05.

23 0 0
                                    

📃📃📃

Hari ini adalah hari yang sangat di tunggu-tunggu oleh para murid dan karyawan yang bekerja.

Hari Minggu, hari dimana semua orang memiliki waktu untuk mengistirahatkan otak mereka entah itu dengan cara berkumpul bersama keluarga, teman, atau pasangan ada juga yang melakukannya dengan cara memanjakan dirinya sendiri. 

Hari libur kali ini Alkara melakukan aktivitas latihan band dengan band ros di studio Arkan, yang letaknya tidak jauh dari rumah Alkara, mungkin hanya memakan waktu sekitar 10 menit untuk menuju kesana.

Alkara saat ini sedang siap-siap, Ia memakai make up yang tipis sehingga masih memperlihatkan cantik natural pada wajahnya, dengan flannel hitam di padukan dengan jeans warna putih  yang sobek sedikit di bagian lututnya, tidak lupa pakai parfume yang sangat banyak, sekarang Alkarapun sudah siap berangkat.

Wanita itu turun dari tangga sambil berteriak "BUNDA AYAH YUHUUU!!"

Di ruang keluarga saat ini ada Ayah,Bunda dan Alkafi, mereka semua menatap Alkara bingung, karena jadwal keluarga mereka hari ini tidak kemana-mana hanya berbincang bersama di rumah.

"Mau kemana lo?"

Alkara tidak menghiraukan pertanyaan dari Abangnya, ia langsung berdiri di depan Ayah dan Bundanya untuk meminta izin.

"Bundah Ayah maaf banget Alkara nggak bisa ikut kumpul keluarga hari ini soalnya Alkara ada latihan band sama temen-temen eskul Alkara, gapapa kan?"

"Boong tuh Bun, Yah, dia sebenernya mau pacaran latihan band cuman alasan," Kompor Alkafi

"Apaansi kompor lo, diem deh mending." Wanita itu kembali menatap Ayah dan Bundanya dengan tatapan memohon.

"Iya boleh sayang, pulang sebelum maghrib, kita harus sholat berjamaah maghrib di rumah ya Al," Ujar Bundanya lembut.

Alkara tersenyum senang saat mendapat jawaban dari bundanya, iapun mencium tangan Ayah dan Bundanya.

"Tangan guenya," Alkafi menyodorkan punggung tanganya ke arah Alkara.

Dengan terpaksa Alkara akhirnya mencium punggung tangan abangnya yang sangat menyebalkan menurut Alkara.

Iapun pergi menuju garasi untuk mengambil motornya, lalu tancap gas menuju studio musik milik Arkan.

📃📃📃

"Hai Al,"

"Lah yang lain mana Ar?" Alkara bertemu dengan Arkan di parkiran studio.

"Teuing, ngaret merekamah." balas Arkan sambil mengangkat bahunya.

"Hayu atuh kita masuk duluan aja," Lanjutnya sambil menggenggam tangan Alkara menuju ke dalam studio.

Deg, jantung Alkara saat ini tak beraturan, ia rasanya ingin loncat-loncat girang sekarang juga, dan menahan senyum bahagia tentunya.

Saat sudah sampai di dalam studio, Alkara buru-buru melepaskan tangannya dari genggaman Arkan, Alkara gakuat.

'AAA...BUNDA...TANGAN AL DI GANDENG ARKANN...' Alkara menjerit dalam hati

"Eh maaf Al, ga nyaman ya?" Sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

'NYAMAN ARKAN NYAMAN BANGET.' ingin rasanya Alkara membalas lelaki berkacamata di depannya ini dengan kalimat tersebut, tapi ia wanita harus menjaga harga dirinya di depan lelaki.

Akhirnya Alkara hanya membalas dengan senyuman.

"Rafa sama Rayhan mana ya lama banget," Alkara melirik pintu masuk memastikan apakah dua orang itu sudah datang apa belum.

"Nggak nyaman ya duaan sama gue?"

Alkara kaget dengan pertanyaan Arkan, dia bingung harus jawab apa, maksud awal dia mencari Rafa dan Rayhan padahal agar suasananya tidak hening, tetapi malah jadi boomerang buar Alkara.

"Apaansi lo Ar, nggak kali sans gue cuman nanya,"

"Takutnya... Eh Al gue mau nanya deh ke lo boleh nggak?"

"Of course, what do you want to ask?"

"Do you have a relationship with rama?" Tanya Arkan melihat mata Alkara dalam,

"Relationship like what?" Alkara menatap Arkan bingung

"Like em...dating?"

"HAHAHAHAHA GILA YA LO."
Alkara ketawa puas, tidak kuat dengan pertanyaan dari Arkan

"Ko ketawa si Al?" Arkan bingung kenapa wanita di depannya ini tertawa, padahal ia bertanya dengan serius.

"Sorry..sorry.. Nggak, lucu aja lo orang ke sekian kali yang ngira gue sama Rama pacaran, nggak Arkan gue sama dia best friend. Just best friend forever." jawab Alkara mantap, sambil menatap mata lelaki berkacamata di depannya.

"Naha emang?" tanya Alkara dengan logat sunda halus.

"Teu nanaon, penasaran aja gue, lo kayanya deket banget gitu sama Rama,"

'Hah penasaran? Arkan Gema? Penasaran? sama hubungan gue dan Rama? Omg' Alkara kaget setengah mati dengan semua kalimat yang keluar dari mulut Arkan sekarang.

"Hahahaha apa yang di penasarin sih,"

"Lo. Gue penasaran semuanya tentang lo." Arkan menatap gadis cantik di depannya itu dengan tatapan yang sangat tulus.

'Mampus gue, ini Arkan lagi kenapa sih gue gabisaa... Aaaa bunda tolong Alkara.. Alkara butuh oksigen.'




💨💨💨

Haduh Arkan udah bertindak nih kacau kacau...
Team Rama atau Arkannnn?!!!

DIFFERENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang