Part 2 - Bertemu Manusia Pluto

90 3 0
                                    

Part 2 - Bertemu Manusia Pluto

HARI Minggu saat itu, menjadi hari menyedihkan bagi Valin. Sebelum masalah merundungnya ia sangat bahagia dengan hari Minggu. Dimana ia akan pergi ke Starbucks bersama Mesya. Menghabiskan waktu dengan obrolan khas wanita, dan diselingi candaan garing dari Valin. Namun kali ini, Valin hanya duduk diam seraya meminum coffee latte kesukaannya. Pikirannya dipenuhi kejadian enam hari lalu, saat ia mengetahui bahwa dalang dibalik peristiwa pemerkosaan yang dialaminya adalah sahabat karibnya sendiri.

Mesya Cornelia.

Hati Valin perih. Ia tak menyangka Mesya melakukan pengkhianatan yang amat kejam. Apa alasan Mesya melakukan hal ini padanya? Seumur-umur Valin tak pernah berbuat salah pada sahabatnya itu. Sekalipun ada, dan ia tak sengaja melakukannya, seharusnya Mesya lebih terbuka supaya Valin tahu letak kesalahannya.

Valin mengesah pelan. Meletakkan gelas coffee latte-nya di atas meja. Ia memutuskan pulang. Semakin lama terdiam di Starbucks, kepalanya menjadi pening. Valin berjalan santai. Tangannya mengetik pesan untuk sopir taksi langganannya. Tak mau mengambil resiko mengendarai mobil dengan banyak pikiran. Ia memilih pergi dan pulang menggunakan taksi online.

Dari arah berlawanan. Pria berkemeja putih yang dipadubadankan jas hitam berjalan terburu-buru. Fokusnya kala itu pada ponsel di telinga. Layaknya sebuah drama romantis. Tubuh mereka saling bertabrakan. Tubuh Valin terhuyung ke belakang. Dengan gesit, pria berkemeja putih menangkapnya.

Sepersekian detik Valin menatap wajah pria itu. Dalam jarak tiga puluh sentimeter, kulit wajah pria itu putih bersih, garis wajahnya begitu bagus, dan bibir penuhnya terkatup rapat. Kalau menurut Valin, wajah Pria itu persis seperti aktor Thailand bernama Tao Phiangphor yang merupakan aktor favoritnya. Aroma parfum yang melekat pada tubuh Pria itu menguar melalui indra penciumannya. Aroma vanila lembut nan eksotis, disusul harum woody yang sangat maskulin dan ditutup kesan keharuman apel. Hugo Boss Bottled. Tidak salah lagi. Parfum itu mahal sekali harganya. Biasa dipakai oleh pengusaha-pengusaha sukses internasional.

Valin segera tersadar. Kala itu ia tak boleh masuk dalam perangkap pesona pria itu, namun belum sempat menjauh, pria itu lebih dulu mencium bibirnya. Walaupun sentuhan yang diberikan lembut tetap saja Valin tak menerima perlakuannya. Sebagai balasannya, ia menampar telak pipi tirus pria itu.

"Kurang ajar! Kamu kira aku wanita murahan dengan seenaknya kamu menciumku di depan umum!" teriak Valin. Pria di depannya mengadu kesakitan. Ia tak peduli. Sudah semestinya pria itu menerima akibatnya.

"Aku minta maaf," ucap Pria itu. Sibuk mengusap-usap pipinya. Valin seperti mengenal suara pria itu, namun ia tak acuh, kala itu emosinya membuatnya tak bisa mengingat lebih jelas.

"Enak saja!" Valin melotot. Walaupun parasnya tampan, bukan berarti Valin harus bersikap baik. "Kau sudah melakukan tindakan pelecehan. Kau melanggar pasal 281 s/d 303. Bisa saja aku melaporkanmu ke polisi!"

Kerumunan manusia semakin bertambah. Menonton keributan yang dibuat oleh Valin dan pria itu.

Pria yang menurutnya persis dengan Tao, mendekatinya. Valin hendak melangkah mundur, namun kalah cepat, pria itu lebih dulu melingkarkan pergelangan tangannya di pinggang Valin. Mempertipis jarak.

"Apa kau tak sadar, kita tengah menjadi tontonan?" gumam pria itu. Menyadarkan Valin.

Valin mengedarkan pandangan. Meneguk ludah melihat belasan orang tengah memandanginya dengan berbagai macam tatapan yang tak bisa diartikan. Bahkan, ada juga yang berbisik-bisik. Valin tak menyangka, ia menjadi tontonan publik, sebagai contoh tidak baik pula.

Semua karena pria di depannya. Jika saja pria itu tidak mencium bibirnya, tak akan terjadi seperti ini.

"Saya minta maaf. Apa yang diteriakan pacar saya tidak benar. Mana mungkin saya menciumnya di tempat umum." Pria itu meliriknya sekilas, "sekali lagi saya minta maaf sudah mengganggu aktivitas kalian," ucapnya kepada belasan orang di sana.

DAFFODILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang