Capter 6

15 4 0
                                    

"3 month a go"

""

3 bulan berlalu setelah kepergian Aditya, rasa kehilangan dihati masih ada.

Alva telah pulih kembali dari komanya dan menjalani aktifitas seperti biasa, bersekolah, berkebun sama seperti dua saudaranya Rigo dan Agung.

Soejono dan Kartini yang sebelumnya tidak sanggup kehilangan putra kesayangan mereka pun kini mulai mengikhlaskan. Aktifitas keluarga ini kembali lagi seperti semula.

............

Raisa Faradillah subandono, gadis yatim piatu yang telah ditinggalkan orang tuanya sekitar delapan bulan yang lalu adalah penyebab dari kematian saudara Rigo Ardiansya Rahman, pria idamannya sejak pertama kali berjumpa.

Dulu Raisa memiliki kehidupan yang glamor dengan bergelimang harta milik orang tuanya. Setelah kepergian kedua orang tuanya membuat Raisa berubah 180 derajat, Raisa berubah menjadi gadis yang mandiri, pandai beryukur serta mengelolah dan mengambil alih dari usah perkebunan milik Ayahnya yang kebetulan berada di daerah tempat tinggal sang pria Idaman.

Tiga bulan terakhir Raisa sering sekali mampir ke rumah Rigo sekedar berbicang bincang maupun membantu keluarga kecil itu.

"Assalamualaikum Rigo" sapa Raisa pada Rigo saat berpapasan di gerbang sekolah. Tak diduga ternyata Raisa dan Rigo sama sama bersekolah di SMA Amana Bakti, namun keduanya tak saling mengenal sebelumnya.

"Waalaikum salam Raisa" jawab Rigo melempar senyum pada gadis manis disebelahnya

Tidak ada percakapan panjang diantara keduanya, hanya sekedar menyapa dan menyampaikan salam seperti itu. Hingga mereka tak saling tau jika sama sama memiliki rasa.

'''""""""""

"Kak, kalau menurut kakak pacaran itu gimana? " mata Rigo tiba tiba membelalak ketika Agung mengajukan pertanyaan seperti itu untuk pertama kalinya. Agung menanyakannya karena bingung melihat siswa dan siswi yang berada di parkiran sedang bermesraan.

"Gak baik" jawab Rigo singkat.

Agung hanya mengangngguk paham, ia tau jika saudaranya ini paling tidak suka pada Pacaran, entah apa yang dibayangkannya mengenai Pacaran sehingga membuatnya begitu membenci kata tersebut.

Kring.. Kring...

Bel telah berbunyi, memberi tanda bahwa pelajaran telah dimulai.
Rigo dan Agung segera menuju kelas mereka bersama sama.

Yeaahh.. Sedangkan Raisa tampak berjalan bersama siswa laki laki bernama Karan, siswa laki laki itu terlihat begitu akrab dengan Raisa, Rigo yang melihatnya segara memalingkan pandangannya dari mereka berdua, entah cemburu mungkin..

Raisa duduk di kelas XII IPA 2 yang kelasnya berjarak agak jauh dari kelas Rigo,meskipun keduanya memiliki usia yang sama namun mereka berbeda jenjang kelas.

Hari ini adalah pelajaran PKN gurunya pasti tidak akan masuk kelas, karena izin umrah, saat yang lain sibuk memanfaatkan jam kosong ini dengan pergi kekantin, Rigo dan Agung hanya duduk dibangku masing masing sambil memperhatikan teman teman yang lain berlalu lalang dihadapan mereka.
Agung yang jenuh, mengangkat keningnya pada Rigo memberi isarat untuk keluar kelas.
R

igo pun mengiyakan ajakan Adiknya itu.

Kedua saudara ini berjalan di sepanjang koridor sekolah yang tampak sunyi karena kelas yang lain sedang belajar,

"Rigoo.. " Rigo yang merasa dirinya dipanggil oleh seseorang segera membalikan badannya kebelakang,
Ternyata itu Raisa.
Raisa dengan pakaian putih abu abu serta jilbab rawis dan kaca mata yang menghiasa kepalanya menambah kesan kalem pada gadis manis itu. Namun, Raisa tidak sendiri,dia bersama siswa laki laki yang bernama Karan, Karan memiliki wajah yang tampan,ia adalah salah satu siswa terkenal di sekolah ini

"Kamu mau kemana? " tanya Raisa

Rigo dan Agung saling berhadapan kemudian Rigo mengangkat bahunya memberi tanda bahwa ia tidak tau akan kemana.

"Oh iya, Rigo, Agung, kenalin ini Karan" Raisa memperkenalkan siswa laki laki itu mereka berdua

"Rigo, Agung" Keduanya berkenalan dan bersalaman pada Karan secara bergantian. Karan yang tampak angkuh segera mengelap tangannya pada celana abu-abunya,seolah olah tangan Rigo dan Agung itu kotor. Rigo dan Agung tidak menanggapi tindakan laki laki dihadapan mereka.

"Emm"

"Raisa ayo kekantin, gue udah laper nih" baru saja Raisa ingin mengatakan sesuatu pada Rigo, Karan malah menarik tangannya untuk pergi dengan gaya dan sikap ala anak gaul saat itu.

"ikut yuk" Ajak Raisa pada Rigo dan Agung

"duluan saja kak, saya dan kak Rigo mau kembali ke kelas" Agung menolak halus ajakan Raisa

"oh iya, saya pergi dulu yah" pamit Riasa berlalu meninggalkan dua saudara ini.
Rigo hanya menggeleng gelang kecil melihat kepergian Raisa dan Karan, si laki laki angkuh.

"sombong sekali dia" ujar Agung jengkel

"makanya kamu kalau jadi orang kaya jangan kaya dia" Rigo tertawa kecil sambil mengacak ngacak rambut Agung


















Maaf, author lambat update,soalnya lagi gak mood buat nulis.
Nantikan yah capter selanjutnya.
Tentang gimana Sama si Toko Karan itu!

Secret 1994Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang