Page 5

635 93 12
                                    

Tentu saja Sehun berbohong tentang tour guide itu. Dia bukan orang seceroboh itu. Justru karena memikirkan banyak hal, muncullah ide konyol tentang tour guide.

Seulgi mungkin akan langsung menghindarinya jika Sehun berterus terang tentang tujuannya datang. Meski ia sendiri kurang yakin apakah Seulgi akan mempercayainya perihal permintaan menjadi tour guide. Tapi ia cukup beruntung karena Kai menepati janjinya dan mempermudah jalannya.

Ingatkan Sehun untuk berterimakasih pada Kai nanti.

Saat ini yang perlu dilakukan oleh Sehun adalah menghabiskan waktu sebanyak mungkin bersama Seulgi selagi masih ada waktu. Ia menyetujui kata-kata Kai bahwa keputusan terakhir ada di tangan Seulgi.

Jika memang gadis itu memilih untuk melanjutkan pernikahannya, maka Sehun akan berusaha merelakan Seulgi dengan pilihannya. Ya, cukup seperti itu. Setidaknya ia pernah berusaha.

“Jadi…apa tujuanmu datang kesini?”

Apa Sehun memiliki imajinasi yang terlampau tinggi? Atau dia memang benar-benar bodoh? Jelas sekali dari caranya bertanya, gadis itu mencurigainya. Ia bahkan mendelik tajam dengan kedua tangannya terlipat di dada.

“Tentu saja, aku…berlibur.” Sahut Sehun tergagap, masih bertahan dengan skenario yang menurutnya begitu sempurna sampai pertanyaan Seulgi mengacaukan segalanya.

“Hentikan omong kosongmu! Aku tahu kau memiliki maksud lain.” selidik Seulgi. Gadis itu tidak main-main jika menyangkut rasa penasarannya.

Astaga, jadi harus secepat ini Sehun tertangkap basah?

Sehun berusaha mengatur napasnya, sepertinya ia memang harus berkata jujur pada Seulgi. Gadis itu terlalu pintar untuk ditipu seperti ini. “Aku mencarimu, selama 6 bulan ini aku selalu memikirkanmu. Aku benar-benar minta maaf tentang kesalahpahaman yang entah kenapa terus terjadi di antara kita.”

Diam-diam pria itu mengamati raut wajah Seulgi yang kini menegang, Seulgi enggan membahas masalah itu tapi Sehun merasa bahwa ia perlu membicarakan ini sekarang.

“Aku membatalkan pernikahanku dengan Soojung karena aku masih sangat mencintaimu.”

Demi Tuhan, Sehun melihat sorot mata itu sarat akan amarah, kekecewaan, sedih. Seulginya begitu tersakiti, dan semua itu akibat dari ulahnya. Sehun menyesali hal itu, sangat.

“Lalu apa?” tanya Seulgi parau, matanya berkaca-kaca sekarang. Ia menumpuk luka di pelupuk matanya, yang siap ia tumpahkan kapan pun. “Kau berharap aku melakukan hal yang sama?”

“Kau pikir pernikahan itu sebuah permainan? Yang bisa kau rencanakan dan kau tinggalkan kapan pun kau mau?” air mata Seulgi luruh seketika, entahlah perasaannya campur aduk.

Sehun membeku di tempatnya. Ia tidak pernah berpikir demikian, selama ini ia hanya berusaha mengikuti kata hatinya saja. Sehun membatalkan pernikahannya dengan Soojung karena ia tahu pernikahan itu tidak akan membawa kebahagiaan baik bagi Sehun maupun Soojung.

Lalu jika Sehun kini datang mengejar Seulgi, pun karena ia masih sangat mengharapkan gadis itu kembali padanya.

“Benar, kau memang brengsek!” umpat Seulgi sebelum gadis itu melangkah pergi. Tidak ada gunanya lagi mengikuti permainan pria itu.

***

Seulgi sendiri bingung dengan perasaannya, bingung harus bersikap bagaimana, bingung tentang bagaimana cara menghadapi Sehun.

Lusa adalah pernikahan Seulgi dengan Kai. Dan Seulgi merasa bahwa kedatangan Sehun adalah masalah besar dalam kelangsungan pernikahan itu.

Sudah dijelaskan sejak awal, Seulgi mungkin saja tidak bisa mengendalikan perasaannya di hadapan Sehun dan hal itu benar-benar terjadi.

That FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang