2. Bullying

1.2K 46 0
                                    

      Jam sekolah masih menunjukan pukul delapan pagi, aneh tapi nyata berita baik sudah di umumkan sepagi ini, guru sedang rapat dan kemungkinan akan selesai di pukul sebelas nanti, yang artinya seluruh murid sekolah bebas dari pelajaran untuk beberapa saat

      "Kok aku gelisah ya." Daniel bersuara dengan pelan, suasana hari itu sejuk tapi Daniel malah berkeringat.

      "Kenapa gelisah?" tanya Adi lupa dengan masalah pagi tadi.

      "Surat! Suratnya udah sampai belom ke tangan Yu."

      "Kepagian kalo sekarang mau ngecek, nanti udah agak siang kita selidiki, oke?" ucap Adi menenangkan, alisnya naik turun lagi, Daniel mengangguk pasrah, dia harus yakin surat itu sudah dibaca oleh Yu.

Kelas mendadak heboh, ketika guru masuk di jam yang seharusnya mereka bisa bersantai ria      "Loh pak katanya guru rapat?" tanya Adi dengan penasaran, kenapa setelah memberikan kepastian yang indah, dengan sadisnya guru itu menghancurkan hati anak muridnya.

      "Diam dulu semuanya!" kelas berubah jadi hening "Ada berita yang harus bapak sampaikan dulu sebelum bapak ikut rapat." lanjut pak Erwin.

Dan semua anak mendadak menghela nafasnya dengan lega, kecuali Daniel.

      "Ada anak baru dikelas ini, Ayo masuk!" pak Erwin memanggil seseorang di depan pintu dengan gerakan tangannya. Seorang lelaki berpenampilan beda dari semuanya masuk kedalam kelas, umumnya anak SMA memakai seragam putih abu-abu, tetapi anak baru itu menggunakan seragam putih biru, ikat pinggang, rambut melepet ke kanan, dan kulit putih bersih perwatan.

      "Dia oppa korea apa, wajah cantik begitu?!" ucap Adi berbisik di telinga Daniel dengan tak suka.

Lain halnya dengan cewek di kelasnya, yang sibuk berbisik dengan tatapan memuja "Ganteng banget..." "Kulitnya bersih!" "Pasti perawatan deh" "Bening banget, ya Allah." begitulah kira-kira bisikan anak anak cewek dikelasnya.

      "Pak, gak salah sekolah yak? Kok anak baru pakai baju SMP." teriak Adi memprotes, entah kenapa dia merasa kesal ada cowok bening yang berada didepannya saat ini.

      "Apaan sih loh, Di!" protes anak cewek yang duduk tak jauh darinya.

      "Perkenalkan nama saya Reza Dharma Raymond saya pindahan dari Bekasi, saya pindah sekolah kesini karena menemani nenek saya yang telah di tinggal anak perempuannya karena menikah. Saya berharap kita semua bisa menjadi teman baik." ucap Reza yang makin di kagumi oleh para cewek di kelasnya.

      "Jarang banget ada cowok kek begitu!" celetuk salah satu cewek yang lain.

      "Iya bener banget." sahut cewek lainnya.

      "Jadi bisa bapak tinggal sekarang, kan?"

      "Bisa, Pak." ucap satu kelas dengan serentak, tanpa banyak membuang waktu Pak Erwin telah berjalan keluar kelas, dan Reza si anak baru duduk di bangku yang masih tersisa, posisi paling belakang di ujung dekat dengan jendela, dalam hitungan detik Reza telah di kerumuni oleh teman kelasnya, entah itu cowok atau cewek-cewek alay.

      "Kok segitunya ya jadi anak baru?" tanya Adi pada Daniel yang dari tadi hanya termenung "Oy!" Adi menyenggol lengan Daniel sehingga membuat lelaki itu melompat karena kaget.

      "Apaan?!" teriak Daniel dengan kesal, Adi yang melihat tingkah over Daniel pun jadi kaget sendiri, Adi menggeleng dengan ekspresi memaklumi, menepuk bahu Daniel sebentar dan kemudian bangkit dari duduknya menghampiri kumpulan cowok dikelasnya.

      "Apa? kenapa? apa yang salah? kenapa mandang aku begitu?!" teriak Daniel tak terima.

***

Senior Of High SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang