"jum'at, 16 juli 1994"
''''''''''''"'
Keesokan harinya Raisa kembali kerumah sakit untuk menjenguk korban yang ditabraknya semalam, dengan harapan sang korban telah membaik.
"Assalamulaikum" Raisa
"Waalaikum salam" Rigo yang spontan menjawab salam Raisa
Rigo bangkit dari duduknya, mata Rigo menatap kagum pada Raisa,dengan pakaian muslimahnya membuat siapapun yang melihat akan jatuh cinta. (author lebay)
"subahanaullah" gumam Rigo dalam hati tanda kagum pada gadis dihadapannya
" emmp giimna keadaan adik kamu? " tanya Raisa malu malu.Jujur saja saat pertama berjumpa Rigo,Raisa terkesima melihat wajah tampannya dan sikap bijaksananya itu.
" kondisi Alva tida lagi baik baik saja, dia membutuhkan donor darah secepatnya akibat pendarahan besar di bagian kepala" Jawab Rigo lesuh
Hati Raisa semakin berkecamuk, dia takut jika nanti orang yang ditabraknya meninggal dunia.
"Golongan darah apa yang dibutuhkan Alva? " tanya Raisa antusias. Barangkali darah yang dibutukan sama dengannya.
"Golongan darah O"
Sayang,, Raisa memiliki golongan darah AB sama seperti Rigo,hingga keduanya sama sama tidak bisa membantu.
"kalo begitu akan saya carikan bantuan donor darahnya"
" sudah, kami semua sudah berusaha mencari namun golongan darah O sangat langkah, pihak rumah sakit Kartika juga sudah menghubungi rumah sakit lainnya!!" jelas Rigo
..............
Disudut lain Aditya dan Agung memandang intens dari balik pintu ruang ICU, hanya Ayah dan Ibu yang bisa menemani Alva di dalam sana, sedih, hancur, itu yang dirasakan oleh dua saudara ini melihat tubuh Alva yang dipasangkan berbagai macam alat mediss.Diantara mereka,tidak ada yang memiliki golongan darah O selain Aditya. Ingin sekali Aditya menolong sang adik, namun ibu tidak mengizinkannya mengingat Aditya sempat terkena penyakit Hepatitis A sekitar dua tahun lalu, sehingga berpotensi membahayakan dirinya sendiri. Lagi pula, darah yang dibutuhkan Alva tidaklah sedikit. Sudah Cukup Alva yang terluka seperti ini, tidak untuk yang lain.Tiba-Tiba denyut nadi Alva menurun, Alva nampak kesulitan bernafas, spontan Kartini berteriak memanggil dokter.
"Dokter tolong Dok! "Teriak Kartini histeris
Soejono yang setia memdampingi sang istri tak bisa berbuat apa apa saat ini, ia hanya bisa menenangkan Istrinya.
Mendengar teriakan itu, Aditya segera berlari meninggalkan ruang ICU, Rigo dan Raisa yang berada agak jauh dari ruangan segera menghampiri Agung yang terlihat menangis di balik pintu ICU. Tak lama kemuadian dokter tiba.."Iya Bu saya akan menangani anak Ibu, silahkan tunggu diluar" Dokter mencoba menenangkan Kartini dan mempersilahkannya menunggu di luar.
Soejono dan Kartini ikut bergabung bersama dengan Rigo, Raisa dan Agung.
Suster tiba tiba lewat membawa tiga kantung darah ke ruangan Alva..
"Agung mana Aditya?" tanya Soejono yang akhirnya sadar bahwa tak ada Aditya bersama mereka
"Aditya mana? " Agung yang tadinya diajukan pertanyaan oleh sang Ayah malah balik bertanya
"Darah itu... " Rigo menunjuk darah yang dibawah oleh suster tadi
Mereka semua makin panik saja. Soejono Seger berlari menuju ruang donor darah, saat tiba diruangan tersebut ada Aditya disana, dugaan mereka benar, Adityalah yang mendonorkan darahnya untuk Alva.
"Aditya apa yang kamu lakukan nak??..kamu tidak boleh mendonorkan darah kamu hikss" Soejono menumpahkan air matanya dipelukan Aditya yang terkuali lemas. Soejono yang tampak tegar sejak kejadian tersebut, kini benar benar terlihat lemah,mungkin Soejono sudah tak bisa lagi memendam perasaannya itu.
"Biarlah Ayah, biarkan darahku terus mengalir di tubuh Alva, itu lebih baik dari pada saya mati tanpa meninggalkan bekas sama sekali!! " ujar Aditya yang membuat semuanya menangis.
Rasa bersalah dihati Raisa semakin bertambah,melihat kondisi keluarga sederhana ini menjadi kacau akibat dirinya. Raisa hanya diam mematung dengan air mata yang terus membanjiri pipinya.
Kira kira dua jam berlalu tubuh Aditya semakin melemas, hingga ia menghebuskan nafas terkhirnya di pukul 14.08 jum'at 16 juli 1994
Sementara itu kondisi Alva membaik dengan kepergian Aditya.
Penyakit Hepatitis A yabg diderita Aditya memang masih berbekas. Hingga terlarang sekali bagi pengidap Hepatitis ini mendonorkan darah yang membahayakan diri sendiri hingga berpotensi kematian, itulah yang dialami oleh Aditya S Prayoga.''pengorbanan tidak memiliki batas, tergantung dari kerelaan, bisa berupa jasa, materi, maupun nyawa" -Dita:)
Author pof
Yah Aditya udah pergi selamanya:( gak tega sih bikin Aditya meninggal.. Tapi mau gimana lagii..
Padahal Aditya bentar lagi ultah yang ke 15 di tgl 21 juli..
Gimana hari hari keluarga ini nantinya tanoa Aditya?Gimana tuh Rigo dan Raisa udah timbul perasaan "suka"?
Nantikan capter berikutnya yah guys 😇
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret 1994
RandomKisah cinta yang begitu melegenda pada Tahun 1994, Cinta yang tersembunyi dari tutur kata,sikap dan tatapan antara Rigo dan Raisa hingga tidak ada satu orang pun yang mengetahui jika mereka bedua saling memendam Rasa!!