Istiqomah.
Keistiqomahanku Kau uji nampaknya, menulis rutin surat kepadaMu ternyata bukanlah hal yang mudah. Susah, sangat susah. Setiap hal berusaha mengalihkan dariMu.
Setiap apapun bahkan yang nampaknya baik sekalipun, pada intinya selalu berusaha mengalihkanku dari mengingatMu.
Kekasih, aku meminta maaf karena mungkin cinta yang kubawa penuh kepalsuan. sering aku datang dengan hanya membawa ragaku tanpa beserta jiwaku. Padahal apa artinya tengkorak ini apabila tak pernah di isi oleh ruh darimu.
Oiya, malam itu kami ngobrol panjang sekali. Tentang para wanita bercadar dan kenapa mereka masih saja mengambil gambar atau berswafoto. Sejujurnya aku tertegun dan sedikit merenung diantara rapatnya pembicaraan waktu itu. Dalam benakku, mengapa beragama menjadi perihal yang malah terkesan menyusahkan. Segala hal yang mudah, termasuk dalam rangka berpakaian pun bisa jadi masalah juga. hahaha
Ahh, itulah mengapa Kau selalu mengingatkanku tentang pentingnya esensi dalam melakukan setiap hal. Ya, untuk tidak terjebak dalam perihal perihal seperti ini kan.
Untuk tak terjebak dalam balutan kehidupan, untuk tak terjebak dengan apa yang nampak.
Kekasih, ku ucapakan terima kasih
Karena masih mau mebersamaiku dalam asih
Meski aku merasa masih banyak yang harus dibenahi
Aku berharap akan berjumpa
Di hari dimana suka dan duka telah sirna
Arsa.
YOU ARE READING
Surat Untuk Tuhan
RomanceSemuanya berawal dari sebuah tantangan yang diberikan oleh salah satu komunitas menulis online terbesar di Indonesia kepada anggotanya. Yakni tantangan untuk menulis secara rutin 30 hari berturut-turut dengan memilih satu tema yang pada akhirnya aka...