Surat Untuk Tuhan (7)

157 1 1
                                    


Jadi ceritanya aku harus ngerapel surat untukMu. meninggalkan satu surat saja rasanya benar benar menyiksa. Sepanjang perjalanan aku hanya mengingat perkataan.

" Susahkan mencintai?"

Aku paham, setiap cinta harus di uji, tapi ketika dia gagal bukan berarti semuannya akan berhenti. Karena kecintaan padaMu tak bersyarat. kalau gagal ya coba lagi.

Engkau itu baik, sangat baik, sangat mengerti seluk beluk diriku. Tak luput satupun keburukanpun dariku yang tidak Engkau tau.

Setiap gerak gerik hatiku mulai paham, ketika imanku fluktuaktif pun , aku yakin engkau ada disini. Memandangi, memperhatikan. bahkan ketika aku menulis surat ini.

Aku menyebutMu kekasih meski cinta belum tumbuh dihatiku. Aku tetap berharap di datangi kekasihmu meski mungkin ibadahku tak sebaik orang lain. Aku yakin, cintaMu tanpa pamrih. Engkau akan tetap mencintaiku bahkan ketika aku meninggalkanMu. tapi bagaimana mungkin aku meninggalkanMu ketika setiaap arah adalah milikMu?.

Engkau perjalankan aku di sekumpulan manusia dengan berjuta kisah kehidupan. Aku ingat betul ketika aku memandangi seorang kakek pembeli emas yang duduk di emperan dengan segepok koran di tanganya. lantas membacanya. dan seketika aku melihat kehidupan di situ. Terkadang aku berpikir, levelku turun sepertinya. Aku bahkan lebih suka duduk di angkringan pinggir jalan. Minum jahe sambil mendidik budiku, memandangi mereka, mendengarkan cerita sederhana mereka.

Kata salah satu orang alim di zamanku, seharusnya aku bersyukur ketika salah satu sifatMu ada dalam diriku. Bukankah aku juga tajalliMu? zaman dulu orang akan dibunuh ketika mengungkapkan hal ini pada khalayak umum. Namun sekaran nampaknya sudah beda, kami benar benar sibuk dengan diri kami. Kami sibuk dalam hal hal yang menurut kami baik.

Robbi, bagaimana caranya seorang majnun mencinta tanpa dianggap gila, bagaimana caranya mencintaimu tanpa menyebut namamu.

Robbi semoga kasihMu berkenan memperbaiki isi hatiku, sehingga kebencian tak pernah nyaman untuk singgah di kalbuku.

Arsa.


Surat Untuk TuhanWhere stories live. Discover now