihin dulu, takut banyak debu, kotor mobil baru gue."


Kalo ga ditahan, sepatunya Byunggon sudah melayang tepat ke arah wajah Hyunsuk.

Jinyoung, matanya sudah sibuk menatap ke arah bawah, nyari batu buat ngebaret mobilnya Hyunsuk.

Dengan wajah kesal, Hayoon menghentak-hentakkan kakinya keras, "Bersih udah sepatu gue. Puas lo?"

Hyunsuk cuma mengangguk-angguk.


"Lo semua jangan muntah ya. Ga biasa naik mobil bagus, ntar mabok. Jangan kampungan."


Ini beneran, sih, mulutnya Hyunsuk minta disumpel banget pake kaos kaki basah.

Makin dibiarin ngomong, makin bikin emosi.




annoying friend 💢

annoying friend― choi hyunsuk ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang