Capter 1😴

63 8 0
                                    

"Candaan itu tidak semuanya lucu,jangan sembarang bercanda"-Rigo

"Adityaa..Alva kalian dimana?" Teriak Rigo mencari adik adiknya panik

"Kak,kamu cari kesanaa yaah. Sy cari ke sebelah sini" Agung yang menunjuk arah sebelah kanan untuk Rigo. Dan sebelah kiri untuk dirinya

Perasaan khawatir semakin meluap saat keduanya tak kunjung menemukan dua saudara lainnya. Entah dimana mereka,bermain, dan lari menjauh hingga tidak terlihat lagi.

"Suara apa itu?,apa jangan jangan mereka diculik oleh mobil tadi,dan memberontak sehingga terdengar dentuman keras? .." pikir Agung negatif.

Brukkhhh

Suara dentuman keras itu terdengar kembali, namun kali ini tidak disertai dengan melajunya kendaraan apa pun. membuat Rigo dan Agung semakin Panik. Ternyata agung salah, adiknya tidak diculik. Lalu dimana mereka? Agung semakin kebingungan

"Ini semua gara gara sy, adik adik saya hilang,coba kalau sy melarang mereka bermain dalam perjalanan ke sekolah, pasti tidak akan sibuk mencari seperti ini" gumam Rigo yang menyalahkan dirinya sendiri

"Aditya..Alva,kalian dimana" Teriak agung diantara semak semak belukar. Pada tahun 1994 Semarang,tepatnya di desa mereka,masih dipenuhi dengan rerumputan. Seperti di sepanjang jalan yang dilewati oleh keempat bersaudara ini saat menuju sekolah.

Pukul sudah menunjukan 05.35 artinya sebentar lagi Upacara hari senin akan segera dimulai,namun Aditya dan Alva tak kunjung ditemukan.

Saat sibuk memperhatikan sekelilingnya,Rigo menemukan buku buku milik Aditya yang tak sengaja dijatuhkanya saat mengejar Alva, Rigo tidak heran jika buku milik saudaranya terjatuh seperti ini, karena ransel yang digunakannya tentu sudah rusak dan berlubang.
Rigo mengikuti arah buku buku itu,dan menemukan Aditya dan Alva. Dengan pakean yang begitu lusuh dan kotor..

''Sedang apa kalian disini haa" Rigo menekan suaranya emosi saat bertanya kepada mereka berdua..

Agungpun berlari menghampiri ketiganya,Agung hanya menggeleng gelengkan kepalanya saat melihat tingka Aditya dan Alva yang begitu usil. Suara dentuman tersebut berasal dari Drum besar yang di pukuli dengan kayu oleh Aditya dan Alva. Keduanya sengaja melakukan hal tersebut untuk menakuti nakuti Rigo dan Agung. Namun tingkah keduanya bukanlah hal yang terpuji menurut Rigo.

"Hahaha..hahaha. hahaha." Aditya dan Alva tertawa lepas tanpa rasa bersalah saat ditemukan kaka kakanya.

"Cukup!" Bentak Rigo semakin emosi melihat tingkah adik adiknya ini.

"Ibu tidak pernah mengajarkan kalian untuk bertingkah laku seperti ini, kaka akan laporkan kalian pada ibu" kata Agung melanjutkan

Ekspresi Aditya dan Alva seketika berubah,mereka takut jika ibu marah, jika sudah berbicara tentang ibu mereka tidak akan bisa berkutip,mereka tidak ingin ibu merasa sedih atau kecewa,karena ibu adalah segalanya.

"Maafkan kami kak,kami hanya  bercanda saja,jangan laporkan kami pada ibu"  Aditya dan Alva minta maaf kepada kaka kakanya secara bersamaan. Meskipun tidak dilaporkan pada ibu,ibu pasti sudah tahu apa yang dilakukan mereka.
Tidak ada tanggapan apa apa dari Rigo dan Agung,keduanya meninggalkan Aditya dan Alva,melanjutkan perjalanan menuju sekolah. Aditya dan Alva mengikuti mereka dari belakang dan mau tida mau keduanya berangkat sekolah dengan pakean yang kotor.

Author pof

Gimana? Jadi dilaporin gak yak?  Pendek yah😂 hehe baca lagi yah di capter selanjutnya. Jangn lupa vomennya guys😍😍

Secret 1994Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang