#9 힘든 하루였나요? (Apa Harimu Terasa Berat?)

456 92 17
                                    


Aku hanya akan tersenyum hingga kau tidak akan mengetahui isi hatiku
Cinta yang kupendam kini terasa menyakitkan
Kau hanya akan tahu jika aku bahagia disisimu
Kau mungkin tidak akan menyadari, aku juga terluka karenamu
Jangan tinggalkan aku di kegelapan ini
Seseorang tolong aku, kegelapan menelanku perlahan

Shinhye POV
Saat ini langit terlihat sangat cerah, berwarna biru dihiasi mentari kuning yang menyilaukan. Aku menatap gadis berwajah serupa dihadapanku yang kini melemparkan senyum sehangat matahari. Dia melambaikan tangannya riang dan berjalan menjauh. Tidak, jangan pergi Eonni! Jangan tinggalkan aku sendiri! Aku takut!

"Eonni! Tunggu aku!" Aku mengejarnya sekuat tenaga. Namun tubuhku terjerembab menyebabkan aku tak berhasil menangkapnya. Saat kuangkat wajahku, aku melihat wajah ibu tiriku yang tersenyum menyeringai kearahku.

"Kau harus bekerja dasar pemalas!" dia menarik rambutku dan mendorongku. Aku dapat melihat namja yang waktu itu bersama Eomma tengah tersenyum dibalik tubuhnya. Senyumnya sangat menakutkan, membuatku kehilangan nafasku untuk sesaat. Namja itu mendekat, ia menjilat bibirnya dan menatapku penuh minat. Seolah aku hidangan utama yang telah ditunggu tunggunya.

"Tidak! Eomma tidak! Jangan!" Aku berusaha kabur dari kejaran mereka. Saat sedang berlari, aku menabrak punggung seseorang. Dia membalikan tubuh menghadapku. Dengan mata sayunya, ia bertanya padaku.

"Kenapa kau melakukan ini Minzy-ah? Kenapa kau berbohong?" Tanya Yonghwa yang membuatku segera berlutut meminta maaf.

"Ah.. kau bukan Minzy, kau hanya seorang pembohong, peniru, penipu!" Aku menggeleng keras, berusaha menjelaskan segala hal kepadanya. Tapi tidak ada suara yang keluar dari mulutku. Aku seolah membisu, hanya air mata yang berderai dipipiku.

"Jangan pernah muncul lagi dihadapanku." Ucapnya yang membuatku menangis makin histeris. Tidak. Jangan pergi! Jangan tinggalkan aku sendiri! Eomma! Eonni! Yonghwa! Jangan tinggalkan aku!

"Shinhye-ah! Shinhye-ah!" suara itu.. suara itu.. pandanganku memudar, semuanya menghilang. Saat aku membuka mataku, dapat kulihat Minhyuk yang sedang memandangku khawatir. Itu mimpi.. tapi kenapa terasa begitu nyata?. Nafasku.. nafasku.. Aku berusaha mengambil nafas, tapi terasa sia sia. Pandanganku mulai menggelap.. Eonni, apa yang harus kulakukan? Kesadaranku menghilang sepenuhnya.

"Shinhye!" teriakan nama itu yang kudengar sebelum aku benar benar kehilangan kesadaran.

**********
Author POV
Saat ini Minhyuk sedang berbicara dengan dokter yang menangani Shinhye. Setelah pertemuan mereka, Minhyuk segera mengirim pesan singkat kepada Shinhye, mereka pergi menaiki mobil Minhyuk ke suatu tempat. Entah karena terlalu lelah, atau apa. Shinhye tertidur sepanjang perjalanan. Saat mereka hampir sampai, Minhyuk melihat wajah Shinhye yang ketakutan. Ia berfikir, sepertinya yeoja itu mendapat mimpi buruk. Oleh karena itu Minhyuk berusaha membangunkannya. Tapi Shinhye malah menggeleng kuat dan peluh membasahi dahinya. Ia juga berteriak - teriak seperti orang yang dikejar hantu. Minhyuk segera menepikan mobilnya dan berusaha membangunkan Shinhye dengan suara yang lebih keras. Ia juga menguncangkan bahu Shinhye, berharap hal itu dapat membangunkannya. Berhasil. Minhyuk tambah panik saat melihat Shinhye yang sesak nafas. Setelah itu Shinhye segera tak sadarkan diri, dengan cepat Minhyuk segera membawa Shinhye ke rumah sakit.

"Nona Shinhye mengalami anxienty disorder. Dan obat yang kau berikan tadi adalah Benzodiazepine, obat penenang yang biasa digunakan untuk mengatasi gangguan panik, gangguan panik bisa berasal dari ketakutan berlebih pada sesuatu hal, atau biasa dikenal dengan fobia. Bisa juga terjadi karena trauma mengenai hal hal dimasa lalu. Apa tadi nona Shinhye mengalami hal yang menakutkan?" tanya Kim Uisa.

FIRST LOVE [Book 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang