04.

32 1 0
                                    

Alkara dan Rama akhirnya sampai di Cafe baru yang terletak tepat di depan sekolah mereka, suasana cafenya nyaman dengan letak yang strategis di tengah kota bandung,  pengunjungnya pun belum terlalu ramai, mungkin karena ini cafe baru, jadi belum banyak orang tau, mayoritas yang berkunjung adalah anak-anak sekolah yang baru pulang.

"Lo mau mesen apa?" Rama membuka menu yang sudah tersedia di atas meja.

"Emmm...emmm...,"
"Am em am em, lama lo."

"Sabar anjir, lo duduk depan gue deh jangan samping gue, gabisa banget kayanya jauh dari gue."
Rama menuruti ucapan dari Nyonya Alkara, Rama itu selalu nurut apa yang di katakan Alkara SELALU.

Sambil menunggu Alkara melihat lihat menu, Rama memandangi wanita di depannya dengan tatapan yang teduh, siapapun wanita yang di tatap seperti itu dengan Lelaki ini pasti langsung salah tingkah, tetapi tidak berlaku pada Alkara, ia malah sengaja memukul wajah Lelaki di depannya dengan buku menu yang ia genggam.

"Gue mau mesen-," belum mulai Alkara menyebutkan yang ia mau, Rama sudah
memotongnya

"Cake strawberry sama red velvet, yah elah Dara yang lo pesen itu itu mulu kali di cafe, ngapain liat menu lama lama, wasting time you know?" Alkara yang mendengar itu melirik Rama malas, lalu mengeluarkan handphone dari sakunya

Saat Rama menuju kasir, Alkara fokus dengan handphonenya, tiba-tiba ada notif Whats App  masuk.

Band ros

Arkan telah membuat grup "Band ros"

Arkan telah menambahkan anda

Arkan telah menambahkan Rayhan

Arkan telah menambahkan Rafa

Rafa
'Omg jelek bgt loch bandnya nmanya band ros'

Rayhan
'Atuh etamah bandung tour on bus ari maneh Arkan aya aya wae'

Arkan
'Hahahahaha iya kepikiran kitu aing, sok atuh mun arek di ganti, ganti we ku maneh Rafa'

Arkan
'Btw Alkara udh aing masukin kan ya?'

Alkara
'Hadirrr Alkara hadirr!!'

Arkan
'Takutnya lupa aku teh'

Setelah membaca chat terakhir dari Arkan, Alkara senyum senyum sendiri, Alkara salah tingkah.

Rama yang melihat Alkara senyum senyum sendiri seperti itu bergidik ngeri lalu menempelkan punggung tangannya ke jidat Alkara

"Kenapa lo Al, sakit jiwa ya lo?!"
"Sembarangan mulu kalo ngomong."
"Abisnya senyum senyum sendiri kan gue kira lo udah gila." Ceplosnya sambil naro nampan yang berisi pesanan mereka berdua di atas meja.

"Terima kasih Rama Lara." Alkara tersenyum lebar menatap Rama, lalu menikmati makanannya.

"Sama sama Alkara makan yang banyak yaa." Sambil menepuk nepuk pelan kepala Alkara

Band ros
Arkan: 'Besok kita mulai latihan ya'

Handphone Alkara bergetar, pertanda ada notifikasi masuk.

"Waduhh kacau euy udah makin deket aja gue liat-liat sama Arkan." goda Rama sambil melirik lirik ke arah handphone Alkara yang terletak di atas meja.

"Apaansi ini grup band gue kali."
Rama mengangguk-anggukan kepalanya tetapi memasang wajah tidak percaya dengan yang di katakan Alkara

"Beneran ram!"
"Hahahaha iya Al iya, gue gak ngomong apa-apa loh."

"Tau ah rese lo." Alkara membalas ucapan Rama sambil memukul tangan Rama di depannya dengan tenaga yang cukup  keras.

"Buset sakit kali Al tenaga lo tuh tenaga kuli lo tau?" Ucap Rama sambil terkekeh senang menggoda gadis di depannya ini.

"Haduhhh gemasss." Sambil mengacak-acak rambut Alkara pelan.

DIFFERENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang