Capter 4

33 9 3
                                    

"Berpisah bukanlah alasan untuk bersedih
karena sedihmu tak dapat mengembalikan apa yang telah diambil Tuhan kembali"

                                  .....

"Assalamualikum Ibu.."
Agung tiba dirumahnya pukul 20.30,mendapati ibunya dalam keadaan tertidur pulas,tidak tega Agung membangunkan Kartini,namun dalam keadaan genting seperti ini tidak mungkin jika sang ibu tidak diberi tahu. Dengan berat hati agung  membangunkan Kartini.

"Ibu bangun Bu.." Agung membangunkan sang ibu dengan lembut. Berlahan Kartini mulai membuka matanya

"Hmm ada apa Agung?" Kartini bangkit dari tidur dan mengumpulkan kesadarannya. Setelah sadar penuh, Kartini mulai mempertanyakan keadaan Soejono dan anak anaknya yang lain

"Bagimana keadaan Ayahmu Agung,mana saudaramu yang lain?, Alva? Alva mana kenapa dia tidak ada disini..?" Banyak pertanyaan yang diajukannya pada Agung,membuat Agung semakin bingung memulai penjelasannya dari mana..

"Emmp itu..Ayah baik baik saja Bu,Ayah sudah ikut pulang bersama kami tadi" jelas Agung terbata bata

Kartini yang penasaran,segera berdiri dan beranjak keluar kamarnya untuk mengecek apa benar Suaminya pulang. Namun, keadaan rumah kosong,tidak ada siapa siapa kecuali dirinya dan Agung.. membuatnya bingung

"Agung dimana mereka Nak,kenapa tidak ada dirumah?" Tanya Kartini penasaran

" Ibu ingin tahu mereka dimna?" Agung

"Dimana mereka Nak dimna?" Tanya Kartini yang dibuat Agung semakin penasaran

"Mereka ada dirumah sakit Bu, mereka baru saja pergi!!.."

"Rumah sakit? Untuk apa pergi kerumah sakit? Siapa yang sakit?"  Hati kartini terasa diiris mendengar perkataan Agung.

Agung meneteskan air matanya setelah mendengar pertanyaan sang ibu. Disepanjang perjalanan menuju rumah,pikiran Agung melayang layang,mulai dari memikirkan keadaan Alva,mengapa Alva bisa tertabrak? Bagaimna jika ibu mengetahuinya? Dan masih banyak lagi petanyaan yang muncul dibenaknya

"Alva Bu,Alva ditabrak oleh Mobil" Agung menumpahkan semua air matanya dipelukan Sang ibu.

Kartini membalas pelukan anak tercintanya itu,pertanyaan yang mucul dipikirannya segera ia tepis.

"Mungkin jika menyusul kerumah sakit,pertanyaan itu akan segera terjawab" gumam Kartini dalam hati sembari melepaskan pelukan Agung, berdiri mengganti pakean dan mengambil senter untuk segera pergi kerumah sakit.

"Ayo Gung..kita pergi menyusul Ayah dan sudara saudaramu dirumah sakit" ajak Kartini pada Agung.
Agung mengangguk paham dan segera bersiap siap menuju rumah sakit.

Agung pergi bersama Ibunya mengendarai sepeda ontel milik tetangganya yang sudah lama dititipkan pada sang ayah,karena pemilik sepeda pergi merantau ke pulau kalimantan.
Tidak ada percakapan apa apa disepanjang jalan antara ibu dan anak ini. Keduanya sibuk dengan pikiran masing masing.
Perjalanan kerumah sakit memakan waktu 30 menit dari desa.

30 menit berlalu,Agung dan Kartini tiba dirumah sakit, untung saja Aditya sudah menunggu kedatangan keduanya di pintu masuk Rumah sakit Kartika,kota semarang. Hingga keduanya tak perlu sibuk mencari cari ruangan.

Ruangan Alva tak jauh dari pintu masuk,disana sudah berdiri Soejono,Rigo dan gadis yang menabrak Alva.

Gadis berparas cantik yang menabrak Alva hingga membuatnya koma (neurological defisit).

Tangisan Kartini pecah ditengah tengah keheningan rumah sakit. Kartini terus saja mengucapkan kata maaf pada Soejono.

"Maafkan sy,maafkan sy tidak bisa menjaga anak anak dengan baik.." Kartini menangis histeris bertekuk lutut dihadapan suaminya,Soejono

Secret 1994Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang