"Hubungan sepasang kekasih yang sudah terjalin lama itu bukan tentang bagaimana cara mempertahankan. Tapi tentang bagaimana cara kita bisa saling percaya sampai batas yang ditentukan itu tiba."
❤❤❤
Salma bangkit dari tempat tidur dengan senyuman yang terlukis indah di setiap sudut bibirnya. Ia melirik sekilas ke arah jam beker yang sudah menunjukkan pukul 07:00 WIB.
Lalu dengan semangat 45 ia melihat ke tempat kalender yang terpampang jelas di dinding kamarnya yang ia lingkari merah di bulan juli dengan menggunakan spidol tepat di tanggal 16 yang membuatnya langsung girang. Mengingat hari ini adalah hari jadinya bersama Agung---pria yang telah menemani hari-harinya selama 6 tahun ini.
"Agung ingat gak ya hari ini hari apa? Dia pasti sudah mengirimkanku pesan untuk mengucapkan kata-kata romantis ... Ayey!" Salma mengambil ponselnya dari atas meja belajar dengan tatapan penuh harap. Sekilas ia menekan tombol menu di benda pipih itu dengan harapan 'Semoga ada pesan dari Agung' Tapi faktanya Salma tidak mendapati pesan itu.
Mukanya pun seketika berubah menjadi masam karna ia hanya mendapat pesan dari Indosat yang senantiasa mengirimkan pesan untuknya.
Hanya Indosat lah yang paling setia mengabarinya setiap siang dan malam.
Dengan perasaan kesal. Salma mengetikan sesuatu di benda mati itu sebelum mengirimkannya kepada Agung agar ia sadar akan hari special mereka.
Salma Adiana.
Agung ih! Jahat banget, sebel deh! Kamu gak ingat apa ini hari apa?
Send.
Di sisi lain, Agung mengernyitkan dahi setelah membaca pesan dari Salma---kekasihnya yang amat ia cintai itu. Sungguh ia tak mengerti akan apa yang sedang Salma katakan.
Apa semua perempuan itu selalu suka main kode-kodean?
Ismail Agung.
Sekarang hari Kamis.
Send.
Salma menggigit bibir bawahnya saat membaca pesan dari Agung yang tak sesuai dengan apa yang ia harapkan. Membuatnya menggeleng tak percaya bahwa Agung tidak mengingat akan hari jadi mereka sama sekali.
Apa semua pria itu tidak sering peka akan setiap kode yang diberikan oleh perempuan?
Salma Adiana.
Tahu ah! Rese!
Send.
Agung tertawa mendapat pesan dari Salma yang menurutnya sangat lucu. Ia pun membayangkan bagaimana ekspresi Salma ketika marah yang membuatnya semakin terlihat gemas. Membuat Agung ingin sekali mencubit pipi Salma yang tirus itu.
Ismail Agung.
Entar malam aku mau ngajak kamu jalan-jalan seperti biasa ya.
Send.
Salma mendengus sebal ketika mendapati Agung yang tidak menggubris pesannya yang tadi terlihat marah. Ia hanya bisa mengumpat dalam hati. Bisa-bisanya agung tidak meminta maaf kepada Salma yang sedang kesal akan sikapnya yang suka seenaknya. Membuat ia cuman membaca pesan itu tanpa membalasnya. Lalu meletakkan ponselnya di atas meja setelah ia memeluk boneka dan tertidur kembali.
***
Beberapa kali Salma melirik ke arah arloji yang melingkar manis di pergelangan tangannya. Sudah satu jam Salma menunggu Agung di taman kota ini. Sesekali ia celingukkan untuk memastikan apakah Agung sudah menampakkan diri.
![](https://img.wattpad.com/cover/133917204-288-k764630.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Sejuta Rasa (Kumpulan Cerpen)
Short StoryCinta tanpa adanya perbedaan itu rasanya hampa serperti kata tak bermakna. Terasa tidak adanya daya tarik ataupun kesan tersendiri dalam menjalin sebuah hubungan. Namun sebaliknya bila cinta yang ada perbedaan di salah satu pasangan pasti itu terasa...