Pt. 8

1.5K 229 36
                                    

Cast :

- Park Woojin
- Lai Guanlin
- And Others

Rated : T

Genre : Romance

Author : LulluBee

WARNING : Alur cepat, Mainstream, dll.

.
.
.

Entah, ini salah siapa? Kenapa seakan-akan dunia tak mengijinkan mereka menjauh. Setiap mereka berusaha pergi jauh, dan itu malah membuat mereka semakin mendekat.

Seperti saat ini, Guanlin dan Woojin ditinggal berdua oleh manager dan hyung-hyung mereka diparkiran basement. Mereka baru saja menyelesaikan acara pertandingan Bowling untuk ISAC 2018.

Sebenarnya mereka tidak berdua, tadi ada manager hyung, Jihoon, Daehwi, Jinyoung dan Seongwoo. Tapi manager hyung menemani Jihoon dan Seongwoo yang masih asik bermain bowling. Sedangkan Daehwi dan Jinyoung sedang pergi kekamar mandi.

Dan Woojin mengutuk kedua adik nya itu karna bisa-bisanya meninggalkannya dengan Guanlin disini.

Sebenarnya mereka berempat berniat istirahat dimobil selagi menunggu Jihoon dan Seongwoo, dan manager hyung menyerahkan kunci mobilnya pada Daehwi, jadi sekarang Woojin dan Guanlin harus menunggu mereka diparkiran bergini.

Keheningan terjadi diantara mereka. Woojin berdiri sedikit menjauh dari Guanlin, dia membelakangi Guanlin. Matanya pun hanya fokus pada lantai.

Sedangkan Guanlin?
Dia masih setia memperhatikan setiap pergerakan dari pemuda didepannya. Sesekali dia tersenyum melihat kelakuan mantannya ini. Woojin terlihat lucu dimatanya.

Siall!!

Guanlin merindukan pemuda bergingsul itu.

Entah, ada setan dari mana. Sekarang Guanlin melangkah pasti mendekati pemuda itu. Dan langsung memeluknya erat.

Woojin membatu. Jantungnya 10x lebih cepat dari yang tadi.

"Gu-Guanlin.."

"Biarkan seperti ini dulu hyung.."

Guanlin memeluknya erat, sangat erat. Ada rasa takut dalam dirinya. Takut jika pemuda manis ini menjauh darinya.

"Hen-hentikan Lin.." Woojin mencoba melepaskan tangan Guanlin yang memeluk perutnya.

"Sebentar saja.. Aku merindukanmu.." Suara Guanlin terdengar lirih.

Sungguh, Woojin pun merindukan pelukan ini, dia merindukan suara ini. Dan dia merindukan pria ini.

Woojin berperang bathin. Rasa rindu yang selama ini terpendam sekarang mulai menguar bersamaan dengan pelukan erat Guanlin. Dan Woojin membenci ini.

"Aku merindukanmu hyung.." Guanlin mengecupi pundak Woojin yang ditutupi oleh jaket tebal.

Dia benar-benar merindukan pemuda manisnya.

"Cukup Guanlin.."

Woojin dengan sekuat tenaga melepaskan pelukan Guanlin. Dan itu berhasil.

"Hyung.."

"Tidak lagi Lin, cukup kesalahan yang kemarin. Aku tidak mau menyakiti siapapun lagi." Woojin menghadap Guanlin, tapi dia memundurkan langkahnya agar jarak mereka tidak terlalu dekat.

"..." Guanlin menatap Woojin tidak percaya. Tapi dia dapat melihat mata sipit itu ditutupi genangan air.

"Seharusnya dari awal aku tidak melibatkanmu. Seharusnya dari awal kita tak perlu memainkan permainan ini." Ujarnya.

"Woojin hyung.."

"Seharusnya dari awal aku tahu kalau akan berakhir seperti ini." Genangan itu sudah mengaliri pipi tembamnya.

Guanlin mencoba mendekati Woojin tapi pemuda manis itu malah melangkah mundur.

"Kita terlalu jauh Lin, sampai aku merasa aku mencintaimu.." Woojin meremat jaket tebalnya.

"Lalu bagaimana denganku?? Aku juga mencintaimu hyung.." -Guanlin-

"Dan itulah kesalahan kita, Lin!! Tidak seharusnya kita seperti ini. Kau dan aku, harus benar-benar mengakhirinya." -Woojin-

"Hyung___"

"Maaf lama.."

Baru saja Guanlin ingin menjawab ucapan Woojin tapi suara Daehwi membuatnya bungkam kembali.

Woojin segera memutarkan tubuhnya dan menghapus lelehan air mata yang membasahi wajahnya. Dia mencoba menormalkan nafasnya kembali. Dan setelah merasa cukup, dia kembali menghadap Daehwi.

"Eum.. Ka-kalian baik-baik saja?" Tanya Daehwi melihat kecanggungan diantara Woojin dan Guanlin.

"Ten-tentu saja.. Cepatlah buka pintunya, aku lelah berdiri dari tadi." Ucap Woojin.

"Arraseo.."

Daehwi memencet tombol di kunci mobil nya. Dan Woojin segera memasuki mobil, melewati Guanlin begitu saja.

Jinyoung dan Daehwi saling melirik, mereka bisa membaca apa yang terjadi sepeninggalan mereka. Apalagi mereka bisa melihat hidung dan wajah Woojin yang memarah.

Tapi mereka hanya menggidikan bahunya, dan mencoba tak mengetahui apa-apa.

.
.
.

Hiii~~

Cerita ini akan berakhir beberapa chapter lagi yahh.. Hehe..

Niatnya sih mau buat cerita baru lagi yg GS, tapi gak tau jadi atau gak 😆😆

Thanks buat yg selalu vote dan khususnya buat yg komen 😘😘 Kalian yg bikin semangat buat ngelanjutin cerita ini..

Okeee, see you next part 😘😘

The Game - GuanJin ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang