Belum sempat Alkara menjawab kalimat terakhir dari Arkan. Tiba-tiba Rayhan dan Rafa datang di waktu yang pas. Alkara yang melihat itu membuang nafasnya lega.
"Hampura bestie, Bandung tadi macet pisann."
"Iya ih, banyak nu holiday holiyay mereun ya jadi macet kitu.""Geus atuh nggak usah banyak omong kalian teh, langsung posisi masing-masing!" perintah Arkan langsung setelah dua orang yang di tunggu itu akhirnya datang juga.
"Mau bawain lagu saha ieu teh?" Tanya Rafa,
"Saat bahagia aja gimana?" Alkara memberi saran.
"Lagu ungu itu ya, yang duet sama andin?"
"Iya"
"Boleh, enak tuh lagunya""Di lagunya teh kan vokalisnya dua, pas juga cewe cowo, kebetulan band kita yang suaranya bagus dua orang, terus cewe cowo juga, Arkan sama Alkara sok atuh vokalis." Saran Rayhan,
"Boleh." Arkan setuju.
Alkara masih teringat dengan Pembicaraan dirinya dan Arkan tadi, ia sekarang semakin di buat deg-deg an untuk berbicara dengan lelaki itu, tetapi mau bagaimana lagi demi band ros dan nilai yang bagus dari Pa Gaga, Alkara harus menyingkirkan perasaan pribadinya.
"Ok ready ya"
"Tu wa ga pat"Saat bahagiaku
Duduk berdua denganmu
Hanyalah bersamamuArkan mengawali bait pertama dengan suaranya yang lembut.
Mungkin aku terlanjur
Tak sanggup jauh dari dirimu
Kuingin engkau s'laluAlkara melanjutkan bait kedua, ia memiliki suara yang terdengar khas di telinga.
Reff:
Tuk jadi milikku
Kuingin engkau mampu
Kuingin engkau selalu bisa
Temani diriku
Sampai akhir hayatmu
Meskipun itu hanya terucap
Dari mulutmu
Dari dirimu yang terlanjur mampu
Bahagiakan aku
Hingga ujung waktuku
SelaluSaat memasuki bagian Reff mereka mulai menyanyi bersamaan, Arkan mengisi suara satu sedangkan Alkara mengisi suara dua perpaduan yang sangat bagus, sudah di pastikan mereka akan mendapat nilai bagus saat tampil nanti.
Arkan menatap wajah Alkara terus selama bernyanyi, sementara yang di tatap fokus kepada lirik lagu yang ada di handphonenya. Sebenarnya Alkara sudah hafal lirik lagunya tetapi dia salah tingkah karena ia sadar kalau Arkan sedang menatap dirinya sedari tadi.
Terlebih lagi lirik dari lagu yang di bawakan sangat relate dengan Arkan sekarang.
Seribu jalan pun kunanti
Bila berdua dengan dirimu
Melangkah bersamamu.Bait selanjutnya bagian Alkara.
Rafa dan Rayhan yang menyadari itu saling melirik , ternyata mereka berdua sudah tau kalau Arkan menyimpan perasaan cukup lama kepada Alkara.Bukan, bukan Arkan yang memberi tau, mereka berdua mengetahuinya sendiri, terlihat dari cara Arkan yang selalu memandang Alkara dari jauh, Arkan yang memaksa Alkara untuk masuk ke band mereka padahal banyak orang lain juga yang mengantri untuk masuk band mereka, dan masih banyak lagi gerak gerik Arkan yang menandakan kalau lelaki itu jatuh cinta pada wanita yang memiliki nama Alkara Dara itu.
Tetapi kenapa Arkan tidak mendekatinya kalau ia memang sudah ada perasaan sejak lama dengan Alkara?
Entahlah hanya Arkan seorang yang tau alasan di balik itu.
Latihanpun akhirnya selesai. Rafa dan Rayhan bertepuk tangan meriah, sangat meriah.
"Haduh emang nggak salah deh kelompok kita di bilang avenger vokalisnya meuni keren-keren begini." bangga Rayhan
"Iya setuju udah atuh gasss kita langsung tampil." ucap Rafa antusias
"Pala kau tampil-tampil benerin dulu tuh temponya, lo tadi kecepetan Raf." sinis Arkan. Rafa memainkan alat musik drum.
Arkan sangat jago bermain semua alat musik, maka dari itu tidak usah di tanya kenapa dia mengatur Rafa yang bermain drum padahal ia seorang vokalis, karena dia lebih mengerti tentunya.
"Al suara lo emang nggak pernah salah anjir keren bangett aslii." Rayhan merangkul Alkara.
"Apasi pegang-pegang lepas!" Arkan menarik tangan Rayhan kasar hingga lepas dari pundak wanita itu.
"Aduhhh abang Ar marah euyy, meuni takut kitu ayang nya di ambil ku aing Raf, Hahahahaha." Rayhan bukannya marah, ia malah meledek Arkan sambil melirik ke arah Rafa.
Alkara yang melihat itu salting setengah mati. pipinya memerah, dan ia reflek mengambil minum di sampingnya lalu meneguknya hingga habis tak tersisa.
"Tangan lo kotor Ray belum cuci tangan kan lo abis megang gitar, berdebu."
"Ohh seperti itu..., lo keganggu kah Al?" tanya Rayhan menghadap Alkara
"Nggak sih sans." Jawab Alkara singkat,padat jelas. Wanita itu melirik jam di tangannya menunjukan jam 17.30, ia sudah janji kepada bundanya pulang sebelum maghrib karena harus sholat berjamaah di rumah.
"Eh gue pulang duluan ya, udah di cariin bunda." Alkara siap-siap lalu mengambil tasnya yang berada di dekat Arkan. Belum sempat Alkara melangkah, tiba-tiba tangannya di tarik pelan dengan Arkan.
"Hati-hati ya Alkara,jangan ngebut-ngebut, kalo lampu udah kuning jangan tancap gas tapi berhenti ya bahaya, helmnya di-," Ucapan Arkan di potong dengan Rafa.
"Yaelah Ar, Alkara juga tauu kalii nggak usah deh lebay gitu,khawatir sih khawatir tapi nggak gitu juga keleus."
Alkara mengangguk setuju dengan ucapa Rafa, Arkan menatap sinis Rafa dan beralih kembali menatap wanita yang masih di genggamnya itu lalu tersenyum manis sangat manis hingga lesungnya terlihat. Alkara menunduk, ia tidak kuat.
"Yaudah Al apa gue anter aja ya? gue kawal lo di belakang." Alkara yang mendengar itu langsung menggelengkan kepalanya cepat.
"Gausah Ar apaansi, hiperbola lo." sebenarnya Alkara ingin, tetapi ia belum siap di introgasi dengan keluarganya saat ini, terlebih lagi Abangnya.
"Yahh..., yaudah salam ya Alkara ke Bunda,Ayah sama bang Kafi, dan call ya kalo udah sampai, atau chat juga gapapa okeii?"
Rafa dan Rayhan yang mendengar ocehan Arkan daritadi terkejut, karena baru kali ini Arkan sangat berisik kepada wanita. biasanya ia kalau ngobrol dengan wanita ya hanya sekedar menjawab pertanyaan dari mereka tidak seperti ini, ini bukan Arkan.
"Insyaallah, udah ah gue balik keburu maghrib, lo bacot Ar." Alkara segera berlari melepaskan genggaman Arkan dari pergelangan tangannya dengan perasaan deg-degan dan penuh dengan pertanyaan di dalam pikirannya sekarang.
Saat Alkara sudah menghilang dari studio. Rafa dan Rayhan langsung memberikan banyak pertanyaan kepada Arkan.
"Ar lo gapapa kan? lo nggak sakit?"
"Iya Ar, maneh kenapa anjir bacot banget, harusnya tadi aing rekam."
"Lo bukan Arkan ya?!lo siapa nggak?!""Apaansi lo semua. Kayanya gue mau mulai deketin Alkara." ucap Arkan mantap dengan keputusannya.
Rafa dan Rayhan saling menatap bingung dengan temannya yang satu ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIFFERENT
Teen FictionKisah pasangan yang akrab di panggil dengan nama Arkan dan Alkara, mereka memiliki suasana keluarga yang sangat berbeda tetapi mereka memiliki satu kesamaan, yaitu sama-sama mencintai musik. Pasangan itu selalu meluapkan perasaannya menggunakan musi...